Apa yang Akan Terjadi jika Bumi Berhenti Berputar? Ini Jawabannya (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Apa yang Akan Terjadi jika Bumi Berhenti Berputar? Ini Jawabannya - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Sejarah menunjukkan, rotasi Bumi melambat 2 detik setiap 100.000 tahun. Artinya, sekian ribu tahun mendatang, kecepatan rotasi Bumi akan terus melambat, dan sekian milyar tahun kemudian Bumi benar-benar berhenti berputar. 

Itu prediksi para ilmuwan. Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang ternyata meleset dari prediksi? Bagaimana, kalau—entah bagaimana caranya—Bumi benar-benar berhenti berputar lima tahun yang akan datang? 

Jika Bumi benar-benar akan berhenti berputar lima tahun mendatang, maka artinya akan ada perlambatan rotasi sekitar 1 kilometer per jam setiap hari. Apa yang kira-kira akan terjadi dalam kehidupan kita?

Efek yang akan segera terlihat ada di angkasa. Navigasi pesawat terbang menggunakan GPS dengan bantuan satelit. Satelit ikut berputar di atas Bumi, menyesuaikan waktu di darat. Perlambatan rotasi Bumi akan menyebabkan satelit keliru menentukan posisi, dan pesawat akan mendarat di tempat yang tidak seharusnya. 

Akibatnya, kecelakaan pesawat terbang akan menjadi berita setiap hari. Mungkin, pemerintah di berbagai negara akan mulai memerintahkan warganya untuk menggunakan sarana transportasi lain, sementara pesawat hanya digunakan untuk urusan penting yang mendesak. Maka jalan-jalan raya pun akan semakin macet, dan kereta api, bus, serta angkutan lain akan penuh sesak.

Kemudian, karena rotasi Bumi melambat, durasi hari akan memanjang. Satu hari tidak lagi 24 jam, tapi akan bertambah menjadi 28 jam setelah lima bulan, dan durasinya akan terus memanjang seiring bertambahnya waktu. Sejak itu, jam sudah tak bisa diandalkan lagi. Seiring dengan itu, dunia kerja akan kacau, ekonomi akan hancur, dunia saham berantakan, dan masyarakat mulai panik menghadapi peradaban.

Kekacauan yang terjadi karena berhentinya rotasi Bumi tidak hanya melanda manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Hewan yang bermigrasi akan kebingungan dengan hari yang makin memanjang, dan akhirnya mati akibat kedinginan atau kepanasan. Tumbuh-tumbuhan juga akan tersiksa dan kemudian mati akibat terik matahari atau udara dingin yang lebih panjang.

Selama Bumi berputar, sebagaimana yang kita rasakan sekarang ini, putaran itu menghasilkan medan magnet yang melindungi Bumi dari radiasi matahari. Ketika putaran itu melambat, medan magnet akan melemah, dan radiasi matahari pun akan bebas masuk, yang mengakibatkan kanker kulit dan penyakit lain pada manusia. 

Kemudian, akibat gesekan yang timbul dari lapisan-lapisan Bumi karena perputarannya melambat, aktivitas geologi yang ekstrim akan terjadi, seperti gempa Bumi dan gunung meletus.

Selain itu, rotasi menjadikan Bumi tidak bulat sempurna, tapi agak lebar di khatulistiwa karena putarannya. Bagian yang melebar adalah laut yang terkumpul di khatulistiwa. Ketika rotasi Bumi melambat, laut akan mengalir ke kedua kutub, yang menyebabkan banjir besar di Eropa dan surut di wilayah khatulistiwa. 

Belahan Bumi utara dan selatan akan berubah menjadi wilayah pegunungan dengan udara yang tipis, yang menjadikan penghuninya akan menggigil dalam cuaca dingin. Beriringan dengan itu udara akan mengalir ke khatulistiwa, dan menyebabkan naiknya tekanan udara. Penduduk yang berada di wilayah khatulistiwa akan tersiksa karena panasnya cuaca.

Empat tahun sejak perputaran Bumi melambat, durasi 1 hari sama dengan 13 hari normal. Kita bisa membayangkan manusia pada waktu itu akan mengalami jetlag permanen, tidak bisa tidur karena masih terang. Karena matahari bersinar dalam waktu lama, maka badai pun bisa terjadi hingga berminggu-minggu.

Seiring perjalanan hari, Eropa, Amerika Selatan, dan Afrika bagian selatan akan tenggelam satu per satu, sementara di khatulistiwa akan muncul benua baru dari surutnya air laut. Kapal-kapal laut akan kandas ke dasar lautan yang kering, orang-orang akan pindah ke tanah baru yang tidak banjir, wilayah teritorial akan jadi sejarah, sementara perdagangan internasional tinggal legenda.

Akhirnya, setelah genap lima tahun, Bumi pun berhenti total dari putarannya, meski tetap berevolusi (mengelilingi matahari). Sejak itu, satu hari akan menjadi satu tahun, terdiri dari enam bulan siang dan enam bulan malam. Pada waktu siang, cuaca bisa mencapai 50 derajat Celcius, dan pada waktu malam suhunya bisa mencapai minus 50 derajat Celcius.

Ketika itu terjadi, kita bisa membayangkan sebagian besar—mungkin 90 persen—penduduk Bumi akan tewas, sementara sisanya akan bertahan hidup dengan mencari tempat yang tidak kebanjiran, dan memiliki udara yang nyaman. Wilayah kutub akan terus malam sepanjang tahun, tanaman dan hewan akan punah seiring peradaban yang musnah... dan segelintir manusia akan kembali ke masa prasejarah.

Fakta:

Meski kita tidak merasakan gerakan Bumi yang terus berputar, tapi sebenarnya manusia bergerak cepat mengikuti rotasi bumi. Kecepatannya tergantung kita berada di mana. 

Orang yang tinggal di garis khatulistiwa bisa bergerak paling cepat—lebih dari 1.000 mil atau 1.600 kilometer per jam. Tak hanya bergerak di porosnya, Bumi juga mengitari Matahari dengan kecepatan 107.826 kilometer per jam.

Related

Science 1003161392098613734

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item