Bagaimana Cara Terbaik Mendidik Anak Sejak Kecil?


Naviri Magazine - Menjaga perasaan anak pada dasarnya sama dengan adab kita dalam memperlakukan manusia pada umumnya. Sebagaimana kita tidak suka dibohongi, diancam, diabaikan, diremehkan, tidak suka jika orang lain fokus pada kesalahan kita, padahal banyak hal positif yang sudah diikhtiarkan.

Kita juga tidak suka kesalahan kita diungkit-ungkit, tidak suka dihina atau direndahkan, tidak suka jika orang lain marah dengan cara berlebihan, kita tidak suka dituntut berubah secara instan, tidak suka bila tidak didengar.

Kita tidak suka bila semua hal yang kita mau dilarang, akan lebih suka jika mendapat penjelasan tentang apa yang boleh dan tidak boleh, dan alasan mengapa hal tersebut dilarang.

Kita tidak suka dicurigai, tidak suka dibanding-bandingkan, tidak suka diperlakukan dengan sarkas, dan sebaliknya; suka diperlakukan dengan penuh cinta.

Kemudian juga penting memperlakukan anak dengan kacamata usia, dan menyesuaikan dengan tahapan perkembangan mereka. Bukan dengan kacamata status mereka dalam keluarga, apakah anak pertama, terakhir, tunggal, atau anak kembar.

Ketika menggunakan kacamata apakah sulung atau bungsu, dikhawatirkan misalnya orang tua masih menganggap anak sebagai anak “bungsu” di saat si anak sudah beranjak dewasa.

Apakah anak yang temperamental (mudah marah) merupakan bawaan (hereditas) dari orang tua? Temperamen sebagian besar merupakan bawaan (hereditas), ini tidak berarti bahwa temperamen telah terbentuk sempurna ketika lahir.

Temperamen berkembang seiring dengan munculnya beragam emosi dan kemampuan mengatur diri, dan dapat berubah setelah merespons sikap dan penanganan pengasuhan.

Di sinilah peran orangtua dalam membentuk perilaku anak dalam pola pengasuhan.

Bagaimana dengan system punishment?

Terkadang, punishment bertahan tidak lama pada anak, bahkan anak yang cenderung punya agresivitas tinggi ketika mendapatkan punishment cenderung melawan.

Cara terbaik adalah dengan memberi reward. Jika perilaku negatif muncul, orang tua bisa mengabaikan atau mengambil kesenangan si anak.

Tips bagi orang tua agar bisa menjaga emosi dalam rangka menjaga perasaan anak adalah berlatih sabar. Banyak istighfar (bagi muslim), atau cobalah untuk menenangkan diri sejenak, setelah tenang baru menghadapi anak lagi.

Dunia pertemanan

Bagaimana menjaga perasaan anak ketika bermain dengan teman sebaya?

Terkadang ada rasa iri, rebutan, pengucilan, didorong, dipukul teman, dan sebagainya. Sebetulnya, ini sangat wajar terjadi pada anak-anak, karena egosentris anak yang masih tinggi.

Orang tua tidak perlu frustasi saat anak sulit dinasihati. Ketika anak dalam situasi tenang, orang tua bisa menasihati dengan cara sesimpel mungkin, atau dengan menggunakan media dongeng.

Related

Parenting 9168393382776456591

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item