Ini 5 Hal yang Perlu Dipahami Sebelum Memutuskan Hubungan Cinta (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2021/04/ini-5-hal-yang-perlu-dipahami-sebelum_02039393818.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Ini 5 Hal yang Perlu Dipahami Sebelum Memutuskan Hubungan Cinta - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Bila sudah bertolak belakang
Masing-masing orang yang menjalin suatu hubungan memang tak pernah terjamin akan memiliki latar belakang sama atau minat dan kecenderungan yang sama. Itu tentu saja wajar. Namun sering kali munculnya sikap yang bertolak belakang ini adalah ketika hubungan pacaran sudah menjadi tempat yang tak lagi memberikan ketenteraman.
Kalau kamu ingin ke kanan sementara pacarmu memilih ke kiri, dan masing-masing kalian tidak pernah ada yang mengalah satu sama lain atau saling berganti memenuhi keinginan sang pacar, maka itu merupakan tanda bahwa hubungan cinta tengah menuju perpisahan.
Di dalam suatu hubungan tentu saja membutuhkan pengertian untuk saling memahami dan menghargai, sekaligus menghormati pilihan pasangannya. Apabila hal semacam itu sudah tak lagi ada, dan yang terjadi justru hal-hal yang terus-menerus bertolak belakang yang tak pernah sejalan, apa manfaatnya untuk terus melanjutkan hubungan?
Pacar yang kita miliki salah satu fungsinya adalah menjadi penopang, pendukung dan penyemangat hidup kita. Jika fungsi itu sudah tak lagi dimiliki, bahkan kemudian berubah fungsi menjadi sesuatu yang menghambat, menghancurkan dan melemahkan semangat kita, maka putus dengan pacar adalah jalan yang lebih sehat.
Bila ia menyimpang
Menyimpang yang dimaksud di sini adalah dia tak lagi wajar atau tak lagi normal. Contoh paling jelas dalam hal ini adalah, misalnya, bila pacar kita kecanduan minuman keras hingga dia sendiri tak bisa lagi mengendalikannya, atau dia terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang, ketergantungan pada sesuatu yang negatif seperti pornografi, dan semacamnya, dan hal-hal lain yang tak bisa lagi dianggap wajar atau normal.
Memiliki hubungan atau melanjutkan hubungan dengan orang yang memiliki ‘kelainan’ semacam itu hanya akan membuat kita merasakan tekanan batin dan menyengsarakan diri.
Karenanya, apabila pacarmu kebetulan memiliki hal-hal semacam itu, dan sudah tak bisa lagi diatasi atau diobati, maka sebaiknya putuskan saja hubungan yang telah terjalin, daripada kamu sendiri nantinya akan ikut terpengaruh.
Bila sudah tak ada minat lagi
Seperti yang telah dikemukakan di awal catatan ini, salah satu tujuan orang menjalin hubungan cinta adalah agar hubungan itu dapat sampai ke ‘institusi’ yang lebih tinggi, yakni perkawinan. Karena itu, masing-masing orang yang menjalin hubungan (baik cowok ataupun cewek) harus juga memiliki minat untuk melanjutkan hubungan pacaran itu kepada jenjang pernikahan.
Karenanya, apabila ternyata salah satu di antara kalian ternyata tidak menginginkan hubungan itu berlanjut kepada perkawinan, buat apa hubungan dilanjutkan…? Itu sama saja jalan di tempat. Terus melangkah dan bergerak, namun tak pernah sampai di mana pun.
Jadi, kalau pacarmu sudah menunjukkan bahwa dia tidak memiliki minat untuk menjadikanmu sebagai pasangan abadinya (dalam hal ini melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi; dari hubungan pacaran kepada pernikahan), maka sebaiknya kamu hentikan atau putuskan saja hubungan dengannya. Karena hubungan itu tidak akan membawamu kemana-mana.