Subhanallah, Ini 5 Fakta Mengagumkan Seputar Adzan


Naviri Magazine - Salah satu suara yang paling sering dikumandangkan di muka bumi adalah kumandang suara adzan. Suara yang merupakan tanda panggilan sholat itu dikumandangkan lima kali sehari, dan diserukan di berbagai tempat di belahan bumi. 

Selain itu, adzan juga digunakan umat muslim untuk menandai hal-hal penting, semisal kelahiran anak, penguburan jenazah, ketika terjadi bencana, dan lain-lain. Berikut ini lima hal menakjubkan tentang adzan, yang mungkin belum pernah kita bayangkan.

Seruan yang mengandung kekuatan supranatural

Ketika terdengar suara adzan berkumandang, kaum muslim yang beriman segera meninggalkan aktivitas dan kesibukannya, untuk segera menunaikan sholat. Bagi yang berada di luar rumah, mereka pun segera bergegas ke masjid atau mushala untuk sholat berjamaah. Dan hal itu terjadi di mana-mana, di seluruh kawasan dunia, setiap kali terdengar suara adzan. 

Satu-satunya seruan yang memiliki kekuatan semacam itu hanya adzan. Bahkan orang Islam yang sedang tertidur pun rela terbangun dan berwudhu untuk sholat, karena kumandang adzan.

Awal mula yang menakjubkan

Sebelum digunakannya suara adzan sebagai tanda waktu sholat, Rasulullah SAW sempat kebingungan untuk menyampaikan waktu sholat kepada umatnya. Maka dicarilah cara untuk hal itu, dan berbagai usulan disampaikan. 

Ada yang mengusulkan untuk mengibarkan bendera ketika waktu sholat tiba, ada pula yang mengusulkan untuk menyalakan api di bukit, meniup terompet, sampai usulan agar membunyikan lonceng. Namun semua usul itu dianggap kurang tepat. 

Sampai kemudian, Abdullah bin Zaid bermimpi bertemu seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafadz-lafadz adzan, seperti yang kita ketahui sekarang. 

Abdullah bin Zaid menyampaikan mimpi itu kepada Rasulullah SAW. Pada waktu itu, Umar bin Khathab mendengar cerita Abdullah bin Zaid, dan berkata bahwa ia pun juga mengalami mimpi yang sama.

Setelah itu, Rasulullah SAW pun menyetujui untuk menggunakan lafadz-lafadz adzan untuk menyerukan panggilan sholat, yang tetap dilakukan hingga sekarang.
 
Adzan selalu ada dalam peristiwa penting

Selain menggunakan suara adzan sebagai panggilan sholat, umat Islam juga menggunakan adzan pada wakut-waktu atau peristiwa penting, misal ketika lahirnya bayi. Dalam sejarah, adzan juga menghiasi peristiwa-peristiwa penting, misalnya:

Pada peristiwa Fatkhu Makkah atau pembebasan kota Makkah yang terjadi pada tahun 630 atau 10 Ramadan 8 Hijriyah. Pada waktu itu, Rasulullah SAW bersama 10.000 pasukan bergerak dari Madinah ke Makkah, dan kemudian menguasai Makkah secara keseluruhan, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di sekeliling Ka’bah. Setelah itu, Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan di atas Ka’bah.

Pada peristiwa perebutan kekuasaan Konstantinopel, beberapa prajurit memasuki istana Konstantinopel setelah mendudukinya, kemudian mengumandangkan suara adzan.

Suara yang paling banyak dikumandangkan

Adzan adalah salah satu suara yang paling sering dikumandangkan di dunia. Sejak pertama kali dikumandangkan hingga hari ini, adzan telah menyapa dunia selama 1.500 tahun. Jika dihitung secara terperinci, itu berarti 1.500 (tahun) x 365 (hari) = 534.000 hari. 

Jika kita asumsikan di dunia ini ada 2 milyar umat Islam dengan 2 juta muadzin saja, maka hasilnya adalah 534.000 x 2.000.000 = 1.068.000.000.000. Karena adzan dikumandangkan lima kali dalam sehari, maka jumlah itu dikalikan 5, sehingga menjadi 5.340.000.000.000 kali.

Adzan tak pernah berhenti berkumandang

Perbedaan waktu menjadikan adzan nyaris tak pernah berhenti berkumandang di muka bumi. Misalnya, Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian Barat memiliki perbedaan waktu satu jam. Karena itu, satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, suara adzan akan bergerak di Jakarta, disusul Sumatera dan daerah-daerah lainnya, begitu terus sambung-menyambung.

Bahkan sebelum adzan berakhir di Indonesia, suara itu sudah dilanjutkan di Malaysia, kemudian Burma, lalu mencapai Dakka, ibukota Bangladesh, dan terus merayap ke barat India, dari Kalkuta sampai Srinagar. Setelah itu adzan berkumandang di Bombay dan seluruh kawasan India, kemudian menuju ke Pakistan.

Beberapa kota di Pakistan, semisal Sialkot, Karachi dan Gowadar, memiliki perbedaan waktu empat puluh menit, sehingga suara adzan pun sambung-menyambung di sana. Ketika mulai meninggalkan Pakistan, adzan mulai terdengar di Afghanistan, kemudian Baghdad, lalu sampai di Makkah dan Madinah, Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak.

Dari Irak, adzan kemudian berkumandang di Siria, Mesir, Somalia, dan Sudan, lalu merayap ke Iskandariyah dan Istanbul yang terletak di bujur geografis yang sama. Setelah mencapai Libya, adzan kemudian berkumandang di Afrika. Jika dihitung, dalam sembilan setengah jam, “perjalanan” adzan dari kawasan timur Indonesia telah sampai ke samudera Atlantik, sambung-menyambung tanpa henti.

Setelah sampai di samudera Atlantik, kumandang adzan dhuhur dimulai di kawasan timur Indonesia. Sebelum kemudian adzan yang sama sampai di Dakka, adzan ashar telah dimulai di Indonesia. Ketika muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan subuh, muadzin di Afrika mengumandangkan adzan isya’. 

Related

Moslem World 4774750645892782386

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item