Ternyata, Bakteri Berkomunikasi Sebelum Menyerang Tubuh Kita


Naviri Magazine - Sebelum melakukan serangan ke tubuh manusia, bakteri akan melakukan percakapan dulu. Sekumpulan organisme kecil akan ngobrol terlebih dahulu, menentukan target yang akan dimasukinya, di luar atau dalam tubuh manusia.

Bakteri memiliki percakapan seperti bisik-bisik untuk menghitung jumlahnya, sebelum mencoba melakukan serangan terhadap organisme tuan rumahnya. 

Mikroorganisme ini bisa berada di kulit atau dalam organ tubuh lainnya.

“Jika bakteri bekerja secara individu, dampak terhadap lingkungannya akan kecil. Karenanya, bakteri selalu membentuk koloni, sehingga bisa menimbulkan dampak tersendiri bagi tubuh,” ujar Bonnie Bassler, seorang profesor biologi molekuler dari Princeton University, seperti dikutip dari LiveScience,

Bakteri berkomunikasi dengan menggunakan bahan kimia, yaitu melepaskan molekul kecil ke dalam media di sekitarnya, yang dapat dideteksi melalui reseptor pada permukaan sel bakteri lainnya.

Ketika sejumlah sinyal molekul ini tercapai, masing-masing individu bakteri ini sudah mengetahui bahwa teman-teman di dekatnya sudah memulai suatu tindakan. Proses ini dikenal sebagai penginderaan quorum.

Penginderaan quorum digunakan oleh bakteri virulen (bakteri jahat) untuk menginfeksi inangnya, misalnya bakteri Vibrio cholerae,  yang menyebabkan penyakit kolera, mengandalkan penginderaan quorum untuk mengkoordinasikan penyerangan ke tubuh inangnya. Selain itu, komunikasi juga dilakukan mikroba lainnya untuk tindakan terkoordinasi yang lebih ramah.

Jenis penginderaan quorum yang dilakukan tiap bakteri kadang berbeda-beda, misalnya bakteri Vibrio fischeri menggunakan alat komunikasi berupa cahaya, yang bisa dihasilkan oleh tubuhnya sendiri. Jika jumlahnya sudah memadai, bakteri ini akan berkumpul untuk membuat cahaya yang lebih terang.

“Dengan mengetahui bagaimana bakteri berkomunikasi, maka bisa membantu para ilmuwan untuk merancang jenis antibiotik baru. Obat-obatan ini diharapkan bisa menghalangi pelepasan sinyal molekul, sehingga menghambat kemampuan bakteri untuk berbicara atau mendengar,” ungkap Bassler.

Dengan cara ini, bakteri tidak akan pernah tahu apakah jumlahnya sudah cukup atau belum untuk melepaskan racun, sehingga infeksi bisa dihindari.

Related

Science 4296818220089175393

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item