Ini 10 Pelajaran dan Hal Positif dari Pandemi Covid-19 yang Melanda Dunia (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Ini 10 Pelajaran dan Hal Positif dari Pandemi Covid-19 yang Melanda Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Menipisnya lapisan ozon diakibatkan oleh manusia sendiri. Aktivitas manusia di Bumi seperti menggunakan transportasi berbahan bakar minyak menciptakan polusi udara yang membuat lapisan ozon berkurang. 

Dengan kemunculan Covid-19 membuat manusia dipaksa untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Membuat jalan sepi dari kendaraan dan membuat lapisan ozon perlahan-lahan pulih.

Mengerti Rasanya Menjadi Hewan

Kalau saja para hewan bisa berbicara, kira-kira apa yang akan mereka katakan pada kita? Bagaimana perasaan para hewan yang sering kita buru dan kita masukan ke dalam kandang? Hal tersebut tidak terjadi karena hewan tidak bisa berbicara bahasa manusia dan kita tetap memperlakukan mereka seenaknya kita.

Pandemi Covid-19 membuat pemerintah menciptakan aturan baru dimana kita diharuskan untuk mengisolasi diri di rumah. Keluar rumah apabila penting saja. Awalnya terasa remeh, tapi lama-kelamaan pasti orang akan bosan dan ingin keluar rumah. 

Inilah yang dirasakan para hewan tersebut selama tinggal di dalam kerangkeng. Kalau kalian masih belum mengerti juga, entah harus pakai cara apa agar kalian bisa menghargai hewan.

Waktu Bersama Keluarga

Saking sibuknya masing-masing anggota keluarga membuat interaksi keluarga menjadi berkurang. Ada yang sekolah, ada juga yang sibuk bekerja. Memang benar bahwa kita sebagai manusia harus bekerja dan sekolah untuk masa depan, tapi seringkali kita lupa bahwa perlu ada waktu untuk bercengkrama bersama anggota keluarga.

Sejumlah kantor dan sekolah mulai diliburkan untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19. Orang-orang diharuskan beraktivitas di rumah dan hanya keluar rumah apabila penting. Dengan demikian, waktu untuk keluarga jadi ada dan interaksi antar anggota keluarga bisa tercipta. Apa yang lebih membahagiakan daripada memiliki keluarga utuh yang bahagia?

Usaha Baru

Berapa banyak perusahaan yang memulangkan dan mengharuskan karyawannya untuk bekerja di rumah selama pandemi Covid-19? Sangat banyak pastinya. Dengan keputusan tersebut membuat perusahaan tidak berjalan sebagaimana mestinya dan pendapatan sejumlah karyawan juga berkurang. 

Sementara itu, kita tetap harus mencari uang untuk membeli keperluan hidup. Kemunculan Covid-19 ini tidak sepenuhnya merugikan kita. Di awal-awal memang pasti merugikan karena kita belum siap menghadapinya. Tapi setelah beberapa bulan, seharusnya kita sudah harus beradaptasi dengan kondisi sekarang.

Semakin sulitnya untuk bertahan hidup dan kebutuhan akan uang sangat tinggi bisa membuat seseorang menciptakan usaha baru. Tujuannya sudah jelas yakni bertahan hidup. Coba kalian lihat, dulu keberadaan hand sanitizer, masker, dan APD (Alat Pelindung Diri) untuk dokter sangat sedikit yang menjual. 

Sekarang keberadaan barang tersebut sangat dibutuhkan dan sejumlah orang mulai beralih dengan memproduksi hand sanitizer, masker, dan APD. Itu baru beberapa barang saja, mungkin ke depannya akan ada jenis usaha baru yang muncul atas desakan untuk bertahan hidup.

Belajar Hal Baru

Kita selalu mencari alasan dibalik keterbatasan atau kekurangan yang kita miliki. Padahal kalau ada niat, kita bisa melakukan segala hal. Untuk bisa mengerjakan atau melakukan sesuatu, kita butuh yang namanya belajar. Namun belajar itu butuh waktu dan kita seringkali beralasan bahwa tidak ada waktu untuk belajar.

Sekarang, dimana kita sudah diharuskan untuk beraktivtitas di rumah, tidak ada alasan lagi untuk kita untuk menggunakan alasan tidak ada waktu untuk belajar. Kita sudah di rumah, waktu pun banyak. Belajar pun sekarang tidak perlu menggunakan buku. Dengan adanya internet dan smartphone, kita bisa belajar banyak di internet. Masih mau cari alasan apalagi untuk tidak belajar?

Polusi Turun

Selalu mengeluhkan polusi udara semakin parah tapi kemana-mana masih menggunakan kendaraan pribadi? Itu adalah hal yang bodoh. Mau beralasan bahwa lebih cepat naik kendaraan pribadi, lebih aman, atau tranportasi umum tidak memadai, selama kita menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya, kita termasuk dalam penyumbang polusi tersebut.

Banyak pemerintah negara yang mulai mewajibkan warganya untuk tidak keluar rumah. Otomatis jumlah kendaraan yang aktif juga semakin berkurang. Berkurangnya kendaraan, asap kendaraan yang menjadi polusi udara juga semakin berkurang. Coba kalian ke luar rumah sebentar dan rasakan udaranya, pasti lebih segar dan jernih. Jauh lebih menyegarkan ketimbang masih belum ada Covid-19.

Related

Science 6159759533743453708

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item