Fakta-fakta Penting dan Menarik Seputar Earth Hour di Indonesia dan Dunia


Naviri Magazine - 60+ (Earth Hour) adalah kegiatan kampanye dari WWF untuk mematikan lampu/alat elektronik lainnya yang menggunakan listrik, selama 1 jam pada hari Sabtu minggu ke-3 pada bulan Maret, tiap tahun, baik oleh individu, komunitas, perusahaan, dan organisasi pemerintah. Kegiatan ini berlangsung dari jam 20:30 – 21:30 waktu setempat. Kegiatan ini dilakukan di seluruh belahan dunia.

Kegiatan ini bermula dari kampanye kolaborasi antara WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. 

Kampanye ini berhasil, dan berlanjut pada tahun 2008, 2009, 2010, 2011. Pada tahun 2012, Earth Hour diadakan pada 31 Maret 2012.

Fakta Earth Hour

Berikut beberapa fakta tentang Earth Hour yang perlu kita tahu.

Logo 60+

Logo Earth Hour awalnya hanya menggunakan angka 60 bermotif Planet Bumi, untuk melambangkan 60 menit, waktu yang digunakan saat Earth Hour. Namun, sejak 2011, logo tersebut mendapat tambahan tanda + (plus) di belakang angka 60. 

Tanda plus tersebut merepresentasikan tujuan Earth Hour yang mendorong publik untuk melakukan aksi lanjutan setelah satu jam mematikan lampu berakhir. 

WWF berharap, kegiatan efisiensi energi yang dilakukan semua partisipan Earth Hour tidak berhenti di satu jam saja, tapi bisa terus berlanjut menjadi gaya hidup, plus aksi ramah lingkungan lainnya, yang diterapkan setiap hari. Setelah satu jam, jadikan gaya hidup! 

Kenapa selalu hari Sabtu?

Earth Hour digelar di hari Sabtu, supaya tidak menggangu aktivitas rekan-rekan yang masih bekerja hingga larut malam di hari kerja (Senin-Jumat). Selain karena alasan produktivitas kaum pekerja, alasan kenyamanan pun menjadi pertimbangan. 

Sabtu adalah hari libur yang umumnya digunakan juga oleh anggota keluarga untuk berkumpul bersama di rumah. Tim kampanye Earth Hour berharap, setiap anggota keluarga, siapa pun mereka, berapa pun usianya, bisa berpartisipasi mengambil langkah simpel untuk menyelamatkan bumi, sekaligus mempererat kebersamaan mereka.

Kenapa selalu akhir Maret?

Akhir Maret dipilih sebagai waktu penyelenggaraan Earth Hour, karena saat itu mayoritas negara di seluruh belahan dunia sedang mengalami pergantian musim, sehingga suhunya pun cukup nyaman bagi penduduk bumi jika pendingin maupun pemanas ruangan dimatikan saat Earth Hour.

Selain itu, di akhir Maret, rata-rata semua belahan dunia sudah cukup gelap sekitar jam 20.30 – 21.30, sehingga efek Earth Hour akan sangat terasa. Lain halnya jika dilakukan di pertengahan tahun, dimana negara-negara tertentu masih terang hingga jam delapan malam.

Kenapa Jakarta?

Selain karena statusnya sebagai ibu kota dengan beberapa bangunan ikonik yang dapat dipadamkan, Jakarta juga merupakan konsumen listrik terbesar di Indonesia. Berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, total 23% konsumsi listrik Indonesia terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang. Itu untuk skala kota.

Lain halnya jika melakukan perbandingan antar pulau, maka wilayah Jawa-Bali adalah konsumen listrik terbesar di Indonesia. Sebesar 78% konsumsi listrik negara terpusat di kedua pulau ini. Tapi pada dasarnya tak hanya Jakarta yang mematikan lampu, semua kota bebas berpartisipasi.

Apa manfaatnya?

Mayoritas energi listrik yang kita nikmati masih dihasilkan dari pembakaran sumber daya yang tidak terbarukan (minyak bumi dan batu bara). Padahal, kita tahu bahwa ketersediaan bahan bakar tersebut semakin menipis, dan dampak pembakarannya pun menghasilkan emisi yang mempercepat laju pemanasan global.

Untuk menghindari kerugian yang lebih luas akibat pemanasan global, ada dua cara yang bisa kita lakukan, yaitu efisiensi energi dan konversi energi ke sumber-sumber terbarukan. Earth Hour merupakan salah satu wujud efisiensi energi, yang bisa dilakukan semua orang secara sederhana.

Bayangkan, kalau 10% warga Jakarta saja melakukan penghematan listrik saat Earth Hour, energi yang dihemat bisa bermanfaat memenuhi kebutuhan listrik di 900 desa, dan menyediakan oksigen bagi 534 orang.

Kalau selama ini kita yang menghirup napas di bumi, bisa dibilang Earth Hour adalah momen yang kita berikan kepada bumi untuk bernapas sejenak dari tekanan-tekanan yang kita hasilkan. Hal kecil, jika dilakukan bersama-sama, akan besar manfaatnya.

Related

Science 6672029505007277779

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item