Menurut Penelitian Ilmuwan, Kulit Kodok Ternyata Bisa Mengobati Kanker


Naviri Magazine - Para ilmuwan yang dipimpin Prof. Chris Shaw dari Queen’s School of Pharmacy, Inggris, berhasil mengidentifikasi dua protein kodok untuk obat kanker.

Dua protein kodok waxy monkey dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah dan membunuh kanker. Tim peneliti juga menemukan bahwa kodok fire-bellied memproduksi protein yang dapat menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah. Jenis protein yang satu ini malah bisa membantu pasien sembuh dari cedera dalam waktu lebih cepat. 

“Hasil penelitian ini berpotensi mengobati penyakit yang membutuhkan pembuluh darah, memperbaiki diri dengan cepat seperti penyembuhan luka, transplantasi organ, luka pasien diabetes, dan kerusakan yang disebabkan penyakit jantung serta stroke,” imbuhnya.

Selama ini ilmuwan dan perusahaan obat di seluruh dunia sudah menginvestasikan uang triliunan dolar AS untuk mengembangkan obat yang secara efektif mengontrol dan mengatur pertumbuhan pembuluh darah. Namun, diungkapkan Prof. Shaw, usaha penemuan obat itu belum menemukan titik cerah. 

“Tujuan penelitian kami adalah membuka potensi alam, dalam hal ini sekresi yang dikeluarkan kulit kodok bisa mengatasi penderitaan manusia. Kami sangat yakin, potensi alam bisa jadi solusi untuk banyak masalah kita di dunia. Kita hanya perlu mengajukan pertanyaan yang tepat agar menemukannya,” ujarnya.

“Sangat memalukan bahwa kita punya banyak potensi tersimpan di alam semesta yang berpotensi menjadi obat hebat untuk mengatasi kanker. Sementara kita tidak melakukan apa-apa untuk mendapatkannya,” katanya.

Penelitian itu mendapat pujian dalam penghargaan Medical Futures Innovation Awards di London. Prof. Brian Walker dan Dr. Tianbao Chen, panel juri penghargaan tersebut, mendorong para peneliti untuk melanjutkan karya mereka menuju tahap selanjutnya.

“Banyak penemuan hebat dikuak lewat ketidaksengajaan, dan ide Prof. Shaw sangat inovatif dan menarik untuk memenuhi kebutuhan kita. Penting juga untuk menyadari bahwa inovasi itu masih berada di tahap awal. Masih dibutuhkan banyak usaha keras untuk mewujudkan penelitian ini menuju terapi klinis,” kata panel juri.

Related

Science 9086669618539905241

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item