Kumpulan Pantun Seputar Pelajaran Hidup


Naviri Magazine - Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat baris yang bersajak dua-dua, dan biasanya tiap baris terdiri atas empat perkataan atau kalimat. Terkadang membentuk pola sajak a-b-a-b, atau a-a-a-a. Kadang pula membentuk pola sajak a-a-b-b. Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan dua baris berikutnya disebut isi pantun. 

Berikut ini contoh-contoh pantun seputar pelajaran hidup. Kalau anak Anda atau adik Anda kebetulan membutuhkan, contoh-contoh pantun berikut ini bisa dijadikan acuan.

Semakin banyak diisi udara
Semakin tinggi terbang balonnya
Semakin banyak kita bekerja
Semakin banyak pula hasilnya

Bintang-bintang di atas langit
Bulan bersinar di tengah bintang
Hidup tidaklah selalu pahit
Bahagia selalu datang menjelang

Berjalan di atas tanah yang basah
Merasakan sejuk udara pagi
Siapa yang mau bersusah-payah
Keberuntungan kan menghampiri

Tahun berganti bersama bulan
Hari hilang waktu berlalu
Hadapi hidup dengan senyuman
Agar hati tenang selalu

Siapa kabur
Dia berlari
Siapa menabur
Dia menuai

Burung dara memakan jagung
Di atas nampan jagung disebar
Tak perlu ada wajah yang murung
Kalau hati belajar sabar

Mekar bunga dengan sempurna
Indah bersemi di pagi hari
Gunakan waktu dengan bijaksana
Hari ini tak akan datang lagi

Rintik-rintik hujan gerimis
Menerpa atap jatuh ke tanah
Usahlah risau jangan menangis
Hadapi semua dengan tabah

Menulis surat di dalam kamar
Surat rindu buat sahabat
Kalau hati sedang tak sabar
Jadikan tenang sebagai obat

Ada lilin ada cahaya
Bersinar terang di kegelapan
Sekali gagal itu biasa
Jangan sampai putus harapan

Bangun pagi lalu sarapan
Badan sehat keluar keringat
Teruslah selalu bangun harapan
Agar hidup penuh semangat

Semakin tua semakin lemah
Gunakan waktu selagi muda
Apa artinya harta berlimpah
Bila sakit dan tak berdaya

Tinggi-tinggi si tiang galah
Jadi pagar di pinggir kebun
Kalau memang tiada salah
Tak perlu takut pada apapun

Pohon bambu di pinggir kali
Ikan berenang di sungai bersih
Bila masalah tak dihadapi
Air keruh pun tak akan jernih

Pagi pergi sorenya pulang
Pergi ke kota jumpa saudara
Ingatlah gelap selagi terang
Karena siang tak selamanya

Membuat baju untuk boneka
Boneka adik cantik rupanya
Ingatlah tua selagi muda
Karena segar pendek usia

Satu dua tiga dan empat
Empat dari dua dan dua
Ingatlah sakit selagi sehat
Penyakit datang di kapan saja

Nyala lilin mulai redup
Gantikan lampu cari cahaya
Ingatlah mati selagi hidup
Karena napas tak selamanya

Pohon tebu lurus batangnya
Ditanam dekat si pohon sukun
Susah senang tak selamanya
Hidup memang naik dan turun

Siapkan meja untuk hidangan
Menyambut adik yang dari jauh
Hadapi hidup dengan senyuman
Kuatkan hati jangan mengeluh

Memeras kain baju yang basah
Disiram air bertambah basah
Kalau mengeluh selagi susah
Keluh membuat bertambah susah

Sungguh indah bunga yang mekar
Mekar bersemi di tangah taman
Dunia hanya waktu sebentar
Bagai musafir singgah di jalan

Bertemu kawan tanyakan kabar
Kabar baik senang rasanya
Kalau hati selalu sabar
Hidup susah tak kan terasa

Anak kecil tertawa-tawa
Tawa terdengar riang gembira
Semua sakit ada obatnya
Tiap masalah ada jalannya

Pergi pagi pulangnya petang
Istirahat di kala malam
Yang benar pasti kan datang
Yang salah akan tenggelam

Masa-masa berganti masa
Kecil berubah jadi dewasa
Usia muda rajin bekerja 
Saat tua tinggal senangnya

Cari air untuk berkumur
Dapat air di dekat sumur
Ketamakan membawa hancur
Kejujuran membawa mujur

Bawa barang naik kereta
Kena batu kereta terpental
Sesal sekarang masih berguna
Sesal kemudian tinggal menyesal

Dari dekat sampai ke jauh
Pasti akan tiba ujungnya
Sejauh apapun jalan ditempuh
Tetap melangkah kan sampai juga

Dalam kotak menumpuk batu
Kotak penuh rasanya berat
Setinggi apapun cita-citamu
Teruslah kejar pasti kan dapat

Kalau hati bisa merasa
Itu saja sudahlah cukup
Susah senang itu biasa
Karena itu aturan hidup

Potong dahan pohon kelapa
Ditata untuk dibuat rakit
Sepahit apa obat terasa
Obat akan sembuhkan sakit

Kamar indah karena ditata
Rumah bersih karena dijaga
Karena senang baik di mata
Karena benci buruk jadinya

Teguh kukuh si batu karang
Dihempas ombak tegak berdiri
Waktu kita hanya sekarang
Nanti esok belumlah pasti

Bunyi bedug bertalu-talu
Suara adzan terdengar syahdu
Yang kemarin telah berlalu
Ayo bangun hari yang baru

Pijar lilin suluh cahaya
Meski kecil memberi terang
Malam gelap tak selamanya
Gelap pergi fajar pun datang

Kue cokelat mahal harganya
Cokelat manis dikulum-kulum
Susah senang sedih gembira
Hadapi semua dengan tersenyum

Related

Inspiration 1485078557820646493

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item