Tembus Rp 1,7 Miliar, Ini Sosok di Balik Donasi Warganet untuk Keluarga Laskar FPI
https://www.naviri.org/2020/12/tembus-rp-17-miliar-ini-sosok-di-balik.html
Naviri Magazine - Tidak sampai lima hari, telah terkumpul sebanyak Rp1,7 miliar sumbangan warganet atau netizen kepada keluarga anggota Front Pembela Islam (FPI) yang meninggal ditembak mati aparat kepolisian, Senin dini hari (7/12).
Sumbangan tersebut mulai digalang pada Senin sore Jumat pagi (11/12) lewat akun Twitter seorang warganet dengan akun @ghanieierfan. Irvan Ghani, pemilik akun Twitter, mengatakan pengumpulan dana itu murni dilandasi faktor kemanusiaan karena menilai ada ketidakadilan dalam peristiwa tersebut.
“Saya sama sekali tidak melihat FPI apalagi polisi, yang saya tekankan adalah nilai kemanusiaan,” ucap Irvan.
Pengumpulan donasi ini, lanjut Irvan, juga bagian dari upaya menjaga ruang sadar agar masyarakat dapat berempati kepada sesama. Netizen, kata Irvan, merasa tersentuh hati nuraninya karena melihat para laskar ditembak mati tanpa adanya pengadilan.
“Apakah mereka koruptor dan teroris hingga harus ditembak mati?” tanya Irvan.
Menurut Irvan, besaran donasi dari netizen bervariasi dari Rp15.000 hingga Rp5 juta, baik dari kalangan miskin maupun orang berada. Bahkan para pengemudi online turut menjadi donatur karena menaruh rasa empati pada keluarga yang ditinggalkan.
“Empati mereka terketuk melihat Tragedi KM 50,” ucap Irvan, merujuk kepada lokasi penembakan.
“Yang menyumbang juga banyak nonmuslim, karena ini peristiwa kemanusiaan,” tambah Irvan.
Irvan mengaku ini bukanlah kali pertama dirinya menggalang donasi bagi kemanusiaan.
Sebelumnya, dia juga pernah membuka bantuan donasi untuk gempa Ambon, longsor Lebak, bantuan Covid-19, kemudian di Kerinci untuk anak kecil yang menuntun ibunya buta, dan banyak lagi bantuan yang diberikan di Jabodetabek.
“Banyak yang kontak untuk memberikan donasi karena mereka tahu latar belakang saya,” ucap Irvan.
Irvan Gani yang menyebut dirinya sebagai Entrepreneur-Philanthropist ini memiliki puluhan ribu pengikut. Irvan adalah mantan ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta, mantan penulis copy writer dan mantan jurnalis gaya hidup.
Irvan yang pernah menjadi staf ahli anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat itu kini memimpin sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan infrastruktur. Diketahui, Senin lalu (7/12), polisi menembak mati 6 laskar FPI pengawal Habub Muhammad Rizieq Syihab
Irvan mengaku penyaluran dana ini dilakukan bertahap. Sejauh ini, sumbangan sebanyak Rp600 juta sudah diberikan kepada sebagian keluarga korban. “Orang tua Andi Oktiawan (salah satu anggota FPI) sampai ingin mengembalikan donasi ini kepada saya karena dia tidak pernah melihat uang sebanyak itu,” ucap Irvan.
Sebelumnya, Tim Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya menembak 6 orang pendukung Rizieq Syihab yang juga merupakan anggota dari Front Pembela Islam (FPI). Enam laskar itu antara lain Andi Oktiawan (33 tahun) ,Ahmad Sofiyan(26 tahun), Faiz Ahmad Syukur (22 tahun), Muhammad Reza (20 tahun), Lutfi Hakim (25 tahun), dan Muhammad Suci Khadavi (21 tahun)
Penembakan terjadi pada Senin dini hari pukul 00.30 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50. Menurut polisi, penembakan dilakukan karena 6 orang tersebut melawan petugas kepolisian yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan.
Namun FPI membantah pernyataan tersebut dan menyampaikan anggotanya tidak pernah membawa senjata api dalam aktivitas pengawalan. Merespons kejadian ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyampaikan tengah menginvestigasi tewasnya enam orang pengawal Muhammad Rizieq Shihab yang ditembak oleh polisi.