Balas Pertanyaan Said Didu, Fahri Hamzah: Tangan Kiri Berantas Korupsi, Kanan Bubarkan Israel


Naviri Magazine - Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah membalas pertanyaan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu soal pemecatan 51 pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK.

Awalnya, Said didu mempertanyakan ke Fahri Hamzah apakah pemecatan itu sudah sesuai dengan harapan dari mantan Wakil Ketua DPR itu.

“Pak Fahrihamzah yth, apakah sudah seperti ini harapan Bapak terhadap pelaksanaan revisi UU KPK_RI,” tanya Said Didu ke Fahri Hamzah lewat cuitannya di Twitter.

Menjawab pertanyaan tersebut, Fahri pun kemudian menilai sebaiknya KPK saat ini dipercayakan ke generasi muda agar lebih baik dalam penanganan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Bang, Kasi kepercayaan ke genarasi baru KPK_RI, mereka ada ribuan, lebih paham cara kerja. Generasi tua yang serem-serem cukuplah, lagian BerantasKorupsi mudah kok jangan dibuat serem-serem. Kalau aku BerantasKorupsi pakai tangan kiri aja. Tangan kanan utuk BubarkanIsrael,” jawab Fahri Hamzah.

Said Didu pun kembali membalas jawaban Fahri Hamzah tersebut dengan mengatakan bahwa pegawai KPK yang dipecat tersebut adalah orang-orang yang membongkar korupsi kelas kakap di Indonesia.

“Jadi makin paham posisi bung Fahrihamzah. Tapi faktanya bahwa merekalah yang melakukan pembongkaran korupsi kakap yg dilakukan oleh kekuasaan. Orang spt ini yang hrs disingkirkan?,” tuturnya.

Selain itu, menurut Said, memberantas kejahatan korupsi saat ini tidak bisa dilakukan dengan cara lembut.

“Memberantas kejahatan tidak bisa cara lembut. Baru diduga teroris aja langsung di dor. Kurang kejam apa?” ungkapnya.

Terkait hal itu, Fahri Hamzah pun mengatakan bahwa di mata publik KPK memang berjasa menindak kasus korupsi.

Akan tetapi, Fahri Hamzah dengan tegas mengatakan ke Said Didu bahwa KPK saat ini terkesan main drama kasus korupsi seolah-olah di media mereka menangkap kelas kakap tapi secara substansi tergolong kelas teri.

“Korupsi Kakap di media tapi ‘teri’ di substansi. Korban terakhir bupati nganjuk, OTT 10 juta. Kerja bener gak harus ramai bang. Politisi perlu kampanye penegak hukum gak perlu. Diam aja kalau bener wibawa naik sendiri. Capek deh, dah 15 tahun aku ngomel ginian. Cukup!” ujarnya.

Related

News 3295991681036465116

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item