Ini 10 Hal yang Sendirian, atau Hanya Ada Satu-satunya di Dunia (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Ini 10 Hal yang Sendirian, atau Hanya Ada Satu-satunya di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Katak Toughie

Menjadi jenis terakhir yang bertahan hidup merupakan hal yang menyedihkan bukan hanya bagi manusia tapi juga bagi hewan terutama katak Toughie. Toughie adalah katak pohon terakhir dari jenis Ecnomiohyla Rabborum. Masih ada sekitar 11 jenis katak langka yang hidup di muka bumi, tapi hanya Toughie lah katak yang benar-benar berstatus single. 

Katak betina terakhir kali hidup pada tahun 2009. Setelah itu, Toughie hidup sendiri di penangkaran. Meski para peneliti sudah berusaha mencarikan pasangan yang tepat, Toughie tidak pernah merespon katak jenis lain. Apabila katak ini mati, maka habislah sudah katak hutan hujan tropis jenis Ecnomiohyla Rabborum. 

Pohon Tenere

Phon Tenere adalah pohon jenis Acacia Raddiana yang berada di tempat isolasi di gurun Sahara, sebelah timut laut Nigeria. Pohon ini menjadi satu-satunya pohon yang berada di gurun tersebut. Bisa dibilang bahwa pohon ini adalah satu-satunya tumbuhan "single" yang hidup di muka bumi. 

Pada tahun 1973 nasib tragis menimpa pada pohon single ini. Ada seorang pengemudi truk yang mabuk kemudian menabrak pohon ini. Tidak lama setelah kecelakaan, sisa-sisa dari pohon Tenere dipindahkan ke National Museum of Niger dan diletakan ke dalam semacam kuburan besar. 

52 Blue

Berkelana di Samudera Pacific, paus ini adalah paus single yang pernah ditemukan. Informasi mengenai asal usul paus ini masih tidak diketahui. Darimana asalnya, jenis apa, dan bahkan jenis kelaminnya masih belum diketahui. Hanya satu hal yang membuat paus ini menarik yakni paus ini mengeluarkan suara unik yang tidak dimiliki oleh paus lain. Suara ini seakan-akan suara panggilan kepada paus lain yang sejenis dengannya.

52 Blue Whale adalah paus paling kesepian yang pernah ada di lautan. Kebanyakan paus mengeluarkan suara dengan frekuensi 10-39 Hz, 52 Blue memiliki tingkat frekuensi sendiri yakni 52 Hz. Dengan frekuensi seperti itu, tidak ada paus lain yang bisa mendengar suaranya. 

Man of The Hole

Man of The Hole atau dalam bahasa Indonesia pria lubang merupakan pria terakhir yang masih hidup dari sukunya. Hidup di pedalaman hutan Amazon, keberadaan suku dari pria ini benar-benar tidak diketahui. Nama suku serta bahasa yang digunakan benar-benar bahasa asing yang belum pernah didengar oleh orang-orang.

Dirinya dikenal sebagai pria lubang karena kebiasaan dirinya menggali lubang dimana lubang itu digunakan sebagai tempat sembunyi untuk memburu. Meskipun pria ini menjadi yang hidup terakhir dari sukunya, pada tahun 2009 ada sekelompok pria bersenjata api yang berusaha menyerangnya. Namun untungnya pria ini berhasil selamat dan tetap melakukan kebiasaannya menggali lubang.

Manusia

Meskipun menjadi makhluk sosial, tidak membuat manusia lolos dari kesendirian. Banyak kasus yang terjadi dimana orang bunuh diri karena alasan kesepian menjadi bukti nyata. Kesendirian menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan. Sebuah studi terakhir yang dilakukan menunjukkan bahwa pria yang kehilangan istrinya memiliki persentase 25% lebih tinggi meninggal daripada pria yang masih beristri.

Cukup tragis mengingat kita bukanlah satu-satunya manusia yang hidup. Tidak seperti nasib yang dialami oleh George, Thoughie, dan paus 52 Blue. Kita masih dapat menghilangkan kesendirian kita karena masih banyak lawan jenis yang hidup di sekitar kita. Ada sejumlah tips untuk memikat pria bagi wanita dan ada juga tips untuk memikat wanita bagi pria yang single.

Related

Science 9172657809976116902

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item