Pria Ini Sengaja Melahap Makanan Kedaluwarsa Setahun Penuh, dan Inilah Hasilnya


Naviri Magazine - Scott Nash, dari Maryland AS, yang merupakan pendiri MOM’s Organic Market, memberi tahu bahwa kita membuang terlalu banyak makanan, gara-gara label ‘Best Before’ (Baik Sebelum) yang ada di kemasan. 

“Wajar-wajar saja kalau ada produk yang rusak atau memburuk kualitasnya. Tapi, sebagian besar makanan dibuang karena tanggal kedaluwarsa yang membingungkan ini,” katanya. “Labelnya tidak jelas. Apa maksudnya ‘kedaluwarsa’? Ada ‘Best by’, ‘Sell by’, atau ‘Best if used by’. Saya kira tidak konsisten. Akhirnya konsumen jadi bingung.”

Untuk membuktikan ucapannya, dia melakukan eksperimen makan makanan “kedaluwarsa” selama setahun. Hasilnya? Dia masih hidup sekarang. 

“Saya makan tortilla yang sudah setahun kedaluwarsa. Saya juga makan daging yang masa berlakunya berakhir beberapa minggu lalu,” katanya. “Saya melahap krim yang tanggal kedaluwarsanya sudah kelewatan beberapa bulan. Saya juga makan yogurt yang katanya sudah basi lebih dari tujuh bulan lalu.”

Dalam postingan blognya, Scott’s Compost Heap, Nash menulis bahwa dia memulai eksperimennya ketika mendapati yogurt yang sudah lama ada di kulkas. Tanggal kedaluwarsa yogurt itu sudah lewat enam bulan, tapi dia tetap menjadikannya jus. Dia tidak mati setelah meminumnya. 

Dari situ, dia mencobanya dengan makanan lain yang biasanya segera kita buang, termasuk mentega yang sudah jamuran, dan selada romaine yang ditarik dari peredaran setelah merebaknya wabah E. coli.

Tak disangka-sangka, banyak pakar yang sependapat dengannya—terutama tentang bagaimana tanggal kedaluwarsa berkontribusi besar terhadap limbah makanan. Menurut penelitian yang belum lama diterbitkan, kesalahpahaman akan tanggal kedaluwarsa “sangat terkait” dengan jumlah makanan yang kita buang. 

Para peneliti dari Johns Hopkins Center for a Livable Future (CLF) di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menanyai 1.029 orang dewasa tentang seberapa sering mereka membuang makanan, pemahamannya soal label tanggal kedaluwarsa pada produk makanan, dan pengetahuan mereka tentang apakah labelnya diatur oleh pemerintah federal atau tidak. (Jawabannya tidak.)

Hasilnya cukup membuka mata. 84 persen responden mengatakan bahwa mereka “kadang-kadang” membuang makanan sebelum atau setelah masa berlaku, dan 37 persen sisanya bilang kalau mereka “selalu” atau “biasanya” membuang makanan kedaluwarsa. 

Makanan yang paling sering dibuang yaitu ayam mentah, makanan siap saji, dan daging deli. Mereka jarang membuang produk kalengan, sereal, dan keju lunak.

“Banyak hasil yang sesuai dengan harapan kami, tapi sangat dramatis saat melihat angka-angka yang dengan jelas menandakan bahwa mereka yang mengandalkan tanggal kedaluwarsa cenderung membuang makanan karena labelnya,” kata Dr. Roni Neff, peneliti utama, kepada FoodIngredientsFirst. 

“Mengingat betapa luasnya dua persepsi tersebut, penelitian ini menunjukkan banyaknya makanan yang mungkin terbuang percuma gara-gara label tersebut.”

Related

Health 2259241551900562026

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item