9 Hewan Ini Kecil, tapi Punya Gigitan yang Sangat Menyakitkan

Naviri Magazine - Gigitan ular mungkin terkesan mengerikan jika dibandingkan gigitan semut. Tetapi, di dunia ini ada spesies semut yang disebut bullet ant (semut peluru) yang memiliki gigitan jauh lebih menyakitkan dibanding gigitan ular atau gigitan makhluk apa pun. Korban yang pernah terkena gigitan semut itu biasanya tidak bisa melupakan sakitnya sampai seumur hidup, karena efeknya yang sangat menyakitkan.

Selain semut peluru, beberapa hewan lain juga memiliki efek mematikan yang sama, meski ukuran tubuh mereka jauh lebih kecil dibanding hewan-hewan lain. Berikut ini uraiannya.

Kutu

Hewan kecil ini menggantungkan hidupnya dengan cara memakan darah, dan untuk hal itu mereka menempelkan diri pada makhluk lain—hewan ataupun manusia. Ketika kutu telah menempel, sulit sekali untuk menghilangkannya. 

Bahkan jika kita telah hati-hati dalam menghilangkan kutu dari tubuh kita sekali pun, kadang-kadang kutu pergi dengan meninggalkan bagian kepalanya, dan hal itu kemudian dapat menyebabkan infeksi serius.

Kutu keras (hard ticks), misalnya, bisa menularkan penyakit pada manusia seperti penyakit Lyme, demam, tularemia, dan beberapa bentuk ehrlichiosis.

Tarantula hawk

Tarantula hawk mendapatkan namanya karena kegiatan mereka yang suka berburu tarantula sebagai makanan untuk larva mereka. Ketika menyengat, sengatan tarantula hawk dianggap sebagai salah satu sengatan paling menyakitkan di dunia. Korban sengatannya biasanya tidak mampu berbuat apa pun selain menjerit, karena merasakan sakit yang luar biasa.

Serangga kecil ini adalah spesies asli negara bagian New Mexico, dan merupakan salah satu hewan kecil yang sangat dijauhi.

Lalat tsetse

Lalat ini merupakan serangga asli Afrika, yang menggantungkan hidupnya dengan mengisap darah hewan vertebrata. Yang menakutkan, gigitan lalat tsetse dapat menyebabkan penyakit tidur pada manusia maupun hewan.

Korban yang tergigit lalat tsetse biasanya akan mengalami penyakit tidur, yaitu penyakit pada manusia dan hewan, yang disebabkan oleh Trypanosoma (suatu protozoa yang ditularkan oleh lalat tsetse). 

Penyakit itu ditandai dengan gejala demam dan sakit kepala, kemudian bengkak pada bagian belakang leher. Setelah itu, korban akan mengalami sulit tidur di malam hari, dan lebih banyak tidur di waktu siang. Ketika hal itu terus berlanjut, biasanya berakibat pada kematian.

Africanized bees

Africanized bees adalah lebah yang merupakan spesies asli Tanzania, dan dianggap sebagai monster pembunuh yang mengerikan. 

Yang menjadikan lebah ini mematikan adalah kebiasaan mereka hidup bergerombol. Ketika mencari mangsa, mereka akan bersama-sama menyerbu si calon mangsa, dan biasanya si mangsa tidak bisa menyelamatkan diri. 

Begitu pun, ketika ada orang yang mendekati sarang mereka, hampir bisa dipastikan orang itu akan dikerubuti dan dikejar, bahkan hingga orang itu telah menjauhi sarang. Ketika kawanan lebah mengerikan itu mulai menggigit, korbannya biasanya akan mengalami kematian yang menyakitkan. 

Deathstalker

Dari namanya saja, deathstalker sudah terkesan menakutkan. Kenyataannya memang begitu. Kalajengking ini merupakan spesies yang berbahaya karena kandungan racunnya. Racun deathstalker adalah campuran neurotoksin kuat, yang meski tidak terlalu berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, namun bisa mematikan bagi anak-anak dan orang tua.

Yang agak ironis, komponen racun kalajengking ini, yaitu peptida chlorotoxin, memiliki potensi untuk menyembuhkan tumor otak manusia, sedangkan racunnya yang lain dapat membantu melawan diabetes.

Black widow

Laba-laba ini merupakan spesies yang terkenal, karena racunnya yang mematikan. Sengatannya dapat berakibat fatal pada manusia, dan tentu juga hewan lain yang kebetulan menjadi mangsanya. Racun laba-laba black widow bahkan lebih kuat dibanding racun ular derik.

Laba-laba black widow jantan dan betina memiliki ciri khas berupa tanda semacam jam pasir pada bagian bawah perutnya. Laba-laba betinanya umumnya lebih besar dibanding laba-laba jantan. Namun, yang jelas, keduanya sama berbahayanya.

Army ants

Army ants atau semut tentara banyak ditemukan di Asia maupun Afrika, dan mereka memiliki kebiasaan khas, yaitu suka membangun sarang sementara ketika sedang bepergian mencari makanan. Yang mengkhawatirkan dari semut ini, kadang-kadang mereka masuk rumah manusia, ketika persediaan makanan di alam liar mulai menipis atau sulit ditemukan.

Meski wujud mereka kecil, tetapi gerombolan mereka bisa mencapai 50 juta ekor, dan mereka biasanya akan bersama-sama menyerang mangsa yang ditemukannya. Ketika mangsa yang ditemukan adalah manusia, mereka akan membunuhnya dengan cara memasuki lubang tubuh hingga sampai di paru-paru, dan membuat korbannya mati karena sesak napas.

Bullet ant

Ini salah satu semut yang mengerikan di dunia. Jika army ant dianggap mematikan karena mereka biasa hidup bergerombol hingga jutaan ekor, bullet ant memiliki efek mematikan yang sama meski dia sendirian. Orang yang digigit semut ini mungkin tidak mati, tetapi pasti tidak akan melupakan gigitannya seumur hidup. 

Dinamakan bullet ant atau semut peluru, karena gigitan semut ini lebih mirip tembakan. Ketika ia menggigit, korbannya akan merasakan sakit yang luar biasa, bahkan rasa sakitnya digambarkan sebagai “rasa sakit yang belum pernah dikenal manusia”. 

Efek gigitannya adalah campuran antara gelombang rasa terbakar, denyutan menyakitkan, dan segala macam rasa sakit, yang akan terus dirasakan hingga 24 jam.

Nyamuk anopheles

Hewan ini kecil, tampak tak berdaya karena dapat kita bunuh hanya dengan satu tepukan tangan. Tetapi, hewan kecil ini dianggap sebagai hewan paling mematikan di dunia, karena telah membunuh lebih dari 300 juta orang melalui penyakit malaria, yang menghasilkan 1 sampai 3 juta korban kematian per tahun.

Selain malaria, nyamuk ini juga membawa penyakit demam berdarah, kaki gajah, dan demam kuning. Mereka biasa aktif di malam hari, dan salah satu upaya kita dalam menjauhkannya adalah dengan menggunakan pembasmi serangga atau obat nyamuk yang terpercaya.