Memahami Perbedaan Nyeri Dada dan Serangan Jantung, Menurut Dokter
https://www.naviri.org/2021/03/memahami-perbedaan-nyeri-dada-dan.html
Naviri Magazine - Saat mengalami nyeri dada, kebanyakan orang takut itu serangan jantung yang membahayakan. Padahal gejala serangan jantung tidak selalu di dada, karena ada beberapa gejala yang menemaninya. Nyeri dada juga bisa karena masalah lain. Bagaimana membedakan nyeri dada karena serangan jantung atau gangguan lain?
Dokter Rob Lamberts, seperti dilansir housecalldoctor, mengatakan, orang perlu membedakan kapan nyeri dada itu serius karena serangan jantung atau penyakit lain.
Jika nyeri dada mengarah ke serangan jantung, maka harus dilakukan tindakan cepat pertolongannya untuk mencegah kerusakan otot jantung yang bisa terjadi dalam beberapa jam yang berujung pada kematian.
Dokter Lamberts mengatakan, untuk gejala serangan jantung, kata yang tepat sebenarnya bukan nyeri dada tetapi sensasi di dada. Sensasi ini terasa tidak enak seperti perasaan berat saat bernapas, perasaan dingin di dada, atau sesak napas.
Menurutnya, hampir sepertiga pasien serangan jantung tidak merasakan nyeri dada. Tapi gejala sebenarnya sudah dirasakan jauh sebelumnya, yakni nyeri yang hilang timbul dalam 5 menit atau tidak menetap, dan seringnya diabaikan banyak orang. Nyeri dada yang timbul tenggalam itu biasanya berlangsung singkat, tidak sampai 20 menit.
Kapan nyeri dada dikategorikan sebagai gejala serangan jantung yang serius?
Gejala yang khas pada serangan jantung (angina) adalah:
1. Dada sesak, berat atau seperti diperas. Kondisi ini digambarkan banyak penderitanya seperti membawa beban yang berat di dada atau seperti dada diikat ketat. Sensasi ini biasanya terasa di sisi kiri dada atas. Tetapi kadang juga sulit menentukan lokasi yang tepat.
2. Sesak napas.
3. Berkeringat, mual, dan merasa cemas.
4. Rasa sakit di leher, lengan kiri dan rahang, di belakang perut, salah satu bahu atau di kedua bahu.
5. Merasa lemah, dan denyut jantung cepat atau tidak teratur.
Kondisi itu bisa muncul walau orang sedang istirahat. Gejala itu juga bisa timbul saat sedang atau sehabis olahraga, stres, atau sehabis makan besar, yang hanya ada satu jalan; segera bawa ke unit darurat rumah sakit terdekat.
Selain nyeri dada serangan jantung, seperti dikutip WebMD, nyeri dada juga pertanda dari masalah atau penyakit lain seperti gangguan pencernaan (maag) atau salah otot.
Nyeri dada yang bukan serangan jantung adalah:
1. Nyeri pada otot atau tulang dada. Kondisi ini sering terjadi ketika aktivitas seseorang meningkat atau orang menambah jadwal olahraganya.
2. Nyeri dada ketika batuk. Kondisi ini terjadi karena ada infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus.
3. Nyeri di rusuk. Jika terjadi sebelum muncul ruam-ruam merah, bisa jadi itu pertanda penyakit herpes zoster.
4. Tulang rusuk patah. Adanya tulang rusuk yang patah membuat orang merasakan nyeri dada, terutama ketika batuk atau mengambil napas dalam-dalam.
5. Gangguan pencernaan Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung yang naik ke kerongkongan. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit di bawah tulang dada, dan rasa mulas.
6. Masalah paru-paru pneumothorax. Kondisi ini menyebabkan nyeri dada yang amat dalam dan sesak napas yang ekstrem.
7. Bekuan darah di paru-paru (emboli). Kondisi ini menyebabkan nyeri dada yang amat dalam dan sesak napas yang ekstrem.
8. Kanker paru-paru. Kanker paru-paru juga menyebabkan nyeri dada, terutama jika sel-sel kanker telah menyebar ke tulang rusuk.
9. Penyakit tulang belakang. Penyakit ini juga menimbulkan rasa nyeri di dada jika saraf di tulang belakang terjepit.