Ini 10 Hewan Punah yang Dihidupkan Kembali oleh Para Ilmuwan (Bagian 1)


Naviri Magazine - Seiring perjalanan waktu, ada hewan-hewan yang punah dari dunia. Kepunahan itu bisa disebabkan berbagai hal. Bisa karena perburuan, karena rusaknya habitat, karena ketidakmampuan hewan bersangkutan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, dan lain-lain.

Di masa kita hidup kini, hewan-hewan tertentu juga mulai punah. Karena itu, para ilmuwan berpikir untuk mempertahankan keberadaan hewan-hewan tersebut dari kepunahan. Hewan yang eksistensinya masih bisa dipertahankan, biasanya akan dimasukkan konservasi. Sementara yang benar-benar sudah punah, ilmuwan menghidupkannya kembali dengan bantuan teknologi dan sains.

Berikut ini adalah sepuluh hewan punah yang akan dan yang telah dihidupkan kembali oleh ilmuwan, dengan bantuan sains dan teknologi.

Lumba-lumba Baiji

Semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia, maka sudah pasti akan ada pihak yang dikorbankan, dan pihak tersebut adalah hewan. Cina yang merupakan negara paling banyak penduduknya di dunia membuat sejumlah hewan berkurang jumlahnya bahkan ada yang punah. Yang paling disedihkan adalah punahnya lumba-lumba Baiji.

Lumba-lumba Baiji adalah hewan yang tinggal di Sungai Yangtze. Di tahun 2002, pertambahan penduduk Cina mengakibatkan punahnya populasi lumba-lumba Baiji. Seorang ilmuwan bernama Bryan Nelosn mengatakan bahwa ada potensi untuk mengkloning lumba-lumba Baiji. Dengan menggunakan DNA lumba-lumba Baiji, diharapkan keberadaan lumba-lumba Baiji bisa dipulihkan lagi.

Quagga

Jika dilihat dengan seksama, hewan di atas sangat mirip dengan kuda zebra. Ya, memang hewan ini masih termasuk dalam spesies zebra, diberi nama Quagga. Quagga merupakan kuda zebra yang dulu banyak ditemukan di Afrika Selatan. Karena tingginya tingkat perburuan terhadap Quagga, maka hewan tersebut akhirnya punah.

Di tahun 1870, Quagga liar terakhir tewas ditembak oleh pemburu. Beruntungnya masih ada Quagga yang dibesarkan di penangkaran. Namun, kuda terakhir dari jenisnya tersebut akhirnya mati pada tahun 1883 dan menjadi kepunahan dari hewan Quagga. 

Saat ini, para ilmuwan sedang berusaha untuk menghidupkan kembali Quagga. Projek untuk mengembalikan Quagga yaitu The Quagga Project sudah dimulai pada tahun 1987.

Badak Woolly

Pada tahun 2015, seorang pebisnis begitu terkejut ketika dirinya menemukan sebuah bangkai hewan berupa seekor badak. Bukan badak biasa melainkan badak Woolly. Badak Woolly adalah spesies hewan badak besar yang hidup di zaman Pleistosen. Bangka badak Wooly ditemukan dalam kondisi sangat bagus, membeku di Siberia.

Penemuan bangka badak Woolly membuat munculnya sedikit harapan untuk bisa mengkloning badak Woolly dan menghidupkannya kembali. Sayangnya, impian untuk mengkloning badak Woolly mengalami sedikit masalah karena adanya bagian DNA yang hilang. Yang membuat semakin sedih adalah, saudara dari badak Woolly yang ternyata adalah badak Sumatra juga saat ini sedang terancam punah.

Moa

Awalnya, New Zealand adalah tanah yang menjadi tempat tinggal sejumlah hewan. Karena kedatangan manusia yang akhirnya menyebabkan sejumlah jenis hewan punah. Salah satu jenis hewan yang punah tersebut adalah Moa. Diketahui, sebanyak 9 jenis Moa punah akibat kehadiran manusia di New Zealand.

Moa adalah satu dari sembilan jenis burung yang tidak bisa terbang yang tinggal di New Zealand. Moa memiliki tinggi rata-rata 3,6 m dan berat yang mencapai 230 kg. 

Di abad ke-13, orang-orang Polinesia mulai menginjakan kaki mereka di New Zealand dan tidak butuh lama populasi Moa merosot tajam karena dijadikan sumber makanan. Bulu dan kulit Moa dijadikan sebagai pakaian dan tulangnya dijadikan perhiasan dan kail ikan.

Pyrenean Ibex/Bucardo

Akibat perburuan yang dilakukan oleh manusia dan rusaknya habitat asli dari Bucardo, mengakibatkan hewan malang ini harus lenyap dari muka bumi. Bucardo atau Pyrenean Ibex adalah kambing gunung yang tinggal di pegunungan Spanyol. Hewan malang ini dinyatakan punah pada tahun 2000.

Kepunahan Bucardo memunculkan niat para ilmuwan untuk menghidupkannya kembali. Di tahun 2009, ilmuwan berhasil menciptakan kloning Bucardo pertama dengan menggunakan sel kulit Bucardo yang ditemukan dan membuat embrio. 

Setelah beberapa kali mengalami kegagalan, seekor kambing betina akhirnya berhasil melahirkan anak Bucardo dari telur yang sudah dikloning. Sayangnya, anak Bucardo hanya mampu hidup selama 7 menit. Sampai saat ini, para ilmuwan tetap mencoba untuk menghidupkan kembali Bucardo.

Baca lanjutannya: Ini 10 Hewan Punah yang Dihidupkan Kembali oleh Para Ilmuwan (Bagian 2)

Related

Science 7699088729796602837

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item