Perjuangan Pelajar di Sulteng untuk Bersekolah, Seberangi Sungai dengan Bantuan Ekskavator

Perjuangan Pelajar di Sulteng untuk Bersekolah, Seberangi Sungai dengan Bantuan Ekskavator

Naviri Magazine
- Harus diakui bahwa sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan di Indonesia belum merata. Di kota-kota besar, hambatan pendidikan tidak terlalu dirasakan.

Beda halnya dengan daerah-daerah terpencil yang jangankan mempermasalahkan internet, untuk berangkat sekolah saja harus bertaruh nyawa.

Pemandangan memilukan inilah yang tengah viral di media sosial. Sebuah video memperlihatkan perjuangan pelajar Madrasah Aliyah (MA) Vumbulangi, Desa Bangga, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

Untuk berangkat menuju sekolah, para pelajar ini harus menyeberangi sungai beraliran deras dengan bantuan ekskavator. Saat menaiki "belalai" ekskavator, para pelajar ini menjerit-jerit, entah ketakutan atau mungkin merasa seru.

Berdasarkan keterangan akun Facebook Hikmah Ladjidji , para pelajar di desa tersebut harus mengikuti ujian akhir semester (UAS) secara tatap muka.

Penyebabnya adalah karena jaringan internet yang tidak tersedia, sehingga tidak mungkin mengadakan ujian secara online.

"Kondisi desa pasca bencana alam sejak 2 tahun lalu belum pulih mereka masih tinggal di huntara (hunian sementara) yg diantaranya banyak dibangun para relawan LSM," tulis akun tersebut.

Seperti diketahui, Sigi diguncang gempa pada tahun 2018 silam. Gempa itu mengubah bentang alam Sigi, Sulteng, menjadi rawan banjir bandang dan longsor.

Related

News 567148480048968849

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item