Inilah 10 Jenis Burung Cendrawasih Terindah di Dunia


Naviri Magazine - Ada lebih dari tiga lusin spesies dalam keluarga Paradisaeidae, atau yang lebih dikenal dengan sebutan bird of paradise. Di antara tiga lusin itu, ada tiga belas genus, dan yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea. Di Indonesia, kita menyebutnya burung cendrawasih. 

Burung cendrawasih memiliki ciri khas bulu berwarna-warni cerah—kuning, merah, biru, dan hijau. Warna-warni cerah itu, ditunjang penampilan yang anggun, menjadikan cendrawasih sangat indah, sehingga disebut burung dari surga. 

Karena keindahannya, burung ini pun sering dijadikan objek perburuan untuk dijual, sehingga sekarang populasinya semakin berkurang. Burung ini banyak ditemukan di Papua atau Papua Nugini dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk di Australia Timur. Berikut ini adalah jenis-jenis burung cendrawasih yang dianggap paling indah di dunia.

Lesser bird of paradise (Paradisaea minor)

Dikenal dengan nama cendrawasih kuning kecil, burung ini memiliki ukuran sedang, dengan panjang sekitar 32 sentimeter. Warna bulunya merah-cokelat, dengan mahkota kuning, dan punggung atas berwarna kuning kecokelatan.

Burung yang jantan memiliki tenggorokan berwarna zamrud hijau tua, sepasang ekor panjang, dan sayap berwarna kuning dengan warna putih di daerah pangkal luarnya. Sedang burung yang betina berukuran lebih kecil, memiliki kepala berwarna cokelat tua, dada berwarna putih, dengan tanpa bulu-bulu hiasan.

Wilayah penyebaran cendrawasih ini meliputi seluruh hutan bagian utara Papua Nugini, dan pulau-pulau di dekat Misool dan Yapen.

Raggiana bird of paradise (Paradisaea raggiana)

Dikenal pula dengan sebutan Count Raggi’s bird of paradise, habitat burung ini terbagi secara luas di pulau Papua bagian selatan dan timur laut. Cendrawasih ini memiliki panjang 34 sentimeter, berwarna merah-cokelat keabu-abuan, iris kuning, dan kaki berwarna cokelat keabu-abuan. 

Burung yang jantan memiliki mahkota kuning, tenggorokan berbulu zamrud hijau tua, dan warna kuning di bagian tenggorokan. Warna bulu sayapnya bervariasi, dari merah ke jingga, tergantung subspesies. Sedangkan yang betina berukuran lebih kecil, dengan muka berwarna cokelat, dan tidak punya bulu-bulu hiasan.

Astrapia ribbon-tailed (Astrapia mayeri)

Ini adalah salah satu cendrawasih yang spektakuler, karena memiliki bulu ekor yang panjangnya tiga kali lipat dari panjang tubuhnya, sehingga merupakan cendrawasih dengan ekor terpanjang. Cendrawasih yang dewasa memiliki ukuran panjang 32 sentimeter, dengan ekor burung jantan yang bisa mencapai 1 meter.

Burung yang jantan memiliki warna hitam dan hijau zaitun, sedangkan yang betina berwarna cokelat. Burung jantan memiliki ekor panjang, berbentuk pita berwarna putih. Daerah penyebarannya ada di bagian tengah pulau Papua.

Blue bird of paradise (Paradisaea rudolphi)

Cendrawasih ini adalah burung endemik Papua Nugini, dan daerah penyebarannya meliputi pegunungan tenggara Papua Nugini.

Berukuran panjang 30 sentimeter, burung ini berwarna hitam, iris warna cokelat gelap, dengan bulu kaki berwarna abu-abu. Burung yang jantan dihiasi bulu sayap dengan dominasi warna ungu biru, sehingga disebut juga cendrawasih biru.

Riflebird paradise (Ptiloris paradiseus)

Cendrawasih ini memiliki panjang sekitar 30 sentimeter, dan merupakan endemik di Australia Timur, juga tersebar di hutan hujan di New South Wales dan Queensland.

