Kisah Liliane Bettencourt: Pemilik L’Oréal, Perusahaan Kosmetik Terbesar di Dunia


Naviri Magazine - Mungkin bisa dibilang semua wanita mengenal kosmetik L’Oréal. Pada saat ini, L’Oréal memang produsen kosmetik terbesar dan paling terkenal di dunia. Pada saat ini pula, perusahaan kosmetik itu dimiliki oleh Liliane Bettencourt. Karenanya, membicarakan Liliane Bettencourt tidak bisa melepaskan topik L’Oréal.

Liliane Bettencourt lahir pada 21 Oktober 1922 di Paris, Prancis, dengan nama Liliane Henriette Charlotte Schueller. Dia adalah putri tunggal Eugene Schueller, yang mendirikan perusahaan L’Oréal. 

Eugene Schueller adalah ahli kimia. Di masa mudanya, dia berhasil membuat formula pewarna rambut yang inovatif, yang ia namakan Aureole. Dari situ, dia lalu mendirikan perusahaan bernama Societe Franncaise de Teentures Inoffensives pour Cheveux pada 1909, sampai kemudian berganti nama menjadi L’Oréal. 

Butuh waktu  bertahun-tahun untuk mengembangkan dan membesarkan perusahaan itu. Yang jelas, L’Oréal kemudian menjadi industri manufaktur paling besar di Prancis.

Liliane mulai bergabung dengan usaha ayahnya pada 1937. Meski dia putri pemilik perusahaan, namun Liliane harus memulai karirnya dari bawah, yaitu sebagai karyawan magang. Dia melewati jenjang demi jenjang, hingga akhirnya menjadi pemimpin di sana.

Pada 1957, Eugene Schueller meninggal dunia. Sebagai putri satu-satunya, Liliane pun menerima warisannya, yaitu perusahaan L’Oréal. Sejak saat itu, Liliane mulai memimpin dan mengendalikan L’Oréal, hingga terus berkembang dan makin membesar. 

Selain menambah jumlah sahamnya di L’Oréal, Liliane juga mengambil langkah penting bagi pengembangan perusahaannya. Pada 1984, L’Oréal membeli divisi kosmetik Warner Communications, yaitu Warner Cosmetics. Perusahaan kosmetik itu antara lain memegang merek Gloria Vanderbilt dan Ralph Lauren.

Sekilas, kehidupan Liliane tampak sempurna—putri tunggal seorang jutawan, mewarisi kekayaan sang ayah, lalu menjadi pemimpin perusahaan, dan hidup sebagai orang kaya-raya. 

Namun, sebenarnya, kehidupan Liliane tidak sesempurna kelihatannya. Dia telah kehilangan ibunya, Louis Madeline Berthe Doncieux, saat masih berusia 5 tahun. Karenanya, sejak kecil, Liliane tidak lagi merasakan kasih sayang seorang ibu. Sementara ayahnya adalah seorang yang keras, yang menganut pola pikir keluarga bangsawan Eropa kuno. Kondisi itu menjadikan Liliane sangat tertutup.

Meski begitu, akhirnya, Liliane berhasil keluar dari kondisi tersebut, dan tanggung jawab memimpin perusahaan sebesar L’Oréal tampaknya memaksa dirinya untuk berubah—dari gadis tertutup yang suka menarik diri, menjadi wanita kuat yang mampu memimpin perusahaan. 

Kenyataannya, di bawah kepemimpinan Liliane, L’Oréal terus berkembang pesat, hingga menembus pasar global. Saat ini, produk L’Oréal tersebar di 130 negara, dengan total karyawan 63.000 orang. Sebagai perbandingan, semula L’Oréal hanya tersebar di 17 negara, ketika masih dipimpin ayahnya. 

L’Oréal juga memiliki lima pusat penelitian dan pengembangan produk, dua di Prancis, serta satu di AS, Jepang, dan Cina. Kelima pusat penelitian itu didirikan untuk menciptakan inovasi terbaru dan produk yang berkualitas unggul. 

