Ini 10 Hewan Parasit yang Dianggap Paling Mengganggu Manusia (Bagian 1)


Naviri Magazine - Parasit adalah hewan kecil yang keberadaannya sering kali tak terlihat, namun mengganggu. Kutu kasur, misalnya, mungkin jarang terlihat meski mungkin kita biasa tidur bersamanya. 

Kutu tersebut tinggal di celah-celah kasur, dan kemudian mulai menggigiti kulit kita ketika kita tengah lelap tertidur. Bekas gigitannya kadang menimbulkan gatal, dan sering kali kita tidak langsung sadar bahwa itu ulah kutu.

Selain kutu kasur, ada parasit-parasit lain yang sama mengganggu. Menjaga kebersihan dan berhati-hati saat bersentuhan dengan tanah adalah hal penting yang perlu diingat untuk menghindarkan diri dari serangan parasit-parasit semacam itu. Berikut ini adalah jenis-jenis parasit paling mengganggu yang biasa ada di sekitar kita.

Kutu (ticks)

Kutu diklasifikasikan sebagai arachnid, dan memiliki banyak varietas. Yang paling sering dijumpai adalah kutu kaki hitam, kutu bintang satu (lone star tick), kutu rusa, dan kutu anjing. Kutu-kutu tersebut berpotensi menyebarkan penyakit.

Umumnya, kutu banyak ditemukan di daerah-daerah dengan semak belukar dan rumput yang banyak. Mereka biasanya akan menunggu korbannya lewat, lalu masuk ke tubuh si korban, dan mencari tempat yang paling nyaman.

Pada manusia, kutu biasanya menyukai daerah kepala. Namun, pada mamalia lain, mereka suka berada di mana saja. Secara kasatmata, keberadaan mereka nyaris tidak kelihatan, sehingga mereka pun bisa leluasa mengisap darah dari korbannya.

Kutu kasur (bedbugs)

Sebagaimana namanya, kutu kasur adalah parasit kecil yang biasa hidup di dalam atau di sekitar kasur. Mereka biasanya makan di malam hari, meski kadang juga aktif di siang hari.

Karena ukurannya yang kecil, kutu ini bisa dengan mudah bersembunyi di kasur, di sela-sela kasur, di bawah bantal, lipatan seprai, lubang-lubang paku atau sekrup, retakan-retakan dinding, dan berkeliaran di kamar-kamar yang kotor dan tak terawat. 

Karena ukurannya yang kecil pula, kutu kasur pun sulit diketahui keberadaannya. Yang menjengkelkan, kutu kasur mampu bertahan lama di tempat tinggalnya, dan dapat bertelur hingga 500 butir selama hidupnya.

Kutu ini sangat suka mengisap darah manusia—biasanya ketika si korban sedang tidur. Gigitannya kadang disangka ulah nyamuk, karena iritasi dan bentuk kemerahan yang ditimbulkannya hampir mirip. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan ia menyebarkan penyakit, meski gigitannya kadang menjadi sumber infeksi jika digaruk-garuk.

Kutu badan (lice)

Kutu ini memiliki beberapa jenis, yang paling terkenal adalah kutu kepala, kutu badan  (body louse), dan kutu kemaluan (pubic louse). Jenis-jenis kutu tersebut biasa hidup pada tubuh manusia, sementara spesies-spesies lainnya lebih banyak hidup di tubuh hewan.

Siklus hidup kutu ini cenderung singkat, namun keberadaannya biasanya sangat mengganggu—menimbulkan gatal, rasa tidak nyaman, dan lainnya. Kutu badan dewasa dapat bergerak dengan cepat, sehingga keberadaannya juga sulit dideteksi. Mereka hanya bertahan hidup selama sebulan untuk mengisap darah dan bertelur. Namun “pekerjaan” mereka kemudian diteruskan oleh anak-anaknya.

Kutu betina dapat bertelur 7 sampai 12 butir dalam sehari. Telur-telur itu—jika selamat—akan menetas dalam waktu 6 sampai 9 hari. Setelah tujuh hari menetas, anak-anak kutu itu pun siap melanjutkan pekerjaan orangtua mereka—mengganggu manusia.

Lintah (leeches)

Lintah adalah cacing tersegmentasi yang berhubungan dengan cacing tanah biasa. Tidak semua lintah mengisap darah sebagaimana yang dikira banyak orang, namun memang lintah pengisap darah yang paling sering kita lihat, juga yang paling mengganggu.

Sanguivorous, atau lintah pengisap darah, adalah salah satu spesies lintah. Lintah jenis ini biasa ditemukan di perairan yang tenang, juga di darat. 

Ketika menunggu mangsa yang akan diisap darahnya, lintah ini biasanya akan menunggu di tanah, berdiam diri sambil merasakan getaran dan pergerakan di sekitarnya, atau mendeteksi perubahan pola cahaya. Ketika merasakan kehadiran mangsa potensial, mereka pun akan menempel pada tubuh si korban.

Setelah berhasil menempel, mereka akan menggunakan bagian pengisap di mulutnya untuk mengiris kulit si korban, lalu mereka akan mensekresikan sejenis lendir untuk menjaga mereka tetep menempel pada tubuh korban. Kemudian, setelah mengisap cukup darah, mereka akan meregangkan tubuhnya untuk mencegah pembekuan darah, juga agar darah yang diisapnya mudah dicerna.

Baca lanjutannya: Ini 10 Hewan Parasit yang Dianggap Paling Mengganggu Manusia (Bagian 2)

Related

Science 3521181427938799909

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item