Semua yang Perlu Kita Tahu Seputar Sistem Penamaan Domain (Bagian 1)


Naviri Magazine - Sistem Penamaan Domain (bahasa Inggris: Domain Name System; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misal Internet. 

DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host, dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet. Bila perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. 

Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet, dimana saat pengguna mengetikkan www.contoh.com di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 192.0.32.10 (IPv4) dan 2620:0:2d0:200:10 (IPv6).

Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya, baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan nama host menjadi alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). 

Namun, sistem tersebut memiliki beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat. Setiap alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.

Berkembangnya jaringan komputer membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan; sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, dan host lain akan mempelajari perubahan tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Pengelola sistem DNS terdiri dalam tiga komponen:

    * DNS resolver, program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi
    * recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut
    * authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misal mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

Pengertian beberapa bagian dari nama domain

Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.

Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misal alamat www.naviri.org memiliki top-level domain org). Setiap label di sebelah kiri menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. 

Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: naviri.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.naviri.org dapat membentuk subdomain dari domain naviri.org. 

Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktik, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.

Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.naviri.org memiliki nama host "www".

DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informasi tentang domain tersebut, dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. 

Pada puncak hirarki, terdapat root servers - induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).

Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.naviri.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.

Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui di mana dapat menemukan root nameserver; administrator dari recursive DNS server, secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamat IP dari para server tersebut.

Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut - misal server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apa alamat IP dari www.naviri.org?"

Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dari www.naviri.org, tapi saya ‘tahu’ bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org."

Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) dengan pertanyaan sama seperti yang diberikan kepada root server. "Apa alamat IP dari www.naviri.org?". Umumnya, akan didapatkan jawaban sejenis, "Saya tidak tahu alamat dari www.naviri.org, tapi saya ‘tahu’ bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain naviri.org."

Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.

Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion/recursive searching).

Pengertian pendaftaran domain 

Membaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya, "Bagaimana caranya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domain naviri.org?" 

Pada awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang.

Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum, mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut. 

Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang ada, mencari naviri.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut.

Baca lanjutannya: Semua yang Perlu Kita Tahu Seputar Sistem Penamaan Domain (Bagian 2)

Related

Technology 8249736834257717358

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item