Habib Rizieq Makin Kejepit, Pangdam Jaya Kirim Pesan Tegas: Kalau Sudah Gini ya Sudah…
https://www.naviri.org/2020/12/habib-rizieq-makin-kejepit-pangdam-jaya.html
Naviri Magazine - TNI memberikan dukungan penuh terhadap kepolisian yang tengah melakukan melakukan penyidikan pelanggaran protokol kesehatan dalam kerumunan Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat.
Penegasan itu disampaikan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.
“Pada prinsipnya Kodam Jaya Jayakarta sesuai dengan undang-undang yang diatur akan memberikan bantuan kamtimbas dan penegakan hukum,” ujar Dudung.
Secara khusus, Dudung juga mengirimkan pesan kepada kepada Rizieq Shihab agar memenuhi panggilan penyidik dan taat aturan hukum.
“Kami solid dan saya minta yang disebutkan tadi MRS segera mengikuti aturan-aturan dan ketentuan hukum yang berlaku,” pesannya.
“Kami akan tegakkan bersama-sama dengan Polda Metro Jaya,” tegas Dudung.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, peristiwa ini bermula saat polisi mendapat informasi rencana pengerahan massa terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya.
Informasi itu lantas diselidiki kebenarannya oleh petugas kepolisian.
“Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam,” kata Fadil Imran.
Karena penyerangan itu mengancam keselamatan jiwa petugas, maka dilakukan tindakan tegas terukur. Alhasil, enam pengawal HRS tewas ditembak polisi. Sedangkan empat lainnya melarikan diri.
Fadil juga menyebutkan pelaku penyerangan terhadap anggota polisi di KM 50 Tol Cikampek pukul 00.30 Wib merupakan laskar khusus pengikut Rizieq Shihab.
Fadil menegaskan kelompok ini dipersenjatai senjata api asli dan benda tajam lainnya. Dia menyebut pihaknya sudah mengidentifikasi kelompok laskar khusus tersebut sejak lama.
Kelompok ini, kata Fadil, merupakan kelompok yang sering menghalang-halangi penyidik saat mengantar surat panggilan kepada HRS.
Sementara, polisi mengaku sudah mengantongi bukti kuat laskar Front Pembela Islam (FPI) sudah merencanakan untuk menyerang aparat kepolisian.
Itu sebagaimana rekaman suara pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) melalui voice note yang didapat polisi. Dalam rekaman itu, jelas terdengar bahwa ada perintah untuk menabrak mobil anggota polisi.
“Faktanya sudah kita (polisi) sampaikan, dan juga ada bukti tentang voice note,” ungkap Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan.
Dari rekaman voice note itu pula, telah direncanakan untuk memancing petugas kemudian dipepet.
“Semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note itu,” sambungnya.
Tubagus juga menyebut, dalam voice note itu, para pengikut HRS telah mengetahui keberadaan polisi.
“Dan kemudian tetap dilakukan upaya penyerangan oleh pihak mereka,” ujarnya.
Tubagus bahkan menegaskan bahwa voice note itu sangat jelas sekali.
“Itu nyata dan tidak dikarang dan terdengar di dalam voice note itu. Itu fakta-faktanya,” tegasnya.
Karena itu, pihaknya pun mempertanyakan alasan laskar FPI menyerang aparat kepolisian. Padahal, FPI beralasan bahwa rombongan iring-iringan mobil itu hendak pergi ke pengajian.
“Kalau memang dia ingin mengadakan pengajian kenapa juga harus menyerang mobil Polri yang ada di belakangnya,” kata dia.
“Kalau mau pergi pengajian, pergi saja pengajian dan kita juga tidak melakukan apapun,” tekan Tubagus.
Namun faktanya kemudian adalah, laskar FPI menyerang polisi.
“Sudah tahu itu adalah mobil Polri dan tidak juga melakukan apapun, tetapi dilakukan penyerangan. Itu faktanya dan didapatkan senjata tajam dan senjata api,” pungkas Tubagus.