Mengapa Smartphone Xiaomi Lebih Murah dari Samsung, Padahal Speknya Sama? Ini Penjelasannya

Naviri Magazine - Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa Xiaomi bisa menjual produknya dengan harga yang lebih murah daripada Samsung? Padaha...


Naviri Magazine - Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa Xiaomi bisa menjual produknya dengan harga yang lebih murah daripada Samsung? Padahal keduanya sama-sama Android, dan terkadang memiliki spesifikasi yang mirip pula. Misalnya sama-sama dilengkapi tiga kamera, memiliki kapasitas RAM dan memori internal yang sama, dan lain sebagainya. 

Namun apa yang membuat keduanya memiliki harga yang terpaut jauh? Dilansir berbagai sumber, berikut ini tujuh alasan kenapa Xiaomi bisa menjual produk yang lebih murah daripada Samsung.

Xiaomi memiliki kerja sama dengan Qualcomm

Jika dilihat-lihat, mayoritas smartphone buatan Xiaomi menggunakan prosesor Qualcomm, salah satu penyedia chipset ternama di dunia. Ini karena keduanya menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. 

Qualcomm berhasil meningkatkan jumlah penggunanya secara global, sedangkan Xiaomi mendapatkan harga chipset yang lebih murah daripada para pesaingnya. Alhasil biaya produksi smartphone pun bisa diminimalkan. 

Samsung sering melakukan promosi besar, sedangkan Xiaomi tidak

Mulai menggandeng BLACKPINK dan BTS sebagai brand ambassador, membuat reklame besar di berbagai belahan dunia, hingga menayangkan iklan di televisi, Samsung memang selalu melakukan promosi besar setiap kali meluncurkan produk baru. 

Sedangkan bagaimana dengan Xiaomi? Perusahaan tersebut cukup jarang melakukan promosi. Sering kali mereka hanya memanfaatkan platform online seperti media sosial, website, dan rilis kepada media untuk memperkenalkan produk barunya. 

Donovn Sung, Director of Product Management Xiaomi juga pernah menegaskan hal ini. Ia mengatakan bahwa perusahaannya tidak akan menghamburkan uang untuk iklan. Sebab itu bukanlah gaya dari Xiaomi. 

Strategi tersebut sah-sah saja, terutama Xiaomi telah memiliki fans tersendiri yang bisa membantu mempublikasikan produk-produknya. Dengan tak ambil pusing akan promosi, Xiaomi pun bisa menekan biaya-biaya yang mereka keluarkan. 

Xiaomi fokus memasarkan produknya secara online

Tak seperti Samsung yang memiliki banyak toko offline di seluruh dunia, Xiaomi lebih fokus untuk memasarkan produknya secara online. Mereka menjual melalui website, marketplace, dan menitipkan produknya di berbagai distributor.

Xiaomi juga tidak memiliki banyak service center resmi di negara selain Tiongkok. Dengan begitu, mereka bisa memotong biaya pemeliharaan toko, karyawan, teknisi, dan lain sebagainya. 

Samsung lebih sering berinovasi ketimbang Xiaomi

Sebagai salah satu brand smartphone tertua di dunia, Samsung sering berinovasi dengan produknya. Mereka bahkan memiliki prosesor buatan sendiri yang bernama Exynos. 

Untuk menghadirkan semua inovasi tersebut, Samsung tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi, harga yang kamu bayarkan untuk sebuah smartphone Samsung bukan hanya digunakan untuk biaya produksinya saja, tapi juga semua pikiran dan energi yang dicurahkan di dalamnya. 

Samsung juga "menjual" brand-nya

Ketika membicarakan smartphone Android, Samsung pasti menjadi top of mind sebagian besar masyarakat dunia. Ini karena brand tersebut sudah memiliki reputasi yang baik dan menemani kita sedari dulu.

Itulah kenapa Samsung tak ragu menjual produknya di atas harga pasar. Sebab mereka juga menjual brand-nya kepada konsumen. Apa yang dimaksud dengan pernyataan ini?

Brand Samsung terkenal prestisius, kualitasnya tak perlu diragukan lagi, serta digunakan oleh orang-orang kelas menengah atas. Itu yang disebut dengan menjual brand. Konsumen yang telah percaya pada brand tersebut tidak akan ragu mengeluarkan uang lebih untuk membeli produk Samsung dengan segala image baik yang telah melekat padanya. 

Xiaomi mempertahankan labelnya sebagai brand yang murah

Dari awal kemunculan, Xiaomi telah memposisikan dirinya sebagai penyedia smartphone dengan harga murah. Masyarakat pun akhirnya menyematkan label tersebut kepadanya. Untuk mempertahankan perspektif konsumen akan brand-nya, Xiaomi pun terus membuat smartphone murah namun dengan kualitas yang bisa disandingkan dengan kompetitornya. 

Coba saja jika tiba-tiba Xiaomi mengikuti Samsung dengan menaikkan harganya, konsumen pasti bertanya-tanya, kan? Akhirnya mereka pun berekspektasi tinggi dengan produk tersebut. Jika Xiaomi ternyata menghadirkan spesifikasi yang tidak sebanding dengan harganya, konsumen pun akan beralih ke brand lain yang lebih murah atau ke Samsung yang lebih prestisius. 

Xiaomi menganut strategi profit rendah tapi penjualan tinggi

Alasan terakhir kenapa Xiaomi lebih murah daripada Samsung dan brand lainnya adalah mereka menganut strategi menurunkan profit untuk meningkatkan penjualan. 

Bayangkan saja, dengan menjual smartphone murah, Xiaomi tentu bisa menarik lebih banyak konsumen, kan? Terlebih lagi jika spesifikasi produk yang ditawarkan bisa bersaing dengan Samsung dan kompetitor lainnya. 

Walaupun untung per itemnya kecil, mereka masih bisa mengejar profit dari penjualan yang tinggi. Dengan begitu, mereka tetap mencapai target sekaligus mengekspansi pasar. 

Related

Smartphone 6764612348280774293

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item