Tanpa Iklan, Bagaimana Cara Aplikasi Telegram Mendapatkan Uang?


Naviri Magazine - Telegram merupakan salah satu aplikasi pesan instan yang menekankan privasi dan enkripsi. Sejak diluncurkan pada 2013, Telegram belum menghasilkan keuntungan atau pendapatan, setidaknya sampai dengan 2018.

Telegram dikenal sebagai salah satu platform berbagi pesan yang 'bersih' dari iklan. Pendiri Telegram, Pavel Durov, memastikan bahwa pelanggan akan tetap bisa menikmati Telegram secara gratis.

Lantas, bagaimana Telegram memenuhi kebutuhan finansialnya?

Mengutip laman Four Week MBA, Telegram memenuhi kebutuhan finansialnya melalui gelaran Initial Coin Offering (ICO). ICO merupakan alternatif penggalangan dana lewat pasar uang kripto (cryptocurrency).

Pada 2018, Telegram berhasil mengumpulkan kurang lebih US$1,7 miliar dari gelaran ICO. Lalu, Telegram memperoleh lebih dari US$1 miliar melalui dua penawaran ICO.

Sayangnya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menghentikan gelaran ICO pada 2019 lalu.

Sementara itu, 80 persen dana yang diperoleh dari ICO digunakan perusahaan untuk pengadaan peralatan, bandwidth, colocation, dan biaya verifikasi pengguna. Sisanya akan dialokasikan untuk gaji, kantor, dan jasa hukum serta konsultasi.

Telegram ditemukan oleh Pavel Durov pada 2013. Sebelum mendirikan Telegram, ia bersama saudaranya, Nikolai, sempat membuat jejaring sosial VK pada 2006 lalu.

VK menjadi aplikasi media sosial yang sangat populer di Rusia dan Eropa. Namun, keduanya menjual saham VK pada CEO Rusia Megafon, Ivan Tavrin, di 2014.

Berbeda dengan aplikasi pesan instan lainnya, seperti WhatsApp, Telegram sangat menjaga kerahasiaan data.

"Berkat infrastruktur dan enkripsi multipusat data, Telegram lebih cepat dan jauh lebih aman," keterangan dalam situs resmi Telegram.

Selain itu, Durov juga memastikan bahwa pihaknya akan mempertahankan agar Telegram tetap bebas biaya alias gratis sambil mencoba mempertahankan pertumbuhannya.

Dalam blognya, Durov menunjukkan bahwa dia percaya pada pengiriman pesan yang cepat dan aman yang juga 100 persen gratis.

Namun, dalam blog itu juga ia mengatakan apabila Telegram kehabisan uang untuk bertahan, ia mungkin akan memperkenalkan opsi berbayar yang tidak penting, untuk menambah gaji pengembang.

Akan tetapi, selama Durov memegang kendali Telegram, bisa dipastikan Telegram tidak akan menghasilkan uang dari iklan.

"Bagi kami, data pribadi Anda adalah sakral. Kami tidak pernah menggunakan data Anda untuk menargetkan iklan. Kami tidak pernah mengungkapkan data Anda kepada pihak ketiga. Kami hanya menyimpan apa yang benar-benar diperlukan agar Telegram berfungsi," tulis manajemen perusahaan dalam White Paper Telegram.

Related

Business 4551742927285893902

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item