Sejarah dan Perkembangan Hubungan Indonesia-Israel dari Masa ke Masa (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah dan Perkembangan Hubungan Indonesia-Israel dari Masa ke Masa - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Setelah Soeharto lengser, titik terang ditunjukkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Presiden Wahid memang tidak secara langsung mewacanakan pembukaan hubungan diplomatik, melainkan hanya berencana membuka beberapa kanal perdagangan dengan Israel. Namun, gelombang penolakan atas rencana tersebut segera membesar.

Tapi Presiden Wahid adalah orang yang cukup keras kepala. Tanpa peduli banyaknya aksi protes, rencana itu akhirnya diwujudkan melalui Luhut Binsar Pandjaitan yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Pada 10 Januari 2001, Menteri Luhut menandatangani Surat Keputusan Menperindag No.23/MPP/01/2001 yang melegalkan hubungan dagang antara RI dan Israel.

Hubungan yang cukup mesra dengan Israel terus berlanjut pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, Yudhoyono jauh berbeda dengan Wahid. Jika Wahid cenderung terang-terangan, Yudhoyono cenderung malu-malu perihal kerja sama Indonesia-Israel.

Pada 13 September 2005, Menteri Luar Negeri Hassan Wirayudha bertemu Menlu Israel Silvan Shalom, di New York, AS. Pertemuan itu membuat ramai pemberitaan di beberapa media internasional yang menyebut keinginan Israel membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia. Beberapa media bahkan sempat berspekulasi bahwa Israel telah mengirimkan proposal mereka. 

Menlu Hassan segera membantahnya. “Kami tidak bicara masalah hubungan diplomatik. Israel sangat tahu posisi Indonesia seperti apa,” katanya. Presiden Yudhoyono ikut angkat bicara. “Tidak ada yang gelap, karena, sekali lagi, kita ingin membantu perjuangan bangsa dan rakyat Palestina,” kata Yudhoyono dengan gerakan tangannya yang khas. 

Meski bukan gelap, fakta yang tidak banyak diketahui orang dan diungkap ke publik adalah: pada masa Yudhoyono, hubungan dagang Indonesia-Israel terus meningkat setidaknya hingga tahun 2012.

Pada Mei 2012, pembicaraan mengenai kemungkinan pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel kembali mengemuka. Pemicunya, beberapa tokoh Indonesia diberitakan hadir dalam perayaan kemerdekaan Israel di Singapura. Di antaranya adalah Ferry Mursyidan Baldan yang tertangkap kamera wartawan merdeka.com. 

Di sisi lain, Benjamin Ketang yang mendirikan Indonesia-Israel Public Affair Committee (Komite Urusan Publik Indonesia-Israel, IIPAC) juga mendapat sorotan. Sementara kelompok yang menamakan diri Komunitas Yahudi Indonesia berencana akan merayakan hari kemerdekaan Israel di Jakarta dan di beberapa kota lain di Indonesia. 

Semua polemik mengenai Israel kemudian selalu menghilang dengan sendirinya, didiamkan, digulung isu lain yang lebih besar. 

Pada masa kampanye pilpres 2014, Joko Widodo dengan terang menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina. Namun, setelah terpilih menjadi presiden, belum jelas benar sikap apa yang akan diambil Joko Widodo terkait Israel. Sementara, hubungan dagang masih terus berlanjut dengan Israel. Pada 2015, Indonesia banyak mengimpor besi baja dan mengekspor tekstil.

Tak diragukan lagi, Israel akan terus berusaha merintis hubungan diplomatik dengan Indonesia. Semua itu terlihat dari usaha mereka beberapa puluh tahun terakhir. Indonesia dilihat sebagai representasi yang baik dari negeri muslim. Dalam banyak kesempatan, mereka sering menyampaikan harapan agar Indonesia memainkan peran penting dalam usaha mendamaikan Israel-Palestina. 

Namun, sejauh ini segala hal mengenai Israel seakan tabu dibicarakan. Sementara perdagangan terus berlangsung seakan di balik dinding, kemungkinan hubungan yang lebih serius tidak pernah dijajaki secara terbuka. Belum ada usaha sungguh-sungguh untuk membicarakan untung-rugi jika hubungan diplomatik dibuka.

Related

International 8200745286871474901

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item