Perlu Tahu, Ini 6 Hal yang Menyebabkan Anda Terlalu Banyak Makan


Naviri Magazine - Tentu saja kita butuh makan, karena melalui makananlah tubuh kita mendapatkan bahan bakar untuk menghasilkan energi, agar kita bisa tetap aktif bekerja dan beraktivitas. Namun, jika kita makan terlalu banyak, dan terlalu sering, itu justru tidak baik untuk tubuh, salah satunya memberatkan kerja organ pencernaan, yang pada akhirnya menghambat metabolisme. 

Itu tak jauh beda dengan pekerja yang diberi satu tugas belum selesai, tapi sudah diberi tugas baru, hingga tugas yang harus dikerjakannya terus menumpuk. Hasilnya adalah stres. 

Begitu pula dengan organ tubuh kita. Jika makanan yang kita konsumsi belum selesai dicerna dan diolah, lalu kita sudah makan lagi, kerja organ-organ tubuh kita akan sangat berat. Bukannya hal baik seperti kesehatan yang didapat, bisa jadi malah menimbulkan gangguan kesehatan, yang salah satunya kegemukan.

Pertanyaannya sekarang, mengapa orang kadang sering merasa lapar, hingga terus-menerus makan dalam jumlah banyak? Jika Anda kebetulan juga mengalami hal semacam itu, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan, untuk mengetahui penyebab Anda jadi sering makan terus-menerus.

Terlalu banyak minum manis

Mengonsumsi minuman manis dalam jumlah banyak bisa memicu Anda untuk terus merasa lapar hingga tanpa sadar terus makan dalam jumlah banyak. 

Penelitian membuktikan bahwa gula bisa menipu otak terhadap keinginan untuk makan lebih banyak, karena gula menghalangi hormon leptin yang bertugas memberitahu otak bahwa seseorang telah mengasup jumlah makanan yang cukup. 

Ketika itu terjadi, Anda tidak menyadari bahwa sebenarnya perut sudah dipenuhi makanan. Hasilnya, Anda pun cenderung ingin makan lagi meski baru saja selesai makan. 

Minuman manis termasuk teh dengan banyak tambahan gula. Hasil penelitian membuktikan bahwa orang yang minum teh dengan hanya sedikit gula setelah makan bisa membuat mereka merasa kenyang dalam waktu lama, dan secara tak langsung mencegah mereka makan dalam jumlah banyak.

Konsumsi makanan kaleng

Karena alasan kepraktisan, banyak orang memilih mengonsumsi makanan kaleng yang mudah diolah. Sayangnya, makanan dalam kaleng terkena zat kimia seperti bisphonel-A atau BPA, yang turut mempengaruhi penurunan kinerja hormon leptin seseorang. 

Hasilnya, seperti efek yang ditimbulkan terlalu banyak minum manis, sering mengonsumsi makanan kaleng juga menyebabkan orang untuk makan dalam jumlah banyak, karena terus-menerus merasa lapar. Tidak heran jika makanan kaleng dianggap sebagai salah satu penyebab obesitas.

Sarapan tidak cukup

Jika Anda sarapan dalam jumlah cukup, dengan asupan gizi yang tepat, Anda akan merasa kenyang sampai siang hari saat tiba waktu makan siang. Sebaliknya, jika Anda sarapan dalam porsi minim, apalagi dengan gizi yang kurang, Anda akan mudah merasa lapar, dan tanpa sadar terus ngemil sampai tiba waktu siang. 

Penelitian yang dilakukan terhadap 6.746 orang selama 4 tahun menemukan bahwa orang yang sarapan dengan kandungan 300 kalori akan meningkatkan pertambahan berat badan mereka sebanyak 2 kali lipat dibandingkan mereka yang mendapatkan 500 kalori setiap sarapan pagi. 

Dengan kata lain, sarapan yang tidak mencukupi kebutuhan gizi tubuh akan membuat Anda mudah lapar hingga sangat mudah kepalaran, yang efek akhirnya menjadikan Anda makan dalam porsi banyak.

Tidak atau kurang makan sayuran

Sayuran mengandung serat yang membantu Anda merasa kenyang dalam waktu lebih lama. Karenanya, jika Anda mengonsumsi sayuran dalam jumlah cukup, Anda tidak akan mudah lapar, yang hasil akhirnya ikut menjaga berat badan. 

Sebaliknya, jika Anda tidak atau kurang mengonsumsi sayuran, Anda akan mudah lapar. Hasilnya, Anda akan sering ngemil atau sering makan, dan hasil akhirnya adalah bertambahnya berat badan.

Kurang asupan air

Dehidrasi menimbulkan perasaan lapar. Karenanya, jika Anda kurang mengonsumsi air, sehingga tubuh kekurangan cairan, rasa lapar akan mudah menyerang, dan Anda pun akan terpengaruh untuk makan. Karenanya, penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan banyak mengonsumsi air putih atau cairan lainnya, agar Anda tidak mudah merasa kelaparan. 

Begitu pula, saat lapar muncul, jangan buru-buru mengambil makanan. Cobalah minum air terlebih dulu, karena bisa jadi rasa lapar itu bukan karena tubuh Anda memang lapar, tapi karena tubuh Anda kurang cairan.

Efek kebosanan

Di antara yang lain, efek kebosanan juga dapat menimbulkan rasa lapar pada diri seseorang, hingga mereka pun jadi sering makan. Kenyataan itu dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan para peneliti di Flinders University, Australia, yang menemukan bahwa kebosanan akan meningkatkan keinginan orang untuk makan lebih banyak.

Untuk itu, jika sedang ada waktu senggang, lebih baik gunakan untuk beraktivitas atau mengerjakan sesuatu yang positif dan berguna, daripada hanya sekadar duduk bengong atau memandangi televisi. 

Related

Health 5869566489183750157

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item