Kisah Mars Bersaudara, Penguasa Perusahaan Permen dan Cokelat Terbesar di Dunia (Bagian 2)

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya ( Kisah Mars Bersaudara, Penguasa Perusahaan Permen dan Cokelat Terbesar di ...


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Mars Bersaudara, Penguasa Perusahaan Permen dan Cokelat Terbesar di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Pada 3 Maret 1941, perusahaan baru tersebut memproduksi cokelat dengan merek “M&Ms” di Newark, New Jersey. Kemasan cokelat itu berbentuk silinder panjang seperti pipa, yang terbuat dari kertas. Butiran cokelat pipih itu berwarna cokelat, merah, kuning, oranye, hijau, dan ungu. 

Ketika Perang Dunia II meletus, cokelat M&Ms menjadi camilan favorit tentara AS. Alasannya sederhana, karena gampang dibawa kemana pun, dan tahan panas (tidak mudah meleleh).

Bahkan, popularitas cokelat M&Ms hingga terkenal di seluruh dunia, karena sering dibawa-bawa tentara AS ke negara mana pun selama perang berlangsung. Angkatan Bersenjata AS bahkan menyuplai cokelat M&Ms ke seluruh tentaranya, serta menjualnya di Post Exchange dan Ship Services Stores, sehingga pasukan perang bisa mudah mendapatkan.

Lalu perang berakhir pada 1945, dan bisnis kembali berjalan normal, sementara cokelat M&Ms kembali mudah ditemui di pasaran. Pada 1950, Forrest Mars mengambil alih saham milik Bruce Murrie, sehingga sejak itu perusahaan M&M menjadi miliknya seorang. 

Di tangan Forrest Mars, M&M Ltd. terus berinovasi. Sejak itu, lahirlah berbagai produk permen dan cokelat beraneka macam, dan iklan-iklannya mulai sering muncul di jaringan televisi nasional. Iklan-iklan itu mendongkrak penjualan M&M. Pada 1958, permen M&M terjual hingga 1 juta pon per minggu. 

Sampai kemudian, pada 1964, Forrest Mars mengambil alih perusahaan Mars Inc., yang dulu dibangunnya bersama sang ayah. Penggabungan Mars Inc. dan M&M menjadikan perusahaan Forrest Mars semakin kuat dan membesar.

Babak baru pun dimulai. Forrest Mars mengelola Mars Inc. sebagaimana yang diinginkannya sejak mula—dengan modern, berbudaya egaliter, terbuka, minim birokrasi, dan efisien. 

Itu merupakan kebalikan dari budaya perusahaan yang sebelumnya diterapkan oleh ayahnya yang cenderung tradisional, tidak berorientasi global, dan cenderung boros dalam pemakaian biaya operasional. Hasilnya, di tangan Forrest Mars, perusahaan Mars Inc. pun semakin besar, hingga produknya tersebar di 65 negara.

Di perusahaan Mars Inc., Forrest Mars memberlakukan konsep manajemen open office di kantor pusat maupun di anak perusahaan Mars Inc. Ruangan kantor tidak bersekat-sekat, dan tidak ada perbedaan perlakuan, baik untuk top eksekutif maupun staf. Kebersamaan dibangun utuh di Mars Inc. 

Tidak ada parkir mobil, ruang makan, dan toilet khusus untuk para top eksekutif. Termasuk untuk Forrest Mars dan ketiga anaknya, ketika mereka mulai ikut membantu mengelola perusahaan.

Ketika anak-anak Forrest Mars masih kecil, Forrest Mars sering mengajak mereka ke pabrik, melihat-lihat proses pembuatan permen dan cokelat. Forrest Mars melarang anak-anaknya mengambil permen dari pabrik. 

Jika mereka ketahuan mencicipi, sang anak harus membayar. Peraturan tegas itu juga terus diterapkan saat anak-anaknya makin besar, dewasa, hingga mulai ikut membantunya di perusahaan.

Orang-orang menyebut Forrest Mars sebagai seorang perfeksionis yang juga suka menuntut. Dia ingin segalanya teratur, dan sempurna. Selain itu, karena sangat tegas dalam menerapkan aturan, Forrest Mars juga terkenal galak kepada karyawan. Dia menuntut semua pekerja harus dapat bekerja maksimal, bahkan bersedia lembur. 