Sementara untuk terus memperluas pangsa pasar, L’Oréal melakukan beberapa akuisisi strategis, termasuk dengan mengakuisisi waralaba toko kosmetik terkenal, Body Shop. Dengan upaya itu, L’Oréal pun menguasai 49 persen pangsa pasar kosmetik Eropa, serta menguasai 23 persen pangsa pasar kosmetik di Amerika Serikat dan Kanada.

Selain meluaskan wilayah penjualan, Liliane juga terus mengembangkan produk-produk L’Oréal, hingga kini L’Oréal tercatat memiliki produk perawatan kulit, perawatan rambut, pewarna rambut, make up, dan produk styling. 

Bahkan, L’Oréal juga merambah produk parfum dan produk kesehatan kulit (dermatologi). Dengan semua upaya dan inovasi, Liliane pun membawa L’Oréal ke puncak kebesarannya, seperti yang kita kenal sekarang.

Untuk kesuksesannya, Liliane membagi rahasia. Pertama, dia menegaskan, L’Oréal selalu berkomitmen penuh pada penelitian dan pengembangan produk baru. Kedua, L’Oréal selalu mengedepankan inovasi dan kualitas. 

Ketiga, L’Oréal hanya menciptakan produk-produk yang orisinal. Keempat, Liliane menekankan perusahaan agar menghargai karyawan dan memberikan penghargaan bagi karyawan terbaik.

Di luar urusan bisnis, Liliane mendirikan yayasan amal bernama Bettencourt Schueller Foundation pada 22 Desember 1987. Yayasan tersebut memiliki misi menggalang dukungan dan mengembangkan proyek-proyek di bidang kesehatan, budaya, dan kemanusiaan, di Prancis maupun di negara-negara berkembang. Liliane dan keluarganya mendanai seluruh kegiatan yayasan tersebut.

Yayasan itu mengalokasikan 60 persen dari anggarannya untuk mendukung penelitian kesehatan. Salah satu fokus dukungannya adalah membantu pengembangan obat anti HIV/AIDS. 

Yayasan itu juga rajin memberikan penghargaan—disebut The Liliane Bettencourt Life Sciences Award—untuk orang-orang yang berjasa di bidang kesehatan, atau yang penelitiannya bermanfaat bagi masyarakat.

Selain di bidang kesehatan, yayasan milik Liliane juga memberikan kontribusi bagi kebudayaan, pendidikan, dan sosial. Di antaranya adalah memberi penghargaan untuk seniman-seniman berprestasi, membantu program-program pengentasan buta huruf dan buta aksara di kalangan anak-anak, dan membantu penyediaan rumah murah bagi para tunawisma.

Kemudian, sejak tahun 2000, yayasan milik Liliane juga memberikan penghargaan bagi para perempuan yang aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Tahun 2005, dengan menggandeng UNESCO, yayasan milik Liliane memberikan penghargaan bernama UNESCOL’Oréal Fellowships International, bagi 15 perempuan peneliti dari seluruh dunia. 

Sejak berdiri pada 1987, yayasan itu pun sudah tak terhitung dalam membantu dan memberikan penghargaan bagi banyak pihak. Karena aktivitas tersebut, pemerintah Prancis memberikan penghargaan prestisius bagi Liliane. Pada 31 Desember 2001, Liliane memperoleh penghargaan Legion of Honor, yang merupakan penghargaan nasional tertinggi di Prancis.

Liliane Henriette Charlotte Schueller menikah dengan seorang politisi Prancis, bermama André Bettencourt, pada 1950. Karena pernikahan itulah, Liliane mendapatkan nama Bettencourt di belakang namanya. Sekarang dia dan suaminya tinggal di Neuilly-sur-Seine, Prancis.

Related

Figures 7026745677133568607

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item