Ini 9 Jenis Penyakit yang Bisa Ditularkan Hewan ke Manusia (Bagian 1)


Naviri Magazine - Meski memelihara hewan memberikan efek positif, namun bukan berarti tidak ada potensi bahaya sama sekali. Beberapa hewan peliharaan ada yang dapat menularkan penyakit berbahaya pada manusia atau pemeliharanya. 

Kera atau monyet, misalnya, dapat menularkan penyakit hepatitis, anjing dapat menularkan virus rabies, siamang dapat menularkan TBC, burung kakatua dapat menularkan penyakit cacingan, sedang kucing dapat menularkan penyakit toksoplasmosis.

Berikut ini adalah beberapa penyakit berbahaya yang dapat ditularkan oleh hewan. Jika kita kebetulan memelihara hewan-hewan yang disebutkan di bawah ini, sebaiknya lebih berhati-hati dalam menjaga kebersihan dan kesehatan peliharaan kita, serta kandang atau kurungannya.

Hepatitis

Diperkirakan, di seluruh dunia ada 2 milyar manusia yang telah terinfeksi hepatitis. Sebanyak 2 juta orang meninggal setiap tahun, atau 4 orang meninggal setiap menit, akibat penyakit tersebut. 

Kecepatan penularan penyakit hepatitis bahkan empat kali lebih cepat dari penyakit HIV. Penularan penyakit hepatitis bisa melalui aliran darah, plasenta bayi bagi ibu yang mengandung, serta cairan tubuh seperti sperma, cairan vagina, dan air liur. 

Orang yang terkena hepatitis akan mengalami kerusakan hati, perutnya membesar, muntah-muntah, dan kulitnya berubah menjadi kekuningan. Karena adanya virus hepatitis, fungsi hati yang menyaring racun menjadi hancur, sehingga kematian pun mengancam penderitanya. 

Hewan primata—bangsa kera dan monyet—dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Karena itu, jika memelihara primata, sebaiknya berhati-hati untuk tidak tergigit, karena bisa jadi primata peliharaan tersebut terinfeksi hepatitis. Gigitan kera yang terinfeksi penyakit tersebut dapat menular pada korban gigitannya.

Rabies

Rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus, yang biasanya disebut penyakit anjing gila. Namun, sebenarnya, pembawa penyakit tersebut bukan hanya anjing, meski anjing memiliki kontribusi hingga 90 persen sebagai penyebab. Selain anjing, hewan lain yang juga dapat menularkan penyakit rabies adalah kucing (3 persen), kera (3 persen), dan hewan lain (1 persen). 

Penyakit rabies menyerang susunan saraf pusat, dan ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan. Ketika terinfeksi penyakit rabies, gejala yang ditimbulkan pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan, dan kekejangan pada anggota gerak tubuh. Karena kesulitan bernapas dan menelan, penderita penyakit tersebut umumnya akan tewas setelah 2 sampai 10 hari.

Tuberkolosis (TBC)

Di Indonesia, TBC adalah penyakit nomor dua yang menyebabkan kematian terbesar. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini di antaranya gangguan pernapasan seperti sesak napas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit TBC sangat cepat, karena ditularkan melalui saluran pernapasan.

Selain menginfeksi manusia, hewan juga dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC. Penularan dari hewan ke manusia melalui kotorannya. Apabila kotoran hewan yang terinfeksi itu terhirup oleh manusia, maka peluang untuk terinfeksi pun terbuka. Yang menjadi masalah, penyakit TBC bersifat menahun atau berjalan kronis, sehingga gejala klinisnya baru muncul ketika sudah parah.

Hewan yang memiliki potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan atau siamang.

Cacingan

Meski sering dianggap penyakit ringan, namun cacingan adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbesar pada hewan yang dipelihara manusia. Biasanya, hewan yang dipelihara dengan buruk (tidak dijaga tingkat kebersihannya) akan terkena penyakit cacingan dan kemudian mati. 

Stres juga dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam tubuh. Selain itu, karena ukurannya sangat kecil, yaitu 0,01-0,1 milimeter, sangat mudah bagi parasit menular ke semua hewan, dan juga manusia.

Ketika terkena cacingan, gejala awal yang biasanya timbul adalah diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia, serta badan lemas. Kemudian, ketika infeksi cacingan telah menyebar ke seluruh tubuh, gejalanya berlanjut dengan kejang-kejang pada seluruh anggota gerak tubuh, perut membesar dan keras akibat adanya timbunan gas (kembung). Jika tidak segera diobati, penderitanya bisa mengalami kematian.

Hampir semua hewan berpotensi menularkan penyakit cacingan, khususnya primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua, dan lain-lain.

Baca lanjutannya: Ini 9 Jenis Penyakit yang Bisa Ditularkan Hewan ke Manusia (Bagian 2)

Related

Health 5697057106240217616

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item