Panduan Bijak Memilih dan Mengelola Hutang serta Pembayarannya


Naviri Magazine - Tanya jawab berikut ini hanyalah ilustrasi untuk mendapatkan kerangka pemikiran atau gambaran dalam hal mengelola keuangan keluarga.

Pertanyaan:

Saya adalah seorang suami berusia 32 tahun. Dalam waktu dekat ini, keluarga kami membutuhkan sejumlah dana yang cukup besar, dan kami berencana untuk melakukan sejumlah hutang untuk menutup kebutuhan itu, karena jumlah penghasilan yang ada sepertinya tidak mencukupi untuk keperluan tersebut.

Ada beberapa alternatif yang dapat kami pilih dalam hal permintaan hutang ini, yaitu dari rekan kerja, saudara, ataupun dari pihak perbankan. Nah, di antara ketiga alternatif tersebut, manakah yang sebaiknya saya pilih?

Kemudian menyangkut hutang tersebut, berapakah jumlah yang layak untuk saya pinjam? Bagaimana pula cara mengoptimalkan uang hutang tersebut agar tidak habis secara sia-sia?

Jawaban:

Anda memiliki alternatif yang cukup longgar dalam rencana hutang tersebut. Dan kalau diminta untuk memilih yang mana, tentu saja pilihannya akan jatuh pada pihak yang bisa fleksibel dalam menerima pembayaran hutang tersebut, dan juga yang dapat diajak bernegosiasi dengan baik. Dalam hal ini, Anda dapat memilih hutang dari saudara atau rekan kerja.

Salah satu saran dalam melakukan hutang adalah dengan melihat siapa orang yang dimintai hutang tersebut. Ini akan menjadikan proses hutang-piutang tersebut akan menjadi lebih mudah ditangani apabila masing-masing si penghutang dan si pemberi hutang bisa saling berkomunikasi dengan baik—khususnya felksibel dalam bernegoisasi. 

Pertimbangan mudahnya adalah seperti ini; kalau sewaktu-waktu di tengah perjalanan hutang tersebut Anda mengalami kesulitan dalam membayar, maka pihak pemberi hutang bisa memiliki fleksibilitas dalam pembayaran hutangnya. Dan biasanya yang dapat memenuhi syarat semacam itu adalah orang yang kita kenal, semisal saudara atau rekan kerja. 

Berbeda dengan bank. Bank lebih kaku dalam soal semacam itu, meskipun bank kadangkala lebih fleksibel dibanding leasing. Jadi, sekali lagi, kalau pertimbangan untuk memilih di antara tiga aliternatif di atas, maka sebaiknya pilihlah saudara atau rekan kerja. Alasan mendasarnya adalah faktor fleksibilitas.

Kemudian, berapa jumlah yang tepat dalam berhutang? Sebenarnya bisa dikatakan tidak ada patokan yang pasti tentang berapa jumlah yang tepat dalam melakukan suatu hutang. 

Namun, kalau mau mencari patokan yang aman, maka Anda bisa menghitung aset yang Anda miliki yang sekiranya akan Anda relakan sebagai jaminan atas hutang tersebut, kemudian berhutanglah sejumlah sekitar 75 persen dari nilai total aset Anda. 

Misalnya seperti ini; Anda memiliki sebuah mobil seharga Rp. 100 juta, dan Anda merelakan kalau mobil tersebut dijadikan sebagai jaminan atas hutang yang Anda lakukan. 

Maka Anda dapat berhutang sejumlah Rp. 75 juta atau 75 persen dari nilai aset yang Anda miliki tersebut. Jadi kalau ternyata Anda tidak bisa membayar kembali hutang yang Anda lakukan, Anda masih memiliki sesuatu yang dapat digunakan untuk membayarnya.

Terakhir, bagaimana cara mengoptimalkan hutang? 

Ada beberapa alternatif yang bisa ditempuh untuk tujuan tersebut. Pertama, gunakan dana pinjaman atau hutang tersebut untuk suatu modal usaha yang menguntungkan. Kedua, menggunakan dana pinjaman tersebut untuk membeli properti yang memiliki tingkat kenaikan nilai, seperti rumah atau tanah. 

Ketiga, manfaatkan uang pinjaman tersebut untuk membeli emas yang dijadikan investasi, atau menggunakannya untuk membeli barang yang diperuntukkan untuk melancarkan pekerjaan.

Related

Tips 8449338804597089575

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item