Kisah Mantan Miliarder yang Kini Jadi Penjual Siomay (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Mantan Miliarder yang Kini Jadi Penjual Siomay - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Dia pun memilih menjadi gelandangan dan tinggal di jalanan kota Jakarta. Tiap malam, dia tidur berpindah-pindah, dari halte bus ke kolong jembatan, dan dari pinggir jalan ke masjid-masjid. Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan.

Setelah beberapa minggu tinggal di sana, tiba-tiba dia mendapat bantuan modal dari seorang jamaah pengajian yang mengetahui latar belakang dirinya sebagai pengusaha siomay. “Waktu itu saya diberi modal Rp 1 juta untuk memulai bisnis lagi,” katanya.

Awal 2010, Sriyono pun sudah memiliki gerai siomay di mal Pasaraya Blok M yang bernama Siomay Maestro. Namun, lagi-lagi karena tinggal kesepian dan rindu kepada dua buah hatinya, konsentrasinya dalam berbisnis terganggu. Dia pun kembali bangkrut. Sampai saat itu, Sriyono masih berutang kepada manajemen Pasaraya Rp 13 juta.

Di ambang keputusasaan, sebulan menjelang bulan puasa 2010, dia memutar otak dan mendapat ide brilian. Yakni kembali memulai usaha siomay keliling, tapi dengan tampilan yang eksentrik.

Diharapkan, ketika dia tampil eksentrik, sang anak akan mengetahui dan dirinya dapat bersua dua buah hatinya setelah lima tahun berpisah tanpa kabar. Sriyono pun memutuskan mengenakan warna pink sebagai seragam berjualan. Pernak-pernik pink pun dikenakan untuk berdagang keliling.

Dia juga berusaha tampil di setiap momentum di mana publik Jakarta banyak yang berkumpul. Sriyono akhirnya dijuluki “maskot” dalam even Hari Bebas Kendaraan alias Car Free Day yang diberlakukan sebulan sekali di jalan protokol Jakarta. “Semakin banyak orang yang kenal saya, kesempatan untuk bertemu kembali dengan anak saya semakin besar,” katanya.

Tapi, usaha tampil nyeleneh itu tidak semudah yang dia bayangkan. Setiap hari, Sriyono harus rela menjadi bahan ejekan orang-orang yang lewat. Tak jarang perkataan mereka sangat pedas dan menusuk hati. Tak sedikit yang mengira Sriyono seorang waria yang nyambi berjualan siomay saat siang dan “berpraktik” saat malam.

Tapi, demi menemukan sang anak, hinaan dan cacian itu ditanggapi dengan senyum dan hati ikhlas. Bahkan, kini dia sudah memiliki 34 kaus pink, 18 pasang sandal pink, 12 topi pink, 3 jam pink, 3 pasang kacamata pink, kalung pink braces, anting-anting pink, dan tiga pasang sepatu pink.

Upaya tampil eksentrik itu membuahkan hasil ketika dirinya muncul sebagai topik di Twitter. Popularitasnya menanjak ketika kisah usahanya dipublikasikan di situs Kaskus.

Pertengahan Desember 2010, sebuah koran berbahasa Inggris di Jakarta memuat foto Sriyono dengan full aksesori pink. Hasilnya, awal Januari 2010, sebuah televisi nasional berhasil mempertemukan Sriyono dengan sang anak.

“Waktu itu, rasa senangnya tak terhingga. Saya bersyukur mereka mengakui saya sebagai bapak, walaupun mereka memiliki ayah tiri warga Inggris yang kaya,” ujarnya, kali ini sambil terisak.

Tampil di televisi mendatangkan keuntungan bagi usaha Sriyono. Dalam dua pekan selanjutnya, omzet berjualan keliling yang biasanya hanya Rp 200 ribu per hari naik lima kali lipat menjadi Rp 1 juta per hari. Banyak pesanan dalam jumlah besar sehingga pendapatan berjualan berkeliling terdongkrak. 

Seorang pengusaha kemudian menawari Sriyono untuk membuka franchise siomay Yo Pink di beberapa lokasi di Jakarta.

Sriyono menyatakan, dia masih berencana meneruskan usaha berjualan, dan akan fokus meraih sukses lagi dengan Siomay Yo Pink.

“Saya ingin anak saya bangga dengan bapaknya si penjual siomay berkaus pink ini. Saya akan bangkit demi putri-putri saya,’’ ujarnya lantas tersenyum. 

Related

Business 3423944612693553059

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item