Hal-hal Penting Seputar Radioterapi yang Perlu Kita Tahu


Naviri Magazine - Pasien yang akan melakukan radioterapi, seperti pasien kanker, harus benar-benar bebas dari masalah gigi. Tidak boleh ada gigi berlubang, goyah, sakit, atau menggunakan kawat gigi saat radioterapi.

Karena itu, dokter biasanya akan mengirimkan pasien kanker pada dokter gigi untuk perawatan gigi dan mulut, sebelum menjalani terapi radiasi atau radioterapi.

Mengapa tidak boleh ada gigi berlubang dan sakit saat radioterapi?

Terapi radiasi atau radioterapi biasanya dilakukan pada pasien kanker otak dan kanker pita suara. Terapi dilakukan pada daerah kepala dan leher, yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya lubang pada gigi (caries).

Terapi radiasi ini akan menyebabkan gusi kering, sehingga jika ada masalah gigi akan rawan terkena infeksi. Karena itu, perawatan gigi dan mulut merupakan masalah yang penting sebelum terapi dilakukan.

“Sebelum terapi radiasi, nggak boleh ada gigi berlubang atau goyah. Kalau ada, ya harus dicabut, karena nanti bisa infeksi setelah radiasi,” jelas dr Fielda Djuita, Sp.Rad (K).Onk.Rad, Staf Medik Fungsional Instalasi Radioterapi RS Kanker Dharmais.

Menurut dr Fielda, bila pasien memiliki masalah gigi, sebaiknya dilakukan pengangkatan sebelum terapi radiasi dimulai. Hal ini karena radiasi akan menyebabkan gusi kering, sehingga sukar dicabut setelah radiasi.

Selain itu, pasien yang memakai kawat gigi juga harus melepas kawatnya tersebut, sebelum terapi dilakukan. Setelah radiasi, kawat tidak akan pas lagi, karena mukosa mulut sedikit bengkak. Bila kawat gigi tidak dilepas, ada kemungkinan akan menimbulkan infeksi.

Setelah melakukan terapi radiasi, pasien yang mendapat radiasi pada daerah kepala dan leher akan kemerahan dan merasa sakit di mulut, mulut terasa kering, sukar menelan, perubahan rasa kecap atau mual.

Kemungkinan lain yang mungkin terjadi akibat radioterapi adalah hilangnya rasa kecap, sakit telinga, dan pembengkakan. Selain itu, juga dimungkinkan terjadi kerontokan rambut di daerah radiasi, perubahan tekstur kulit, dan rahang terasa kaku.

Untuk mengatasi efek samping pada gigi dan mulut setelah terapi radiasi, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

    Hindari makanan yang terlalu berbumbu, seperti sayur yang kasar, crackers yang keras, atau kacang.
    Jangan makan atau minum yang terlalu panas atau terlalu dingin.
    Jangan merokok, mengisap tembakau, atau minum alkohol, karena akan membuat mulut lebih kering.
    Jauhi makanan terlalu manis.
    Tenyakan obat kumur yang baik pada dokter. Obat kumur komersial yang mengandung alkohol akan membuat mukosa mulut lebih kering.
    Kumur-kumurlah dengan larutan garam dalam air hangat-hangat kuku (1 sendok teh garam dalam 1 liter air).
    Minumlah air dingin (suhu kamar) sepanjang hari.
    Boleh makan permen bebas gula atau permen karet, untuk menjaga agar mulut tetap basah.
    Makanlah makanan berkuah agar makan lebih mudah.
    Mintalah obat pada dokter untuk mengurangi sakit tenggorokan.

Related

Technology 3832780217441909368

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item