Misteri Golden Jets, Rancangan Pesawat Terbang Canggih dari Zaman Kuno


Naviri Magazine - Beberapa ahli tertarik untuk meneliti artifak Golden Jets, apakah memang benar benda tersebut merupakan rancangan mesin terbang ataukah hanya sebuah perhiasan yang ditinggalkan oleh bangsa Pra-Kolombia?

Setelah sekian lama diteliti, Golden Jets merupakan artifak peninggalan bangsa Maya, meskipun terdapat unsur dari kebudayaan Inca di artifak tersebut.

Dua insinyur dari Jerman, Algund Eenboom dan Peter Belting, telah meneliti artifak ini dan membuat sebuah replika untuk mengujinya. Mereka membuat replika dengan bentuk yang sama persis dengan artifak tersebut tanpa menambahkan bagian apapun kecuali mesin, tentunya. 

Lalu, pada even Ancient Astronaut Society World Conference di Orlando, Florida, mereka melakukan tes terhadap replika mereka dan berhasil menerbangkannya.

Sebelum dua insinyur tersebut menguji replika Golden Jets mereka, seorang ilmuwan bernama Richard Hoagland bersama timnya juga telah meneliti artifak tersebut. Awalnya ia dan timnya tidak yakin jika desain artifak tersebut bisa membuatnya terbang, mengingat bentuknya yang tampak tidak aerodinamis. Namun mereka kemudian melanjutkan penelitian setelah dua insinyur dari Jerman tersebut berhasil membuat replikanya dengan sempurna.

Richard mengatakan, artifak dengan bentuk yang juga mirip dengan mesin terbang ditemukan di Mesir. Artifak itu adalah Saqqara Bird.

Menurut para peneliti, mungkin bentuk artifak ini mengambil dari salah satu jenis serangga, mengingat bentuk sayapnya agak menyerupai serangga, namun peneliti tidak dapat memberikan keterangan mengenai jenis serangga yang dimaksud.

Kembali ke dua insinyur asal Jerman, mereka meneliti segela detail dari artifak Golden Jets dan membuat replika semirip mungkin dengan aslinya. Mereka membuat replika Golden Jets dengan menggunakan bahan dari kayu. Sebagai mesin pendorongnya, Algund dan Peter menggunakan motor listrik dan kendalinya menggunakan remote control, hampir mirip dengan aeromodelling. 

Mereka membuat dua replika dengan konstruksi mesin yang berbeda, yang satu menggunakan baling-baling di bagian depan, sedangkan satunya menggunakan prinsip cara kerja mesin jet.

Dalam tes yang dilakukan oleh tim penguji, pesawat replika tersebut mampu lepas landas, dan melakukan manuver yang sulit dibayangkan sebelumnya, bahkan mendarat dengan mulus. Sungguh sulit dibayangkan jika desain benda tersbeut berasal dari peradaban masa lampau.

Jika Golden Jets berhasil terbang dengan sukses, lalu mengapa hal yang sama tidak terjadi pada replika Saqqara Bird? Menurut Algund dan Peter, hal tersebut karena konsep desain keduanya sangat berbeda. 

Pada Golden Jets, kedua insinyur tersebut mengatakan jika bentuk artifak tersebut mengacu pada bentuk tubuh serangga, ini dilihat dari segi aerodinamis. Yang jelas, Golden Jets menunjukkan konstruksi yang sempurna untuk memungkinkannya terbang, dan hal ini tidak ditemukan pada Saqqara Bird.

Mungkin percobaan di atas memang membuktikan bahwa replika Golden Jets mampu terbang dengan baik, namun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Apakah Golden Jets bisa terbang tanpa menggunakan mesin? Lalu, bagaimana dengan desain yang lain, apakah juga bisa terbang jika dibuat replikanya? Itulah sebagian dari pertanyaan yang belum terjawab dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Related

Technology 3093313844841845643

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item