Kisah dan Sejarah Browser Internet: Dari Netscape, Internet Explorer, sampai Google Chrome (Bagian 1)


Naviri Magazine - Pada 1994, Microsoft adalah raja teknologi dunia. Kala itu, perusahaan yang didirikan Bill Gates dan Paul Allen hampir dua dekade sebelumnya ini menguasai 90 persen pasar komputer dunia dengan $38,5 miliar nilai kapitalisasi pasar. 

Gates memprediksi Microsoft akan kian melambung berkat Windows 95 yang akan dirilis. Sistem operasi terbaru Microsoft kala itu memang tengah dinanti-nanti masyarakat. Tak ketinggalan, selain versi anyar Windows, Microsoft pun tengah bersiap menjadi salah satu perusahaan pendukung utama Information at Your Fingerprints (IAYF) alias "information superhighway."

Diinisiasi konglomerat media dan telekomunikasi seperti Time Warmer dan Bell South pada awal 1990-an, information superhighway merupakan jenis teknologi baru yang menggabungkan kekuatan televisi (sebagai titik sentralnya) dengan komputer (PC) melalui jaringan telepon, yang diciptakan guna membuat masyarakat dapat menyaksikan hiburan sekaligus berbelanja dan bercakap-cakap. 

Singkatnya, information superhighway merupakan kerja untuk membuat TV menjadi "pintar"--jauh sebelum Sony atau Samsung membuatnya hari ini--karena si kotak ajaib ini telah hadir di hampir semua rumah tangga di dunia. 

“Ruang televisi adalah tempat di mana orang-orang berkumpul,” kata Raymond Smith, Chief Executive Officer Bell South, meyakini cuaca cerah bagi information superhighway sebagaimana dituturkannya pada artikel majalah Time, berjudul “The Info Highway: Bringing a Revolution in Entertainment, News, and Communication,” April 1993 silam. 

Gates setuju dengan information highway dan gagasan untuk bikin pintar televisi. Ia paham bahwa teknologi belum bergerak terlalu cepat--teknologi baru saat itu bernama dial-up. Terlebih lagi, sebagai penguasa PC, Microsoft didaulat menjadi penyedia platform bagi information highway. 

Time Warmer, Bell South, dan Gates, yakin bahwa information superhighway akan menjadi teknologi masif berikutnya, persis seperti yang dilakukan Microsoft melalui Windows. 

Nahas, "TV pintar ala 1990-an" gagal di pasaran begitu diluncurkan oleh Time Warner, Sharper Image, Crate and Barrel, Bell South, GTE, Microsoft, dan berbagai perusahaan lain di Orlando dan California pada 1995 sebagai percobaan. 

Hanya secuil masyarakat yang ingin merasakan information superhighway. Mayoritas, terutama dari kalangan anak muda, lebih kepincut pada "information superhigway versi lain", yakni internet. 

Bukan TV sebagai titik sentral yang dipilih masyarakat, tetapi PC. Ironisnya, meskipun Microsoft menguasai PC, Internet luput dari pantauan Gates. Walhasil, sebuah perusahaan baru bernama Netscape Communication Corporation pun jadi penguasa. 

Gates, sosok yang dengan jitu menyatakan bahwa dunia bakal kewalahan menghadapi musuh bernama virus pada akhir dekade 2010-an, gagal memprediksi kemunculan internet. Kegagalan yang membuat eksistensi Microsoft terancam karena Netscape, melalui Netscape Navigator, begitu diminati masyarakat. Untunglah, Internet Explorer hadir menyelamatkan Microsoft. 

Internet Explorer: Solusi Culas Bill Gates Menguasai Internet 

"Tatkala Bill Gates bekerja untuk menciptakan software pertama Microsoft (BASIC untuk Altair)," tulis Brian McCullough dalam buku berjudul How the Internet Happened: From Netscape to the iPhone (2018), "ia menggunakan FTP di komputer milik Harvard University untuk mengirimkan hasil kerjaannya ke komputer yang ada di Carnegie-Mellon University." 

FTP, atau file transfer protocol, merupakan salah satu turunan pertama internet yang diciptakan untuk menghubungkan komputer-komputer berbasis Unix agar mudah berbagi dokumen. Teknologi ini dirancang bukan untuk masyarakat umum, tetapi buat kaum geek yang paham dengan command khusus komputer. 

FTP pun terasa usang sejak dunia kedatangan graphical user interface (GUI) pada pertengahan 1980-an. Apalagi sejak 1985 Gates menerapkan GUI pada sistem operasi ciptaainnya, MS-DOS. Maka, berbekal pengalamannya menggunakan FTP, "Gates menganggap bahwa internet tidak diciptakan untuk khalayak umum," tulis McCullough. 

