Panduan Penting Seputar Surat Lamaran Kerja: Pertama, Tulislah dengan Jujur


Naviri Magazine - Setelah kita mempelajari cukup banyak tentang bagaimana menulis sebuah surat lamaran yang baik dan efektif sekaligus profesional, sekaligus juga bagan-bagannya, kini kita akan mempelajari hal-hal yang masih berkaitan dengan surat lamaran pekerjaan yang selama ini masih jarang dibicarakan.

Berikut ini hal-hal yang juga patut diperhatikan, agar surat lamaran yang kita susun benar-benar dapat membawa kita kepada pekerjaan yang diidamkan.

Tulislah dengan jujur

Karena bertujuan untuk dapat memikat pihak perusahaan agar tertarik pada kita dan kemudian memilih kita dibanding para pelamar yang lain, tidak jarang kita jadi berpikir kalau kita ingin melebih-lebihkan atau mengunggul-unggulkan potensi atau kualifikasi yang kita miliki. Tentu saja itu bukan hanya tidak boleh, namun juga berbahaya.

Sebisa mungkin, hindari untuk menulis surat lamaran atau curriculum vitae yang tidak jujur. Jangan pernah berpikir bahwa itu akan dapat kita atasi. Karena, apabila kita kemudian diterima dalam sebuah perusahaan berdasarkan isi surat lamaran dan curriculum vitae yang tidak benar atau tidak jujur, maka kita akan menghadapi risiko.

Karenanya, jangan sekali-kali menuliskan pada surat lamaran atau curriculum vitae kita mengenai suatu pengalaman, prestasi atau kualifikasi tertentu yang kita sendiri tidak mengalaminya atau yang jelas-jelas tidak kita miliki. 

Memang terkadang kita merasa gengsi atau bahkan malu dengan suatu pengalaman yang kita miliki, karena mungkin merasa kalah pengalaman. Tetapi percayalah pada diri kita sendiri bahwa kita pun mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu yang orang lain belum tentu punya.

Perhatikan jumlah halaman

Surat lamaran kerja dan juga curriculum vitae tentu saja bukanlah novel yang memang membutuhkan waktu lama dalam membacanya. Sebisa mungkin, persingkatlah isi surat lamaran dan curriculum vitae kita tanpa harus menghilangkan unsur kemenarikannya, agar orang yang membacanya tidak menjadi bosan saat membaca dan mempelajarinya.

Pada umumnya, curriculum vitae hanya terdiri dari satu atau dua halaman saja. Namun, kalau memang riwayat pekerjaan atau karir kita sangat banyak, juga pendidikan atau kursus atau pelatihan kita sangat banyak, dan kita menganggap bahwa semuanya itu penting untuk ditampilkan, maka kita boleh menambahkannya menjadi tiga halaman curriculum vitae sebagai lampiran surat lamaran kerja.

Tata bahasa, tanda baca dan ejaan

Ini mungkin bukan permasalahan yang dianggap serius oleh banyak orang, namun ingatlah bahwa kegiatan membaca akan menjadi melelahkan, bahkan sangat melelahkan, kalau di dalam objek yang dibaca tersebut terdapat begitu banyak kesalahan menyangkut pengetikannya, penempatan tanda bacanya, atau juga karena kesalahan ejaannya. 

Sebuah surat lamaran tentu saja bukan tugas pelajaran bahasa Indonesia, namun sebuah surat lamaran ditulis dengan harapan orang yang membacanya akan tertarik untuk kemudian merekrut kita.

Karenanya, sebisa mungkin hindari terjadinya kesalahan-kesalahan menyangkut tata bahasa, tanda baca dan ejaan semacam itu pada surat lamaran dan curriculum vitae yang kita tulis. 

Setelah kita selesai menuliskan sebuah surat lamaran plus curriculum vitae-nya, baca kembali dan koreksi lagi untuk meyakinkan diri kita bahwa sudah tak ada lagi kesalahan yang mungkin masih terdapat di dalamnya. Kalau perlu, bacalah kembali tata bahasa di buku atau Kamus Bahasa Indonesia.

Selain itu, apabila kita menulis surat lamaran dan curriculum vitae dalam bahasa Inggris, dan kita belum yakin dengan isinya (kita masih ragu apakah itu sudah benar atau belum), maka kita bisa meminta teman atau orang lain yang menguasai bahasa Inggris dengan baik, sehingga dapat memberikan penilaian yang layak, sekaligus memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mungkin terdapat di dalamnya. 

Tulislah secara jelas dan gamblang

Selain ringkas dan padat serta menarik, sebisa mungkin tulislah surat lamaran dan curriculum vitae dengan kata-kata atau kalimat yang eksplisit, atau mudah dipahami. Hindari untuk menuliskan atau memberi keterangan yang dapat menyesatkan pemahaman pembaca surat lamaran kita. 

Selain itu, jangan membuat orang yang membaca curriculum vitae atau resume kita menginterpretasikan atau mengartikan hal yang berbeda dengan yang kita maksudkan.

Contoh sederhananya seperti ini; kita menuliskan pada bagian pendidikan di curriculum vitae kita dengan isian; Sarjana Ekonomi Universitas Padjajaran, dan tidak menambahkan atau menyebutkan nama kota lokasi dari universitas tersebut. Jangan mengasumsikan bahwa setiap orang pasti tahu kalau Universitas Padjajaran itu berada di Bandung. 

Karenanya, tuliskanlah nama kota lokasi universitas tersebut pada bagian belakang atau akhirnya, hingga menjadi seperti ini; Sarjana Ekonomi Universitas Padjajaran, Bandung.

Tulislah secara teratur dan rapi

Meskipun secara tersirat, namun seseorang dapat dilihat seperti apa dan bagaimana karakternya dengan melihat cara atau pola kerjanya. Surat lamaran atau curriculum vitae yang ditulis dengan kacau-balau akan menggambarkan pikiran dari orang yang tidak jernih atau tidak teratur dan ketidakmampuan dalam menuliskan atau menuangkan maksud yang ingin disampaikannya. 

Oleh karena itu sangatlah penting membuat surat lamaran dan curriculum vitae yang mudah dibaca, mudah dicerna, jelas urutannya, dan logis.

Kalau kita memang perlu menonjolkan bagian-bagian atau kata-kata tertentu yang kita anggap penting dalam surat lamaran atau curriculum vitae tersebut, maka kata-kata atau kalimat yang ingin ditonjolkan itu bisa ditulis dengan huruf tebal (bold). 

Namun usahakan agar bagian yang ditebalkan itu tidak terlalu banyak sehingga tidak terlihat lagi kalau itu merupakan bagian yang sangat penting.

Related

Tips 7118483497716153058

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item