Mengapa Ayahmu Menikah dengan Ibumu? Jawabannya Mungkin Tak Terduga (Bagian 1)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Mengapa Ayahmu Menikah dengan Ibumu? Jawabannya Mungkin Tak Terduga - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Facebook tidak mungkin ada di dunia tanpa ada media lain sebelumnya yang bernama internet, karena Facebook “hidup” di dunia maya bernama internet yang hari ini telah digunakan oleh berjuta-juta orang di dunia. Jadi, Mark Zuckerberg bisa menciptakan dan melahirkan Facebook karena ada internet sebelumnya!

Sekarang tinggalkan Mark Zuckerberg dan mari kita bertanya lagi, mengapa bisa ada internet? Jawabannya panjang, tetapi secara mudahnya kita dapat mengatakan kalau internet bisa ada dan dapat digunakan setiap orang di dunia karena adanya komputer personal atau PC (Personal Computer).

Dulu, internet adalah barang mewah yang hanya dapat digunakan oleh NASA, anggota militer, dan hanya bisa dikonsumsi kalangan terbatas, karena bahkan komputer pada waktu itu pun masih sebesar lemari es atau lemari pakaian. 

Orang biasa atau masyarakat umum di seluruh dunia pada masa sekarang dapat mengakses internet dengan mudah karena adanya personal komputer, yang bentuk dan ukurannya bahkan telah jauh berubah—dan berubah jauh—dari semenjak pertama kali diciptakannya. Tanpa personal komputer, kita masih akan asing dengan internet, atau bahkan dengan Facebook!

Sekarang tinggalkan internet dan mari kita bertanya lagi, mengapa bisa ada PC atau personal komputer? Jawabannya bisa sangat rumit. Tetapi jawaban mudahnya karena ada mahasiswa Harvard (yang lain) bernama William Gates III atau yang populer disapa Bill Gates. 

Mahasiswa jenius ini memilih drop out dari kampusnya demi untuk bisa memiliki waktu buat meneliti, mempelajari dan mengembangkan sesuatu yang kelak terkenal bernama Windows, sebuah piranti lunak atau software yang memungkinkan orang dapat memiliki komputer pribadi di rumahnya. 

Dari situlah, dari adanya Windows dan komputer pribadilah, kemudian orang pun bisa mengakses internet dengan mudah, lalu berkenalan dengan situs-situs, website, Frendster, hingga blog, hingga Facebook, hingga… 

Hingga Marry yang di Kalimantan berkenalan dengan Sebastian yang ada di Jakarta, sampai mereka saling jatuh cinta dan menikah—karena Facebook.

Sampai di sini, sudahkah kau melihat bagaimana alur kausalitas bermain dalam kehidupan ini…? Seorang cowok dan seorang cewek bertemu, berkenalan dan saling jatuh cinta hingga menikah. Itu adalah manusiawi, hukum alam, kodrat, takdir atau apapun namanya. 

Tetapi hukum alam atau kodrat atau takdir atau naluri manusiawi itu diikat oleh hukum bernama kausalitas—sebab dan akibat. Tanpa ada yang satu, maka tak ada yang lainnya. Apakah ini tidak ajaib…? Atau, kalau mau lebih mendalam lagi memikirkannya, apakah ini tidak mengandung suatu alasan di baliknya…?

Haloo…?

Oke, kita balik dari awal lagi dan mari kita rekonstruksi kembali alur kausalitas ini. Marry menikah dengan Sebastian, dan mereka menikah karena sarana bernama Facebook. Facebook tercipta karena Mark Zuckerberg memanfaatkan media bernama internet. 

Internet bisa diakses oleh masyarakat umum di seluruh dunia karena ada personal komputer. Keberadaan personal komputer menjadi mungkin karena ada piranti lunak bernama Windows. Windows diciptakan oleh mahasiswa drop out bernama Bill Gates.

Pertanyaannya, guys, apa yang akan terjadi kalau saja semua rekonstruksi di atas itu tidak terjadi…?

Apa yang akan terjadi kalau saja Bill Gates lebih memilih pacaran dengan ceweknya di kampus hingga tak punya waktu untuk menciptakan Windows karena sudah terlalu sibuk ber-SMS-an dengan pacarnya? Artinya, bisa saja Windows tak akan pernah tercipta, dan personal komputer tidak akan pernah ada. Jika komputer pribadi tidak ada, maka masyarakat sedunia tidak bisa mengakses internet. Jika internet tidak ada, maka Mark Zuckerberg tidak akan bisa menciptakan Facebook. Dan jika Facebook tidak ada, maka… 

Maka Marry dan Sebastian tidak akan bertemu apalagi saling jatuh cinta, apalagi sampai menikah!

Apakah kau puas dengan kemungkinan ini…? Tentu saja kau berhak untuk puas dengan penjelasan atas kemungkinan ini—dan kau memang punya hak untuk itu. Tetapi, kalau kebetulan kau merasa tidak atau belum puas dengan kemungkinan ilustrasi di atas, ada kemungkinan lain yang (sepertinya) lebih masuk akal.

Baca lanjutannya: Mengapa Ayahmu Menikah dengan Ibumu? Jawabannya Mungkin Tak Terduga (Bagian 3)

Related

Romance 8096711868708998815

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item