Selama Puluhan Tahun, Pria Ini Tinggal Sendirian di Hanggar Pesawat


Naviri Magazine - Liburan ke pulau terpencil atau tinggal di campervan adalah cara mainstream bagi mereka yang ingin menyendiri. Namun, lain cerita dengan pria yang satu ini yang justru memilih tinggal sendirian di hanggar pesawat puluhan tahun lamanya.  

Bernama Ivo Zdarsky, pria asal Cekoslowakia ini memilih tinggal di hanggar pesawat selama sisa hidupnya. Dilansir Insider, sebelum adanya pandemi virus corona yang mengharuskan kita menjaga jarak, Zdarsky telah melakukannya terlebih dahulu. 
 
Bagaimana tidak, sejak tahun 2007, Zdarsky tinggal di sebuah hanggar pesawat yang terletak di Kota Lucin, Utah, Amerika Serikat. 

Kala itu, ia memutuskan untuk membeli sebuah bandara terbengkalai yang sudah tidak digunakan lagi. Bandara tersebut ia pergunakan untuk membuat pesawat baling-baling berukuran kecil miliknya sendiri.  

Zdarsky yang sebenarnya merupakan warga Cekoslowakia ini memutuskan untuk pergi dari negaranya. Sebab, pada tahun 1980-an, Cekoslowakia yang sekarang negara Slovakia dan Republik Ceko saat itu berada di bawah kekuasaan Komunis.  

Selama Puluhan Tahun, Pria Ini Tinggal Sendirian di Hanggar Pesawat

Meski terbilang makmur, negara tersebut merupakan negara yang represif di Eropa timur. Zdarsky pun ingin keluar dari negaranya, karena menginginkan kebebasan untuk membangun pesawat, memulai bisnis, dan melakukan apa yang disukainya. 

"Saya melarikan diri dari Cekoslowakia, lalu saya di California, lalu saya pindah ke sini," katanya. 

Pada tahun 1984 dia melarikan diri dari negaranya dengan membuat layang gantung (paralayang) dan terbang di tengah malam ke Austria. Walau demikian, pelariannya tak selalu berjalan lurus.  

Saat tiba di Austria, Zdarksy sempat ditangkap dan merasakan dinginnya jeruji besi sebelum akhirnya mendapatkan suaka politik. Setelah itu, ia pindah ke Kota Lucin, di Utah.  

Kota Lucin merupakan kota yang cukup terbengkalai di AS.  Zdarsky setidaknya menghabiskan dana sekitar 99 ribu dolar AS atau Rp 1,4 miliar untuk membeli sekitar 400 hektare tanah di sana, sebagaimana dilaporkan media lokal setempat Deseret News. 

Bandara yang dibeli Zdarsky hanya memiliki satu runway dengan hanggar sepanjang 100 kaki (30 meter) dan lebar 50 kaki (15 meter). 

Hanggar tersebut hanya memiliki satu ruangan terbuka raksasa tanpa dinding atau jendela yang menjadi bengkel, garasi, sekaligus rumah miliknya. 

Zdarksy pun menggambarkan Lucin sebagai "kota hantu" karena sebagian besar bangunan dihancurkan, hampir tidak menyisakan apa pun, tetapi dia juga melihat banyak orang yang ia jumpai di sekitarnya. 

"Mungkin sekali seminggu Anda bisa melihat orang yang lewat dengan mengendarai mobil," katanya. 

Walau begitu, Zdarsky sangat suka tinggal di sana, karena ia lebih suka tinggal di tempat-tempat telantar dibandingkan dengan kota dengan padat penduduk.    

"Saya suka tinggal di sini," katanya. 

Meski Lucin termasuk kota yang sebagian wilayahnya terbengkalai atau ditinggalkan begitu saja, saat ini tempat tersebut dikelola oleh Utah Division of Wildlife Resources. 

Selain itu, Zdarsky juga biasanya bepergian menjelajah ke beberapa tempat, mulai dari gurun New Mexico, gua lava di Idaho hingga Badlands di South Dakota. Dia juga terbang 45 menit ke Ogden sekitar sebulan sekali untuk membeli bahan makanan. 

Dari Tirai Besi hingga gurun di Utah, Zdarsky telah menemukan jenis kebebasan yang diimpikan banyak orang. Kini, Zdarsky melakukan apa yang ia mau dan bahkan bisa terbang ke mana pun yang ia inginkan.

Related

World's Fact 4247495455900306255

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item