Burung yang jantan berwarna hitam, dengan mahkota berwarna biru kehijauan, iris cokelat gelap, bagian mulut berwarna kuning, dengan sepasang kaki hitam. Sedangkan yang betina berwarna cokelat zaitun.

Burung jantan dapat mengembangkan sayapnya, dan memamerkannya sambil bergerak ke kanan dan ke kiri di hadapan burung betina untuk memikat mereka.

Princess stephanie’s astrapia (Astrapia stephaniae)

Burung ini berukuran panjang sekitar 37 sentimeter. Yang jantan berwarna hitam dengan kepala berwarna biru-hijau dan ungu, serta memiliki bulu ekor panjang berwarna hitam keungunan.

Sedangkan burung yang betina berwarna cokelat gelap, dengan kepala hitam kebiruan. Habitat aslinya ada di pegunungan di pusat dan timur Papua Nugini.

Red bird of paradise (Paradisaea rubra)

Burung ini merupakan endemik dari Indonesia, dan biasa disebut cendrawasih merah. Burung ini hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta, di kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat.

Panjang burung mencapai 33 sentimeter, berwarna kuning cokelat, serta berparuh kuning. Burung jantan yang dewasa dapat mencapai tinggi 72 sentimeter termasuk bulu-bulu hiasannya yang berwarna merah darah, dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya. 

Bulu mukanya berwarna hijau zamrud gelap, dan pada ekornya terdapat dua tali panjang yang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Sedang burung yang betina berukuran lebih kecil, dengan muka berwarna cokelat tua, dan tidak punya bulu hiasan.

Lawes’s parotia (Parotia lawesii)

Cendrawasih ini memiliki ukuran hingga 27 sentimeter, meski ada beberapa yang kurang dari itu. Wilayah penyebarannya meliputi hutan pegunungan di tenggara dan timur Papua Nugini.

Burung yang jantan memiliki warna hitam dengan kening putih, bagian tengkuk berwarna biru-ungu dan emas, sedang bulu dadanya berwarna hijau. Kepalanya dihiasi tiga kawat hias yang tumbuh dari belakang setiap mata, dan memanjang mengapit bulu yang berwarna hitam di puncak kepala.

Sedangkan burung yang betina berwarna cokelat, dengan kepala berwarna gelap, iris kuning dan gelap.

King of saxony bird of paradise (Pteridophora alberti)

Cendrawasih ini sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 22 sentimeter. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan kuning tua, dan di kepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik seperti panji, berwarna biru-langit mengkilap, yang panjangnya mencapai 40 sentimeter. Bulu kawat itu biasanya ditegakkan pada waktu memikat betina. Karena adanya hiasan itu pula, burung ini pun kadang disebut cendrawasih panji. 

Bulu mantel dan punggung burung ini tumbuh memanjang berbentuk tudung berwarna hitam. Iris matanya berwarna cokelat tua, kaki berwarna abu-abu kecokelatan, dan paruh berwarna hitam dengan bagian mulut berwarna hijau laut.

Sedang burung yang betina berwarna abu-abu kecokelatan, dengan garis-garis dan bintik gelap. Burung betina berukuran lebih kecil, dan tanpa dihiasi mantel atau bulu kawat hiasan. Daerah penyebarannya ada di hutan pegunungan pulau Papua.

Wilson’s bird of paradise (Cicinnurus respublica)

Dibanding yang lain, cendrawasih ini berukuran lebih kecil, panjangnya hanya sekitar 21 sentimeter. Burung yang jantan berwarna merah dan hitam dengan jubah kuning di leher, mulut hijau muda, kaki biru, dan dua bulu ekor berwarna ungu yang melengkung. Sementara yang betina berwarna kecokelatan dengan mahkota berwarna biru.

Cendrawasih ini merupakan endemik Indonesia, dengan daerah penyebaran di bukit dan hutan hujan dataran rendah kepulauan Waigeo dan Batanta, Papua Barat.

Related

Science 4951360708139095009

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item