Kiat-kiat Sederhana agar Hidup Lebih Baik Sekaligus Menghemat Uang (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kiat-kiat Sederhana agar Hidup Lebih Baik Sekaligus Menghemat Uang - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Kurangi menonton televisi

Saat ini, rasanya amat sulit untuk memisahkan orang dari televisi karena televisi sudah menjadi semacam santapan wajib selain makanan pokok. Sebegitu pentingnya televisi ini, orang pada jaman sekarang ini sepertinya bisa mati kalau sehari saja tidak menonton televisi. 

Karenanya, anjuran atau tips ini bukanlah agar Anda mematikan atau tidak menyalakan televisi sama sekali, namun untuk ‘sekedar’ menguranginya.

Terlalu lama menonton televisi bukan hanya memboroskan waktu, namun juga memboroskan energi listrik. Salah satu penguras energi listrik di setiap rumahtangga adalah televisi, selain juga lemari es, setrika dan beberapa alat listrik berat lainnya. 

Orang yang menjadikan televisi sebagai ‘kewajiban’ biasanya akan beralasan bahwa televisi adalah hiburan yang gratis, atau setidaknya hiburan yang murah meriah. Namun anggapan itu sama sekali tidak benar. 

Televisi bukanlah hiburan yang gratis, juga bukan hiburan yang murah meriah. Jika Anda ingin tahu secara pasti berapa banyak uang yang harus Anda keluarkan untuk biaya menonton televisi setiap bulannya, ada cara ‘mudah’ untuk melihatnya.
 
Cobalah matikan televisi di rumah Anda selama satu bulan, dan lihat berapa selisih uang yang bisa Anda hemat dari jumlah yang Anda bayar untuk bulan itu. Anda pasti akan terkejut melihatnya!

Karena televisi sudah menjadi ‘kebiasaan’ yang harus dilakukan, maka orang pun seringkali merasa sulit jika harus mengurangi acara menonton televisi, apalagi bagi para pecandu televisi yang sampai menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya. 

Tetapi, mengubah kebiasaan juga tak jauh beda dengan membentuk kebiasaan baru. Dengan mengurangi menonton televisi, Anda bisa mengganti atau mengisi waktu yang luang itu untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif atau lebih menyehatkan.

Siasati pemakaian dan penggunaan internet

Semenjak dikembangkan pada tahun 1969, internet kini telah menjadi bagian dari peradaban dunia. Fungsinya tidak lagi hanya sekedar untuk keperluan militer atau kepentingan pemerintahan, namun telah menjadi sarana komunikasi yang mudah, murah sekaligus praktis bagi berjuta-juta orang. Hari ini, siapa yang belum kenal internet?

Karena internet sudah menjadi bagian dari kebutuhan atau setidaknya keperluan hidup, maka orang pada jaman sekarang pun sepertinya sudah sangat sulit dipisahkan dari benda yang satu ini. Melalui internet, orang dapat saling berkomunikasi antar benua, membangun bisnis berskala internasional, mencari informasi atau pengetahuan tentang apapun, menyalurkan hobi, dan lain-lain.

Namun, internet tentu saja bukan sesuatu yang gratis. Orang butuh biaya untuk dapat mengaksesnya. Sebagaimana berkomunikasi melalui telepon, maka biaya mengakses internet pun secara mudahnya dihitung berdasarkan pada lamanya orang terhubung dengan internet. 

Gunakan angkutan umum jika memungkinkan

Gunakan logika ini; kalau Anda pergi sendirian dan mengendarai mobil pribadi, maka jumlah bahan bakar yang dihabiskan untuk perjalanan itu hanya dihabiskan oleh Anda seorang. Namun, jika Anda pergi seorang diri dan menggunakan sarana angkutan umum, maka jumlah bahan bakar yang sama dihabiskan untuk transportasi banyak orang.

Dengan menggunakan logika yang gampang itu saja, Anda akan langsung bisa memahami kalau menggunakan angkutan umum akan jauh lebih murah dibanding kalau menggunakan kendaraan pribadi. Karenanya, kalau memang perjalanan Anda memungkinkan untuk menggunakan jasa angkutan umum, gunakan saja fasilitas itu. 

Dengan menggunakan angkutan umum, Anda telah menghemat banyak hal sekaligus. Pertama, Anda menghemat pengeluaran bahan bakar kendaraan Anda. Kedua, Anda tak perlu repot mencari tempat parkir dan tentunya Anda tak perlu membayar ongkos parkir. Ketika, Anda mengurangi kemacetan di jalan.

Belilah rumah yang lebih kecil

Robert Kiyosaki, si pakar finansial terkenal itu, berkali-kali berteriak dalam buku-buku yang ditulisnya saat mengatakan bahwa rumah bukanlah modal atau investasi, melainkan beban atau liabilitas. 

Kenyataan yang diteriakkan oleh Kiyosaki itu memang sulit untuk dipahami secara harfiah. Namun, secara hakiki (kalau boleh dibilang begitu), maka Kiyosaki memang benar, bahwa rumah adalah liabilitas; jika rumah itu tidak memberikan penghasilan bagi pemiliknya.

Sebuah rumah, apalagi rumah yang besar, membutuhkan biaya perawatan yang besar, sekaligus juga pajak yang besar. Jika rumah ini tidak memberikan penghasilan bagi pemiliknya, maka rumah ini pun menjadi beban bagi pemiliknya. 

Karenanya, jika Anda hanya hidup sebagai keluarga kecil yang memang tidak membutuhkan rumah yang besar, apa salahnya kalau Anda mulai memikirkan untuk membeli rumah yang lebih kecil? 

Baca lanjutannya: Kiat-kiat Sederhana agar Hidup Lebih Baik Sekaligus Menghemat Uang (Bagian 3)

Related

Tips 3149375702792254696

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item