Asal Usul Kisah 1001 Malam, dan Pelajaran Berharga di Baliknya


Naviri Magazine - Tahukah Anda, asal mula kisah 1001 malam?  Kisah ini bermula dari seorang raja. Ia mempunyai permaisuri yang sangat cantik. Entah kenapa, sang permaisuri ternyata selingkuh dengan seorang prajurit. Ketika mengetahui hal ini, sang raja sangat murka. Ia menghukum mati permaisurinya. Demikian juga dengan prajuritnya.

Semenjak itu, sang raja sangat mendendam pada setiap wanita. Tetapi meski begitu, ia ingin terus menikah. Kejamnya sang raja, sehari setelah menikah, ia akan menghukum mati permaisuri barunya.

Tak ada yang bisa menghentikan perilaku raja. Meski para pejabat tidak setuju, mereka hanya bisa diam. Ketakutan. Begitu juga dengan rakyatnya. Mereka hanya bisa pasrah dengan kekejaman sang raja.

Apalagi bagi mereka yang mempunyai anak perempuan. Setiap hari mereka waswas. Mereka takut sang raja akan memilih putri mereka. Mereka hanya bisa merasakan kebahagiaan sejenak. Yaitu ketika pesta pernikahan. Tetapi setelah itu, mereka harus menyiapkan kain kafan. Putri mereka dipastikan mati.

Beratus-ratus perempuan telah menjadi korban. Tetapi dendam sang raja belum juga padam. Ia terus mencari perempuan-perempuan cantik, menikahinya, dan membunuhnya.

Suatu hari, sang raja bertemu dengan seorang perempuan cantik. Ternyata perempuan itu adalah putri penasihat kerajaan. Sang raja pun melamar putri cantik tersebut pada penasihatnya. 

Sang penasihat bingung menghadapinya. Ia tahu nasib yang menanti putri kesayangannya. Setelah pernikahan, ia akan kehilangan putrinya. Untuk selamanya. Tetapi untuk menolak permintaan sang raja pun berat. Dan akibatnya sama saja. Kematian dirinya sendiri dan putrinya juga.

Di tengah kebingungan tersebut, sang putri menghadap ayahnya. "Ayah, terima saja lamaran sang raja. Aku yakin bisa mengubah tabiat raja," kata putrinya.

Dengan berat hati, akhirnya penasihat kerajaan menerima lamaran sang raja. Pesta pernikahan pun digelar. Kali ini lebih megah dan meriah dibanding sebelumnya. Karena yang menikah adalah seorang raja dan seorang putri penasihat kerajaan.

Akhirnya pesta pun usai. Malam pengantin pun menjelang. Pasangan itu pun melewatkan malam pertama dengan penuh kebahagiaan.

Pada saat sang raja beranjak ke peraduan, permaisurinya bertanya, "Wahai kekasihku, izinkan aku menceritakan kisah yang menakjubkan."

Mendengar permintaan permaisurinya, sang raja tersenyum senang. Ia memang senang mendengar kisah-kisah hebat. "Silahkan," katanya.

Sang permaisuri pun memulai ceritanya. Begitu serunya kisah yang ia ceritakan, sampai sang raja tidak terserang kantuk sejenak pun. Tetapi ketika kisah itu sedang ada di puncak ketegangannya, sang permaisuri menghentikan cerita. Ia berjanji akan melanjutkan ceritanya besok malam. Sang raja setuju. Mereka pun tertidur sejenak. Sepanjang hari sang raja terus penasaran. Ia ingin cepat-cepat malam.

Ketika malam tiba, sang raja sudah siap di kamarnya. Ia benar-benar penasaran lanjutan kisah permaisurinya.

Sang permaisuri pun melanjutkan ceritanya. Ketika satu kisah sudah berakhir, ia lanjutkan dengan kisah berikutnya yang lebih seru. Tapi seperti biasa, ketika satu kisah sedang seru-serunya, ia hentikan ceritanya. Ia pun berjanji akan melanjutkan kisah itu besok malamnya.

Begitu terus setiap malam. Tidak terasa, pasangan itu tetap bersama selama dua tahun. Kisah yang diceritakan sang permaisuri pun telah berjumlah 1.000. Akhirnya, pada akhir kisah yang ke-1.001, sang permaisuri mengingatkan sesuatu pada sang raja. Ia ingatkan perilaku sang raja yang tidak baik. 

Sang raja pun menyesali perilakunya. Ia meminta maaf pada seluruh rakyatnya. Rakyat kerajaan itu, terutama penasihat kerajaan, sangat senang. Raja mereka kembali adil dan bijak. Kerajaan itu pun makmur dan sejahtera.

Itulah awal mula kisah 1001 malam. Inilah kisah puncak tentang peluang. Putri penasihat kerajaan telah mengambil risiko sangat besar. Kehilangan hidupnya. Demi peluang memperbaiki perilaku raja dan kebaikan seluruh rakyat, sang putri menempuh bahaya. Akhirnya ia berhasil.

Entah bagaimana nasib kerajaan itu bila tidak ada putri pemberani ini. Mungkin kerajaan itu akan hancur. Mungkin rakyat akan memberontak pada raja lalim tersebut. Untunglah sang putri sangat cerdas melihat solusi masalah tersebut. Selain cerdas, ia juga berani.

Sang putri mengajarkan dua hal itu. Keberanian dan kecerdasan. Kedua hal ini mesti seiring sejalan. Keduanya saling membutuhkan. Yang satu tidak bisa terlepas dari yang lain. Jika Anda berani saja, tapi tidak cerdas, Anda bisa kecebur ke jurang kegagalan berkali-kali, tanpa belajar apa pun darinya. 

Dan bila Anda cerdas tapi tidak berani, Anda hanya akan jadi pengamat dan pengkritik, tanpa beraksi apa-apa.

Jadi, dalam menciptakan, melihat, memanfaatkan, dan membagi peluang, Anda
harus punya dua hal. Keberanian dan kecerdasan.

Related

Romance 23670450471146033

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item