Fenomena Deja Vu dan Misteri Dunia Pararel di Luar Dunia Kita

 
Naviri Magazine - Mungkin banyak orang yang pernah merasakan fenomena deja vu, mungkin pula termasuk Anda. Deja vu adalah perasaan atau kesan bahwa Anda pernah mengalami, menyaksikan, atau memiliki pengalaman yang sama persis dengan sebuah peristiwa sebelumnya.

Istilah deja vu berasal dari bahasa Prancis, yang memiliki arti "pernah melihat". Ini adalah fenomena yang umum, namun masih sangat sedikit dapat dipahami. Sebagian besar kita saat berada di tempat yang baru namun merasa pernah ke sana atau berada di sana sebelumnya, namun seringkali kita kesulitan untuk memahami bagaimana hal tersebut terjadi, padahal seingat kita tidak pernah ke sana sebelumnya.

Untuk waktu lama, sensasi aneh ini sering dikaitkan dengan fenomena paranormal ataupun gangguan neurologis. Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan mempelajari fenomena ini, dan sejumlah teori tentang deja vu muncul yang menunjukkan bahwa itu bukan kesalahan yang terjadi dalam sistem memori otak kita.

Psikolog menyebut bahwa deja vu mungkin terjadi ketika aspek-aspek tertentu dari situasi saat ini mirip dengan aspek-aspek tertentu dari situasi yang pernah terjadi sebelumnya. Jika banyak hal terjadi tumpang tindih antara unsur-unsur dari situasi yang lama dengan situasi yang baru, maka kita akan mendapatkan perasaan kesamaan yang sangat kuat.

Penjelasan alternatif lainnya berkaitan dengan ramalan, kenangan hidup masa lalu, Clairvoyance (kemampuan supranatural untuk melihat sebuah objek atau perbuatan seseorang di masa lalu), atau hal mistis lain yang memenuhi kondisi tertentu dalam perjalanan hidup.

Apa pun penjelasan yang ada sebelumnya, deja vu tetap fenomena yang universal dengan kondisi manusia, dan dasar dari penyebab mengenai fenomena ini masih tetap misteri.

Kemungkinan lain yang menarik adalah rahasia tersembunyi antara hubungan deja vu dengan dunia paralel (parallel univers). 

Multiverse adalah teori di mana alam semesta yang kita ketahui bukanlah satu-satunya alam semesta, namun alam semesta ada banyak dan sejajar satu sama lain. Alam semesta yang berbeda-beda ini, dalam teori multiverse, disebut parallel universe (alam semesta paralel). 

Menurut Dr Michio Kaku, seorang pengajar Fisika di City University of New York, fisika kuantum menyatakan bahwa ada kemungkinan bahwa deja vu mungkin disebabkan oleh kemampuan untuk menyelip di antara dua alam semesta yang berbeda.

Dr Kaku menyebut nama Prof Steve Weinberg, seorang ahli teori fisika dan pemenang hadiah Nobel, sebagai pendukung gagasan multiverse. Weinberg menyebut bahwa ada jumlah yang tak terbatas dari dunia paralel, bersamaan dengan dunia kita dalam ruangan yang sama.

Ada ratusan gelombang radio berbeda yang disiarkan di sekitar Anda dari stasiun-stasiun yang jaraknya berbeda-beda. Pada satu kejadian, mobil Anda atau ruang tamu Anda penuh dengan gelombang radio. Namun, jika Anda menghidupkan radio, Anda hanya dapat mendengarkan satu frekuensi radio pada saat itu, frekuensi lainnya tidak satu phase satu sama lainnya.

Setiap stasiun radio memiliki frekuensi yang berbeda, energi yang berbeda, akibatnya radio Anda hanya dapat beralih ke salah satu siaran radio dalam satu waktu. Demikian juga dengan alam semesta. Kita disetel ke frekuensi yang sesuai dengan realitas fisik kita.

Namun ada jumlah tak terbatas dari realita parelel yang bersamaan berjalan dengan kita di ruang yang sama, namun kita tidak dapat mengatur untuk dapat pindah ke dunia paralel yang satu ke yang lain (atau masih belum bisa).

Sementara radio dapat disetel untuk pindah ke frekuensi tertentu, dan, dengan demikian, seperti stasiun radio tunggal, alam semesta kita terdiri dari atom-atom yang berosilasi pada frekuensi yang unik, yang tidak memberikan vibrasi pada alam semesta yang lain.

Alam semesta biasanya tidak "dalam fase/in phase", yang bergetar pada frekuensi yang sama, yang satu sama lain berselisih yang disebabkan oleh waktu. Namun, di saat mereka "dalam fase", secara teoritis kita dapat "bergerak maju dan mundur" di antara alam-alam semesta itu.

Jadi, meskipun masih "belum pasti", namun bisa jadi bahwa saat Anda mengalami deja vu, Anda "bergetar bersama-sama" dengan dunia paralel Anda lainnya, seperti yang dikemukakan Dr Michio Kaku.

Mungkin saja pengalaman deja vu kita adalah jendela bagi dunia paralel (parallel universe).

Related

Science 6688580076509758401

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item