Jika Sariawan Tidak Juga Sembuh, Waspadai Hal-hal Penting Ini


Naviri Magazine - Sariawan jangan dibiarkan berlarut-larut. Sebab jika dalam waktu dua sampai empat minggu tidak mengalami kesembuhan, dengan titik luka yang sama, hal itu diindikasikan sebagai kanker rongga mulut. 

Menurut drg Tantri Maulana (dalam Pustaka Ilmiah Unpad), salah satu jenis kanker yang memerlukan perhatian khusus adalah kanker rongga mulut. Kanker rongga mulut merupakan subdivisi dari kelompok kanker leher dan kepala, yang pada umumnya memulai perjalanannya dari lidah ataupun dasar mulut. 

Gejala-gejala kanker rongga mulut antara lain munculnya bintik putih atau merah (leukoplakia, eritroplakia, atau eritroleukoplakia) di dalam mulut ataupun pada bibir, luka pada bibir atau rongga mulut yang sulit sembuh, perdarahan pada rongga mulut, kehilangan gigi, sulit atau timbulnya rasa sakit pada waktu mengunyah, kesulitan menggunakan geligi tiruan, pengerasan pada leher, serta rasa sakit pada telinga. 

Kanker rongga mulut dapat didiagnosis dengan melakukan biopsi. Sariawan kalau dikaitkan dengan kanker rongga mulut, jelas cukup menakutkan. Namun jika sejak awal sudah ditempuh langkah preventif dan upaya penyembuhan, sariawan pun bisa diatasi. 

Sementara pakar gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Ali Khomsan MS, menyatakan bahwa sariawan terjadi akibat kekurangan vitamin C (asam askorbat) dan vitamin B12 (cobalamin). Kebutuhan vitamin tersebut bisa didapat dari rutinitas mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin C, seperti pepaya, jeruk, dan mangga. 

Menurut Khomsan, sariawan juga identik dengan mitos yang menyebutkan bahwa makanan dengan rasa pedas akan mampu menyembuhkan sariawan. Hal ini juga diamini oleh pakar gizi tersebut. Menurut dia, mengonsumsi makanan yang pedas dapat membantu penyembuhan sariawan. 

Sebenarnya bukan rasa pedas yang dapat membantu proses penyembuhan, namun sayur dengan rasa pedas memiliki kadar vitamin C dan vitamin B12 yang tinggi. Dalam hal ini, vitamin C dan B12 harus disertai dengan pola makan empat sehat lima sempurna. Kecukupan dan kelengkapan gizi mampu mendukung proses penyembuhan sariawan. 

Menurut drg. Ratu Mirah Afifah, GCCLindent, MDSc, staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran (FKG Unpad), Bandung, sariawan yang disebabkan oleh faktor lokal infeksi biasanya akan sembuh dalam waktu dua minggu. Akan tetapi, bila luka mirip sariawan menetap hingga berbulan-bulan, bisa jadi itu merupakan tanda penyakit serius, seperti HIV/AIDS atau kanker mulut. 

Penyakit gangguan kekebalan tubuh seperti HIV bisa menyebabkan tubuh mudah terserang infeksi, terutama luka dalam mulut. Oleh sebab itu, bila menderita sariawan yang sukit sembuh, secepat mungkin berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh diagnosa dan pemeriksaan lebih lanjut. Perlu ada upaya untuk melakukan pencegahan sedini mungkin, sebelum sariawan bercokol dan menginvasi mulut dan jajarannya. 

Hal yang paling sederhana, berdoa sebelum makan, jangan terburu-buru atau terlalu bernafsu, sehingga tanpa sengaja bibir, lidah atau dinding mulut tergigit. Jika di bagian tubuh mana pun ada luka, dengan segera virus atau bakteri akan menginfeksi. Luka di lapisan lendir pada mulut akan segera diinvasi "pasukan" bakteri.

Pertahankan kebersihan dan kesehatan rongga mulut, sebisa mungkin. Selain rajin menggosok gigi dengan benar, juga harus rajin berkumur dengan antiseptik. Peliharalah kesehatan tubuh dengan banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin C, B2, B5, B12 dan asam folat. 

Hal lain yang cukup penting, jagalah hati dan pikiran, terutama untuk menghindari stres dan depresi. Sebab stres dan depresi juga bisa memancing kehadiran sariawan. 

Related

Health 9065382440653627022

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item