Mengapa Simbol Mata Satu Erat Dikaitkan dengan Illuminati dan Freemasonry?


Naviri Magazine - Penggunaan Eye of Providence di Amerika Serikat, sebagaimana di Inggris dan Prancis, adalah semata sebagai simbol konvensional untuk pengawasan. Tidak satu pun contoh kasus pada masa lampau yang melibatkan organisasi rahasia dengan pemilihan simbol mata satu. Jadi, mengapa teori konspirasi sering mengaitkannya dengan Illuminati dan Freemasonry? 

Rincian tahun-tahun awal kelompok Illuminati, yang kabarnya didirikan di Bavaria pada 1776 dan dibubarkan pada 1787, relatif tidak jelas. Sedangkan kaum Mason sebenarnya tidak menggunakan simbol Eye of Providence secara luas sebelum akhir abad ke-18.  

Mereka juga tidak menggunakannya sebelum Jeremy Bentham (di Inggris), Jean-Jacques-François Le Barbier (di Prancis), dan Charles Thomson (di Amerika Serikat) mengadopsinya untuk tujuan mereka masing-masing. Sebelum semua orang ini, simbol mata satu bahkan sudah terlebih dahulu digunakan di Mesir kuno dan Sumeria. 

Sayangnya bagi para penggemar teori konspirasi, kehadiran Eye of Providence, seperti pada uang kertas satu dolar AS, dianggap memberi tahu lebih banyak informasi tentang otoritas elit rahasia daripada tentang estetika pada akhir abad ke-18. 

Sebelum teori-teori konspirasi mulai bermunculan, Eye of Providence sebenarnya masih identik sebagai simbol Kristen. Dalam kepercayaan Kristen, segitiga merupakan simbol Tritunggal Kristen: Bapak, Putra, dan Roh Kudus. Sementara satu mata ialah penggambaran untuk Dia yang mengawasi segalanya (Mata Ilahi).  

Contoh penggunaan awal dari simbol ini muncul pada karya religius periode Renaisans, untuk mewakili penggambaran Tuhan. Simbol ini juga muncul pada lukisan Perjamuan Malam di Emauss karya Jacopo da Pontormo abad ke-16. 

Tetapi sekarang, deretan selebritis, seperti Madonna, Jay-Z, dan Kanye West, malah dituduh menggunakan ikonografi Illuminati, termasuk Eye of Providence, dan dianggap telah ambil bagian dalam organisasi rahasia. Meskipun mereka tidak ada kaitan apa pun dengan Illuminati. 

Kesamaan yang dimiliki para artis musik itu hanyalah penggunaan simbol mata untuk ikon seni dan mungkin untuk provokasi dalam visual maupun melodi. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh para seniman Renaisans.  

Penggunaan Eye of Providence yang berulang-ulang bukanlah bukti konspirasi terpadu, melainkan kecemerlangan abadi dari sebuah desain logo yang dikagumi oleh berbagai generasi. 

Tidak ada apa pun pada lambang itu, selain pesona seni yang mengundang banyak pikiran untuk menerjemahkannya. Simbol ini hampir selalu dirancang kembali secara khusus untuk ditafsirkan ulang, dan bahkan mungkin untuk disalahartikan. 

Related

Mistery 6454409357258029480

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item