Kemudian, dia juga terkenal hemat. Meski kaya-raya, dia lebih senang menggunakan pesawat kelas ekonomi daripada kelas bisnis. Di atas semua itu, dia suka bekerja keras, dan sangat menyenangi karyawan yang juga mau bekerja keras. Kerja dan kerja adalah motto hidup Forrest Mars. Karenanya, dia jarang sekali berlibur.

Meski begitu, Mars Inc. tetap menjadi perusahaan favorit bagi para pencari kerja. Meski perusahaan itu terkenal dengan pemiliknya yang perfeksionis, suka menuntut, galak, dan sering menuntut karyawan untuk lembur, tapi Mars Inc. sangat menghargai karyawan. Dalam arti, Forrest Mars tidak menganggap para karyawan adalah orang upahan yang tidak penting, melainkan bagian dari keluarga besarnya. 

Forrest Mars juga sangat menghargai mereka, khususnya jika dapat bekerja dengan baik. Dia memberikan bonus 10 persen gaji bagi siapa pun yang selalu masuk kerja tepat waktu. Bahkan, Mars Inc. juga berani menawarkan gaji dua kali lipat lebih besar dibanding perusahaan lain.

Penghargaan serta gaji yang besar itu membuat orang-orang yang bekerja dengannya merasa dihargai, dan terus termotivasi untuk bekerja lebih baik. Forrest Mars selalu menyenangi orang-orang yang mau bekerja keras, dan dia tidak segan memberi bonus besar untuk mereka. 

Sebaliknya, Forrest Mars juga tidak segan merotasi pekerja yang kinerjanya buruk, bahkan kadang sampai memecatnya, jika si karyawan tidak bisa memperbaiki diri.

Dengan segala kerja keras, dedikasi, keuletan, dan sistem manajemen yang dibangunnya, perusahaan Mars Inc. pun berjaya sebagai perusahaan permen dan cokelat terbesar di Amerika, bahkan di dunia. Pada 1993, Forrest Mars melakukan ekspansi bisnisnya yang terakhir, yaitu ke Brasil dan Australia. 

Ekspansi itu sukses, dan dia menyatakan pensiun dari kepemimpinannya di Mars Inc. Dia menyerahkan tampuk kekuasaannya pada ketiga anaknya; Forrest Edward Mars, Jacqueline Mars, dan John Franklyn Mars.

Meski telah pensiun, Forrest Mars tidak menganggur begitu saja. Bersama istrinya, Audrey Mars, dia sibuk membangun bisnis butik pabrik cokelat, bernama Ethel M Chocolates, di Green Valley, Las Vegas. 

Perusahaan baru itu semacam objek wisata yang memungkinkan turis menyaksikan langsung bagaimana permen dan batangan cokelat diproduksi, melalui kaca bening yang mengelilingi area produksi. Bahkan ada area khusus yang bisa digunakan turis untuk membuat permen cokelat sesuai selera mereka.

Perusahaan baru itu sukses, namun Forrest tidak lama menikmatinya. Dia meninggal dunia pada usia 95 tahun, dan meninggalkan semua kekayaan serta perusahannya kepada tiga anaknya. Kini, Forrest Edward Mars, Jacqueline Mars, dan John Franklyn Mars melanjutkan bisnis ayahnya yang telah menghidupi 30 ribu karyawan di seluruh dunia. 

Di masa sekarang, Mars Inc. terkenal sebagai produsen permen dan cokelat. Di antara produk mereka yang sangat terkenal adalah M&M, Snickers, dan Milky Way. Selain memproduksi permen dan cokelat, mereka juga membuat makanan ringan kemasan untuk hewan, dengan merek Pedigree dan Whiskas. 

Total penjualan Mars Inc. per tahun kini lebih dari 30 miliar dollar, menjadikan perusahaan tersebut sebagai perusahaan keluarga terbesar di Amerika, bahkan di dunia. 

Related

Figures 2471342637597454202

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item