Faktanya, Tidak Ada Seorang pun yang Benar-Benar Memikirkan Kita


Naviri Magazine - Perasaan tidak nyaman dan khawatir akan pendapat orang lain tentang diri kita memang hal yang sangat normal. Namun akan berbahaya jika hal tersebut sudah melampaui batas. 

Pertanyaan yang diajukan oleh otak kita terhadap diri kita sendiri terus menerus datang. Apakah outfit saya hari ini sesuai? Apakah hari ini saya terlalu banyak bicara? Apakah perilaku saya membosankan? Jangan-jangan orang lain mengira saya terlalu pasif?

Pertanyaan-pertanyaan dan kekhawatiran itu bisa memburuk. Bahkan kadang kita teringat kejadian yang kita lakukan sebulan lalu, yang menurut kita konyol dan memalukan. Saat kita bertemu dan bertatapan dengan orang lain, kita beranggapan orang tersebut memikirkan dan mengingat hal tertentu tentang kita.

Menurut peneliti, tidak ada seorang pun yang benar-benar memikirkan kita! Tidak ada orang di sekitar kita yang menghabiskan banyak waktu untuk mengingat dan memikirkan semua detail yang kita katakan dan lakukan.

Karena pada dasarnya, kebanyakan kita memikirkan diri kita sendiri.

Dalam penelitian, Dunbar, Marriott dkk mempelajari topik dan konten apa saja yang dibicarakan manusia. Mereka menemukan bahwa 78% perbincangan manusia adalah perbincangan tentang diri mereka sendiri dan persepsi tentang dunia, bukan tentang orang lain.

Selain itu, Tamir dan Mitchell dari Harvard dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa kebanyakan orang melakukan sesuatu yang disebut ‘anchoring and adjustment’ atau ‘pematokan/standar dan penyesuaian’ selama bersosialisasi.

Hal ini merupakan sejenis bias kognitif, dimana seseorang menggunakan pengalaman mereka sendiri sebagai standar untuk menyimpulkan pengalaman orang lain.

Terdengar egois, namun itulah manusia. Pada dasarnya manusia ‘senang’ memikirkan diri mereka sendiri, bukan memikirkan orang lain.

Pernyataan ini didukung oleh teori yang diajukan Meyer dan Lieberman pada tahun 2018. Ada bagian tertentu pada otak manusia (MPFC/DA 10) yang merupakan area ‘jaringan default’. Jaringan default ini akan aktif ketika otak sedang istirahat dan tidak terpapar oleh faktor eksternal. 

Meyer dan Lieberman mengungkapkan bahwa ternyata area ‘jaringan default’ juga akan aktif saat otak manusia memikirkan diri mereka sendiri.

Penelitian Meyer dan Lieberman tersebut mendukung pernyataan bahwa manusia suka berbicara tentang diri mereka sendiri lebih dari apapun.

Saat kita beranggapan bahwa orang lain sedang menilai dan menghakimi diri kita, hal tersebut sebenarnya penilaian diri kita sendiri. Bahkan meskipun orang tersebut benar-benar menilai dan menghakimi kita, sebenarnya penilaian tersebut bukan benar-benar tentang kita.

Sekali lagi, penelitian Tamir & Mitchell dkk menunjukkan bahwa orang menggunakan pikiran dan pengalaman mereka sendiri sebagai ‘standar dan parameter’ untuk menilai orang lain. Jadi, ketika ada orang lain menilai dan menghakimi Anda, maka pada dasarnya mereka sedang menilai dan menghakimi diri mereka sendiri.

Dan tentu saja, Anda tidak perlu terlalu khawatir apakah seseorang mengingat detail apa yang Anda lakukan dan katakan – bulan lalu, misalnya - karena tidak ada seorang pun yang benar-benar memikirkannya!

Related

Science 5707958206133396427

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item