Tak aneh apabila Gates lebih percaya bahwa "TV pintar" jauh lebih mungkin menjadi masa depan dunia teknologi dibandingkan internet (atau PC). Gates salah besar. Masa depan internet memang tidak digerakkan oleh FTP, tetapi oleh World Wide Web (WWW). 

Usai Tim Berners-Lee membangun pondasi WWW di CERN pada 1989, ia menantang anak-anak muda yang paham teknologi untuk mengubah internet dan WWW yang kala itu hanya dapat dinikmati kalangan geek untuk bisa diakses khalayak umum. 

Tantangan dari Berners-Lee ini akhirnya menghasilkan peramban (browser) Lynx (University of Kansas) dan ViolaWWW (UC Berkeley). Namun, peramban buatan Marc Andreesen dari National Center for Supercomputer Applications (NCSA) bernama X Mosaic (kemudian hanya dinamai Mosaic) pada 1993 yang benar-benar melunasi tantangan Berners-Lee. 

Mosaic sukses besar. Ia digunakan banyak orang untuk mengakses internet berkat desainnya yang ramah pengguna (user-friendly). Mosaic menjadi peramban pertama yang memungkinkan gambar/foto ditautkan langsung dalam kode HTML. Menukil bahasa McCullough, Mosaic "menjadi titik tercerah dunia internet kala itu". 

Berkat kepopulerannya, Mosaic lalu di-porting (ditranslasikan) dari Unix supaya dapat bekerja pada Windows (PC) dan Macintosh sehingga bisa digunakan jutaan orang di berbagai penjuru dunia yang menjadi generasi pertama pencicip internet. 

Dari rahim Mosaic (yang ditinggalkan karena konflik kepentingan di tubuh NCSA), Andreesen kemudian menciptakan Netscape Navigator. Dan seketika, sebagaimana dipaparkan Tongsen Wang dalam studi berjudul "The Revival of Mozilla in Browser War Against Internet Explore" (dipaparkan dalam lokakarya 7th International Conference on Electronic Commerce pada Agustus 2005), Netscape menguasai lebih dari 80 persen pasar internet per 1994. 

"Internet adalah information superhighway yang dicari-cari dan dibicarakan orang," kata Jim Barkesdale, salah seorang teknisi Netscape. "Mereka (termasuk Gates) tidak menyadarinya saja." 

Microsoft, si penguasa PC, tertinggal di dunia internet gara-gara Mosaic dan Netscape (dan kesalahan prediksi Gates). Tentu, sebagai imperium teknologi, Microsoft tak tinggal diam atas kehadiran Mosaic dan Netscape. Terlebih, dalam tubuh Microsoft sendiri, terdapat segelintir orang yang telah kecanduan WWW, yakni seorang karyawan muda bernama James Allard. 

Pada 1993, tahun di mana Gates sesumbar tentang information superhighway melalui "TV pintar," Allard mendirikan perkumpulan "inetdisc" untuk mendiskusikan segala hal tentang WWW dalam tubuh Microsoft. Sayangnya, dari 14.400 karyawan Microsoft kala itu, hanya 5 orang yang bergabung dalam inetdisc. 

Dan karena kesal WWW tidak ditanggapi dengan baik oleh Microsoft, Allard menulis memo internal berjudul "Windows: The Next Killer Application on the Internet" yang menjabarkan betapa pentingnya WWW bagi kelangsungan hidup Microsoft. 

Sial bagi Allard. Memo yang dikirimnya tidak ditanggapi Microsoft. Namun, beruntunglah Microsoft. Sebagai anak muda yang memiliki akal jauh lebih banyak dibandingkan baby boomer seperti Gates, Allard bersiasat. Ia membisikkan betapa terkenalnya WWW karena Mosaic dan Netscape pada Steven Sinofsky, asisten teknis Bill Gates. 

Usai dibisiki Allard, Sinofsky akhirnya paham bahwa WWW memang masa depan dunia teknologi. Pada hari Valentine 1994, ia menulis memo yang lebih keras dibandingkan Allard, berjudul "Cornel is WIRED!" (Catatan: Cornel dalam "Cornel is WIRED!" adalah Cornel University, almamater Sinofsky. Sebelum ia menulis memo tersebut, Sinofsky jalan-jalan ke kampusnya dan tersadar bahwa para mahasiswa di sana telah kecanduan WWW). 

Baca lanjutannya: Kisah dan Sejarah Browser Internet: Dari Netscape, Internet Explorer, sampai Google Chrome (Bagian 2)

Related

Technology 5207230255945024037

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item