Ini 5 Penyebab Kegagalan Membangun Bisnis, dan Cara Mengatasinya


Naviri Magazine - Salah satu alasan yang paling banyak digunakan orang untuk tidak berbisnis adalah takut gagal. Takut kalau bangkrut bagaimana? Takut kalau dagangan tidak laku bagaimana?

Tentu saja hal-hal demikian kemungkinan ada sangatlah besar, tidak ada bisnis yang 100% untung ataupun 100% rugi, pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Seperti salah satu prinsip ekonomi; high risk, high return. Artinya, semakin tinggi risiko, semakin tinggi pula keuntungan yang biasanya akan dimiliki.

Berikut ini beberapa penyebab bisnis gagal dan cara mengatasinya:

Kurang Perencanaan/Planning

Tidak sedikit pebisnis pemula yang semangat membara di awal-awal mulai merintis usaha. Apalagi jika mereka menghadiri seminar wirausaha atau membaca buku tentang bisnis, semangat 45 terpancar jelas dari mata mereka.

Tapi… semangat saja tak cukup, kita harus membuat perencanaan yang matang. Tidak sedikit pebisnis yang gulung tikar di awal pendirian usaha, penyebabnya karena kurang perencanaan. Perencanaan di sini sangat luas, yang pertama perencanaan produk, pasar, dan marketing.

Kita harus jelas dulu menetapkan produk apa yang akan dijual, untuk siapa produk ini digunakan. Dan kira-kira dimana kita bisa mendapatkan pelanggan yang banyak? Ini semua harus dipikirkan matang-matang, tidak cukup dengan modal nekat maka usaha akan berhasil. Memang benar, perencanaan saja tanpa dilakukan juga sama saja bohong.

Tapi, jika hanya action tanpa planning maka ibarat kita jalan-jalan tanpa tahu arah dan tujuan, diperparah kita pergi tanpa bekal apa-apa. Ya pokoknya jalan saja, entah bagaimana hasilnya dipikir nanti. Bukankah ini akan jadi pemborosan? Jika perencanaan kita matang, kita bisa meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan. Kita bisa menentukan strategi marketing yang tepat untuk produk yang kita jual.

Salah Menentukan Prioritas

Menentukan prioritas itu penting. Mungkin karena bisnis sampingan, hanya dipikir sebelah mata saja. “Ya, kalau berhasil, alhamdulillah. Kalau gagal ya udah, gak apa-apa”. Kalau pola pikir masih seperti ini, maka 75% akan gagal. 

Mengapa bisa terjadi? Karena kita berpikirnya seperti itu. Ingat, pola pikir mempengaruhi usaha. Pikiran negatif secara tak sadar akan mempengaruhi semangat, dan semangat akan mempengaruhi kerja kita. Alhasil produktivitas kita menurun, dan bisnis tidak akan bisa berjalan mulus.

Ganti pola pikir menjadi, “Ini harus berhasil, kalau tidak berarti ada yang salah. Evaluasi!” Kalau pola pikir sudah berubah, produktivitas kita jadi lebih baik.

Pemasaran yang Lemah/Tidak Tepat Sasaran

Pada saat awal membangun usaha, kebanyakan yang terpikirkan adalah memproduksi barang sebanyak-banyaknya. Pokoknya jangan sampai stok barang kosong, sehingga kalau ada pembeli mereka tidak kecewa. Ini tidak salah, tapi juga kurang tepat.

Gunakanlah teknik marketing research. Kita pelajari dulu perilaku pasar seperti apa, semakin spesifik target pasar maka akan semakin baik. Karena semakin spesifik pasar, kita bisa menentukan strategi yang tepat supaya pasar (konsumen) mau menggunakan produk kita.

Jika kita tidak riset pasar terlebih dulu, dan asal jual serta asal produksi yang banyak, maka akan membuang-buang energi dan modal usaha. Lebih baik tes pasar dulu, apakah barang itu laku di pasar atau tidak. Kalau laku, lanjut. Kalau tidak, hentikan atau perbaiki produk tersebut.

Manajemen yang Buruk

Manajemen sangat penting untuk diperhatikan. Meskipun Anda tak punya background pendidikan manajemen, Anda bisa belajar manajemen dari banyak buku atau sumber dari internet.

Manajemen itu jantungnya perusahaan. Jika manajemennya buruk, akan menular ke divisi-divisi lain. Anda bisa belajar manajemen yang sederhana terlebih dahulu, misal manajemen gaji, pembukuan, dll. Yang penting perusahaan itu tertata, terutama di arus keuangan.

Jangan sampai uang keluar lebih besar daripada uang yang masuk. Setiap bulan kita evaluasi bisnis. Dengan evaluasi rutin, kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang lalu, sehingga akan meningkatkan produktivitas dan kualitas perusahaan.

SDM yang Tidak Kompeten

SDM atau sumber daya manusia dalam bisnis mutlak harus ada. Bagaimana mungkin bisnis bisa berjalan dengan baik, kalau tidak ada manusia yang menggerakkannya?

Nah, punya SDM yang tidak kompeten adalah salah satu penyebab utama bisnis mengalami kegagalan. SDM yang paling berpengaruh adalah di bagian owner/pendiri bisnis. Kalau sang owner tak berkompeten, maka tinggal tunggu waktu saja bisnis akan gulung tikar.

Lantas bagaimana solusinya? Khusus untuk owner, perdalam ilmu berwirausaha yang meliputi pengelolaan dan manajemen barang produksi, pemasaran, dan manajemen perusahaan. 

Jika Anda membuka bisnis bersama teman atau orang lain, pastikan mereka orang-orang yang kompeten. Jangan sampai Anda yang bekerja sendirian, sedangkan mereka hanya tinggal duduk menunggu passive income datang.

Dalam bisnis, skill itu penting, tapi semangat untuk mau belajar dan beradaptasi lebih penting. Karena bisnis sangat dinamis. Kalau kita tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman, maka tinggal tunggu waktu bisnis akan bangkrut.

Related

Tips 2676955574457007955

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item