Panduan Mengelola Keuangan Keluarga dan Membayar Hutang


Naviri Magazine - Setiap keluarga tentu saja menginginkan rumah atau tempat tinggal yang layak, perabotan yang bagus, kendaraan yang baik dan juga kebutuhan-kebutuhan lain yang bisa dinikmati secara semestinya. Namun sebisa mungkin hindarkan untuk menyandarkan semua kebutuhan itu pada hutang semata-mata atau hutang yang bertumpuk-tumpuk.

Mungkin kita membutuhkan kredit kepemilikan rumah ketika kita menginginkan tempat tinggal yang layak, khususnya kalau kita memang belum memiliki tempat tinggal sendiri. 

Namun jika kita telah memiliki kredit rumah ini, maka hindarkan untuk melakukan perjanjian kredit atau hutang yang lainnya. Misalnya, jangan menumpuk hutang dengan kredit rumah sekaligus kredit kendaraan.

Begitu kita melakukan kredit pada suatu kebutuhan (dalam hal ini rumah), maka anggaran keluarga kita secara otomatis akan berkurang karena kita harus menganggarkan sebagian untuk melakukan cicilan terhadap kredit rumah itu. Karenanya, jangan menambah beban hutang dengan kredit barang lain, apalagi jika itu hanya bersifat konsumtif semata.

Jika kita memang harus berhutang karena memang itu adalah satu-satunya jalan, maka berhutanglah secara bijak dan tidak menumpuknya sehingga akan lebih membebani hidup kita.

Pengelolaan yang baik

Pengelolaan anggaran keluarga akan berjalan baik jika masing-masing dari suami-istri saling mendukung dan bukannya saling berebut. Karenanya, setiap kali membutuhkan sesuatu untuk keperluan rumah tangga (hal ini menyangkut hal-hal yang besar semisal mengganti perabotan dan semacamnya), maka sebaiknya rundingkanlah terlebih dulu di antara kedua belah pihak sehingga ada kesepakatan bersama untuk melakukannya.

Kalau peran seorang suami dalam keluarga adalah pencari nafkah yang menghasilkan pendapatan, maka dalam pengelolaan anggaran keluarga, peran istri bisa dikatakan mirip dengan manajer yang bertugas untuk membagi anggaran yang ada dengan cara yang sebaik-baiknya. 

Karenanya, seorang istri harus benar-benar bijak dalam menganggarkan setiap penghasilan yang ada dan mempertimbangkan segala hal yang memerlukan biaya. 

Tentu saja istri tidak perlu sampai membuat neraca akuntansi yang mencatat secara detail antara pemasukan dan pengeluaran—namun jika mau membuat tentunya akan lebih baik—tetapi yang lebih penting adalah pengelolaan yang baik.

Buatlah anggaran untuk menabung

Di dalam kehidupan selalu saja ada hal-hal tertentu yang tak terprediksikan atau yang telah dibayangkan sebelumnya, yang kemudian terbukti membutuhkan biaya tambahan. Karenanya, untuk mengantisipasi hal semacam itu, selalu sisihkan sejumlah uang dari anggaran keluarga setiap bulannya untuk menabung.

Jumlah yang digunakan untuk menabung ini bisa disepakati bersama antara suami-istri, dan prosentasenya bisa disesuaikan dengan tingkat penghasilan yang ada. 

Tidak perlu berpikir bahwa menabung akan dilakukan apabila ada uang sisa dari anggaran yang ada, karena menabung sesungguhnya adalah kebutuhan sekarang yang akan digunakan di waktu mendatang. 

Karenanya, begitu anggaran dalam satu bulan telah ada, maka segera ambil sebagian untuk ditabungkan dan gunakan sisanya untuk membiayai keperluan rumah tangga dalam satu bulan itu. Akan lebih aman jika rekening yang digunakan khusus untuk tabungan keluarga itu tidak dilengkapi dengan kartu ATM agar hasrat atau godaan untuk mengambilnya sewaktu-waktu bisa diminimalisir.

Menyisihkan sisa uang receh setiap kali berbelanja dalam sebuah celengan juga bisa merupakan langkah yang baik dalam kaitannya dengan kebiasaan menabung ini. Mungkin jumlahnya tidak banyak karena hanya keping-keping receh sisa uang belanja. 

Namun dari yang kecil itu kita bisa mengumpulkan jumlah yang banyak jika kita teratur melakukannya. Kelak, ketika celengan berisi uang receh itu sudah penuh, kita bisa mengambilnya untuk kemudian dimasukkan ke dalam rekening tabungan keluarga di bank.

Pikirkan untuk berinvestasi

Setelah uang tabungan yang kita kumpulkan telah berjumlah cukup banyak, maka mulailah berpikir untuk menggunakannya dalam sebuah investasi. Ada cukup banyak pilihan investasi yang bisa dipilih dalam rangka mengembangkan hasil tabungan yang dimiliki oleh sebuah keluarga. 

Pilihan investasi itu bisa dimulai dari deposito berjangka yang tak membutuhkan dana besar namun memberikan hasil lumayan sekaligus minim risiko, atau investasi dalam bentuk reksadana yang dikelola oleh perusahaan profesional yang terpercaya, menyimpannya dalam bentuk emas batangan yang dapat memberikan keuntungan besar sewaktu-waktu, atau juga investasi dalam bentuk properti seperti rumah atau tanah. 

Pendeknya, jangan biarkan tabungan keluarga menganggur tanpa digunakan jika memang belum memiliki kebutuhan yang memerlukan tabungan itu. Sebaiknya gunakan untuk investasi yang menguntungkan karena itu akan lebih produktif. Hasilnya tentu saja akan dapat dinikmati oleh seluruh keluarga dalam bentuk kehidupan yang lebih baik.

Related

Tips 3780794801997516405

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item