Kumpulan Pantun Seputar Iman dan Ajaran Agama
https://www.naviri.org/2021/05/kumpulan-pantun-seputar-iman-dan-ajaran.html
Naviri Magazine - Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat baris yang bersajak dua-dua, dan biasanya tiap baris terdiri atas empat perkataan atau kalimat. Terkadang membentuk pola sajak a-b-a-b, atau a-a-a-a. Kadang pula membentuk pola sajak a-a-b-b. Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan dua baris berikutnya disebut isi pantun.
Berikut ini contoh-contoh pantun seputar iman dan ajaran agama. Kalau anak Anda atau adik Anda kebetulan membutuhkan, contoh-contoh pantun berikut ini bisa dijadikan acuan.
Seruling berlubang-lubang
Ditiup indah suara lagunya
Saat hati terasa bimbang
Iman dan taqwa jadi obatnya
Kayu keras si pohon jati
Tumbuh besar di alam raya
Bila Tuhan selalu di hati
Jiwa tenteram hidup bahagia
Imbang hidup dalam dunia
Rajin usaha dan bertahajjud
Di siang hari rajin bekerja
Di malam hari tekun bersujud
Bermain api akan terbakar
Bermain air terkena basah
Kalau hidup terasa sukar
Hadapi saja dan tawakallah
Pergi belajar ke rumah teman
Teman baik tak pernah nakal
Apakah tanda orang beriman
Hati sabar penuh tawakal
Terang redup berkas cahaya
Suluh dipasang di pojok rumah
Modal hidup ilmu dan takwa
Modal mati amal ibadah
Saat datang hari kiamat
Bumi merekah gunung melayang
Beruntunglah orang yang taubat
Hati tenang dosa pun hilang
Ada bunga di atas bantal
Bantal ditutup kain yang kumal
Banyak-banyaklah berbuat amal
Saat mati menjadi bekal
Gunakan waktu luang yang ada
Jangan gunakan untuk melamun
Kala ingat berlaku dosa
Cepatlah tunduk meminta ampun
Besar-besar si buah labu
Kulit dikupas mengambil isi
Rusaknya iman karena nafsu
Rusaknya hati karena dengki
Malam gelap ditimpa sinar
Sinar datang dari cahaya
Sungguh untung orang yang sabar
Senang di dunia sampai di surga
Tiada besi sekuat baja
Baja mulia emas namanya
Tiada harta lebih berharga
Selain iman di dalam dada
Merpati putih di balik awan
Terbang melesat sungguh indahnya
Sempurna hidup karena beriman
Iman dijaga amal dan takwa
Memancing ikan di pinggir kali
Ikan didapat senanglah hati
Bekal terbaik di saat mati
Hanya iman dan amal terpuji
Setelah lelah siang bekerja
Malam tidur di atas bantal
Saat mati tinggalkan dunia
Tersenyum karena tlah banyak bekal
Orang hidup rindukan surga
Surga untuk orang bertakwa
Orang beriman hidup bahagia
Kepada Tuhan selalu percaya
Ayunan bergerak turun dan naik
Badan bergerak angan berkhayal
Tiada waktu yang lebih baik
Selain waktu untuk beramal
Bila sakit badan terasa
Segera pergi carilah obat
Siapa tetap dalam agama
Hidup mati selalu selamat
Kalau bangsa sudah merdeka
Hidup tenang hati pun nyaman
Kalau surga harapan kita
Hidup berakal mati beriman
Saat tidur menutup mata
Harap datang mimpi yang indah
Kalau suka berbuat dosa
Hidup susah mati pun susah
Sungguh indah si batu zamrud
Harganya mahal yang punya jarang
Tengah malam bangun tahajjud
Hati tenang dosa pun hilang
Ke museum lihat lukisan
Dengan guru dan kawan-kawan
Perut lapar butuhkan makan
Jiwa lapar butuhkan iman
Tendang bola dari lapangan
Bola terbang tinggi meluncur
Kalau hidup tiada beriman
Jiwa menangis di pintu kubur
Agar hidup selalu terjaga
Jangan lupa untuk berdoa
Susah di dunia tidak mengapa
Yang penting bisa mendapat surga
Susu bubuk dalam lemari
Dituang air jadi minuman
Meski sibuk setiap hari
Sholat wajib jangan tinggalkan
Melihat ikan berenang-renang
Di dalam air lincah sekali
Kala hati risau dan bimbang
Baca Al-Qur’an tenanglah hati
Mencari buku matematika
Ketemunya buku filsafat
Ada waktu untuk dunia
Ada waktu untuk akhirat
Siang hilang datanglah senja
Mega berarak langit memerah
Rajinlah selalu giat bekerja
Rajin pula dalam ibadah
Kalau orang beramah-tamah
Tetangga suka kawan bertambah
Imbang kerja imbang ibadah
Hidup jadi bertambah berkah
Air mengalir di atas tiang
Tiang besi jadi berkarat
Hari bertambah umur berkurang
Ayo sadar sebelum terlambat
Pagi-pagi berjalan-jalan
Badan segar tubuh pun sehat
Selagi napas masih di badan
Segera gunakan untuk taubat
Kambing hitam berbadan gemuk
Asyik merumput di dalam kebun
Sebanyak apapun dosa ditumpuk
Tuhan selalu memberi ampun
Anak tangga naik dan turun
Naik-turun capek rasanya
Meski Tuhan maha Pengampun
Hindari dosa kejarlah pahala
Putih biru warnanya langit
Langit luas tanpa bertiang
Bila hidup terasa sempit
Ingat Tuhan hati pun lapang
Melihat bulan di langit biru
Menatap bintang berkilau terang
Ketika hati merasa risau
Bibir berzikir hati pun tenang
Di sini kawan di sana teman
Susah senang bergandeng tangan
Hidup rapuh butuh sandaran
Sandaran kuat hanyalah Tuhan
Di bawah hujan tangan menadah
Tangan kering menjadi basah
Karena ilmu hidup pun mudah
Karena agama hidup terarah