Kelebihan dan Kekurangan Mobil Transmisi Manual dan Otomatis


Naviri Magazine - Mobil bertransmisi manual punya sejumlah kelebihan, seperti lebih hemat bahan bakar, dan lebih murah. Pengemudi juga bebas untuk mengatur putaran mesin saat berkendara.

Efisiensi sangat mungkin diraih, asalkan pengendara dapat melakukan perpindahan gigi pada putaran mesin yang tepat. Power loss pada transmisi manual bisa dibilang sangat minim, sehingga berpotensi lebih hemat BBM, meski saat ini banyak juga mobil matik yang irit.

Namun, untuk daerah perkotaan, orang-orang lebih menyukai transmisi otomatis. Lagi-lagi alasan praktis membuat orang lupa akan segala keunggulan mobil manual. Popularitas mobil berpedal kopling pun menurun drastis, seiring makin padatnya kondisi jalan dalam beberapa tahun terakhir.

Survey yang dilakukan Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) di Inggris, misalnya, menunjukkan jumlah mobil bertransmisi otomatis telah meningkat lebih dari 70 persen sejak 2007. Dilansir dari Telegraph, pada tahun lalu saja sebanyak 8,4 juta unit mobil otomatis berada di jalanan Inggris.

Mike Fiske, analis senior yang mempelajari isu otomotif di IHS Markit, konsultan ternama asal Negeri Ratu Elizabeth, mengatakan saat ini mobil dengan transmisi manual tak lagi jadi pilihan konsumen. Pada 2012, IHS menyebutkan pasar mobil manual masih mendapat 6,8 persen market share pada penjualan mobil di Amerika Serikat. Namun, angka itu anjlok menjadi 3,5 persen pada 2018.

IHS memproyeksikan, presentase mobil yang dijual dengan transmisi manual akan turun menjadi 2,6 persen pada 2023. “Kami melihatnya semakin rendah,” kata Fiske, seperti dikutip dari laman USA Today.

Bahkan beberapa merek mobil di bawah Volkswagen Group, Audi misalnya, tak lagi menawarkan transmisi manual pada jajaran kendaraan yang dijual pada 2019. Bisa dibilang, mulai sekarang hanya ada transmisi otomatis untuk merek Jerman di Amerika Serikat.

Karena konsumen lebih menyukai transmisi otomatis, produsen mobil pun mulai berhenti menawarkan mobil bertransmisi manual, untuk memotong anggaran promosi dan biaya produksi. 

“Kami telah melihat bahwa pembeli tak mencari hal itu. Kami punya opsi manual di Tiguan lama, tetap hampir tidak ada yang mengambilnya,” kata juru bicara Volkswagen, Mark Gillies, seperti dilansir Chicago Tribune.

Meski begitu, mobil manual masih ada peminatnya, terutama bagi kendaraan dengan utilitas tinggi, seperti pikap ataupun truk. Begitu juga pada mobil kompak, terutama di segmen sport. Meski banyak juga kendaraan yang mulai beralih ke transmisi otomatis yang lebih canggih, misalnya transmisi Dual Clutch maupun Direct Shift Gearbox.

“Ada perasaan berbeda saat pengemudi dapat mengontrol seluruh kendaraan, begitu juga kesenangan saat melakukan perpindahan gigi dengan sempurna. Saya merasa lebih terhubung saat mengoperasikan tuas transmisi,” imbuh Gillies, yang juga mantan editor eksekutif Car and Driver.

Related

Automotive 7129813499965540849

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item