Panduan Menghilangkan Bekas Luka Jerawat


Naviri Magazine - Kalau bisa memilih, siapa pun pasti tak ingin mengalami masalah jerawat. Perawatan wajah yang baik dan benar dapat menghindari timbulnya jerawat. Namun banyak faktor lain seperti stres, polusi, pola makan dan hormonal yang juga berperan. 

Alhasil, jerawat menjadi masalah yang dialami oleh sebagian besar orang, terutama para remaja. Bisakah bekas jerawat dihilangkan?

Setelah jerawat teratasi, maka biasanya akan timbul dua masalah susulan: yaitu hiperpigmentasi post acne (noda / flek hitam) dan acne scar (jaringan parut). Timbulnya dua masalah ini tergantung pada lamanya proses peradangan yang diakibatkan jerawat. 

Jika jerawat segera diatasi dan berlangsung sebentar, hanya akan menyisakan noda flek hitam (hiperpigmentasi) pada lapisan kulit yang dangkal, sehingga biasanya akan segera hilang dalam hitungan bulan. 

Namun bila jerawat berlangsung cukup lama, maka peradangan yang berlarut-larut akan merangsang timbulnya jaringan parut sebagai respon alamiah tubuh dalam memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan jerawat. Akibatnya terjadi perubahan pada permukaan kulit yang menjadi kasar dan tidak rata. 

Jika bekas jerawat tidak menghilang setelah 6 sampai 12 bulan, berarti masalah yang dihadapi bukan sekedar hiperpigmentasi post acne namun acne scar.

Pencegahan terbaik adalah memfasilitasi proses penyembuhan jerawat, agar hanya berlangsung singkat, sehingga tidak akan menimbulkan scar yang dalam. Semakin cepat jerawat teratasi, semakin mudah mengatasi bekasnya, bahkan mungkin tidak sampai memerlukan perawatan khusus. 

Hindari sinar matahari secara langsung karena akan menyebabkan kerusakan kulit dan menghambat proses penyembuhan, dan jangan pernah mengutak-atik jerawat (memencet, memegang) karena akan menganggu proses penyembuhan yang sedang berlangsung dan menimbulkan infeksi berlanjut.

Noda/flek hitam yang ditimbulkan jerawat biasanya akan menghilang secara alamiah setelah 6 sampai 12 bulan. Semakin hitam nodanya, maka semakin lama hilangnya. Proses regenerasi atau pergantian kulit terjadi setiap 28 hari, dan akan menyamarkan warnanya sehingga kembali ke warna semula. 

Gunakan tabir surya minimal SPF 15 untuk menghindari kerusakan akibat radiasi matahari yang akan mempergelap noda. Proses pengelupasan kulit dapat dipercepat dengan mengunakan krim yang mengandung AHAs, BHA, atau tretinoid. Produk yang zat aktifnya dapat menghambat produksi melanin seperti hidroquinon (melanox) atau kojic acid juga dapat membantu mengatasi noda. 

Namun pengunaannya harus berhati-hati. Hentikan pengunaan bila sudah ada perubahan, atau jika tidak terjadi perubahan sama sekali. Hidroquinon dapat menyebabkan iritasi kulit yang berat dan dapat juga memperparah kondisi noda menjadi lebih hitam dan sulit dihilangkan.

Chemical peeling; pengelupasan kulit dengan bahan kimia (misalnya lactic acid) bisa juga menjadi pilihan untuk mengatasi hiperpigmentasi atau acne scar yang dangkal. Perubahan biasanya terlihat setelah 4 sampai 6 kali perawatan dengan jarak 2 minggu. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh para ahli dermatologi, sehingga konsultasi diperlukan, begitu juga untuk mengatasi acne scar. 

Meskipun saat ini terdapat beberapa produk dan pengobatan yang dapat memperbaiki acne scar yang ringan, namun sebagian besar acne scar membutuhkan treatment khusus seperti filler atau laser. 

Related

Tips 7115612765657445841

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item