Memahami Rahasia Penyembuhan di Balik Praktik Kerokan


Naviri Magazine - Pola umum yang biasanya digunakan dalam proses kerokan adalah membentuk garis-garis lurus dari atas ke bawah dan miring di sisi kanan-kiri ruas-ruas tulang belakang ataupun pada bagian leher bagian belakang. 

Pola ini, sebenarnya, bukanlah tanpa alasan. Pada tubuh manusia terdapat sekitar 360 titik akupunktur utama yang berhubungan dengan organ-organ penting, dan begitu pun pada tubuh bagian belakang. Di bagian tubuh sebelah belakang terdapat titik-titik yang berhubungan dengan organ dalam tubuh.

Dengan pola kerokan yang benar, yakni ditarik lurus ke bawah di sisi kanan-kiri ruas tulang belakang dan kemudian digeser condong ke arah kiri dan kanan seperti itu akan menyebabkan reaksi sepenuhnya dapat dicapai. 

Dengan lain perkataan, titik-titik akupunktur dapat dicapai secara sempurna—karena bisa saja gosokan-gosokan dalam kerokan itu secara tidak sengaja menekan titik-titik akupunktur tertentu di tubuh bagian belakang.

Proses kerokan yang dilakukan secara searah dan berulang-ulang merupakan gerakan memperkuat. Sampai sejauh mana kekuatan tekanannya tidak ada batasan tertentu, karena yang penting tidak sampai melukai kulit. 

Setiap orang memiliki kepekaan kulit dan daya tahan terhadap rasa sakit yang berbeda-beda. Karenanya, ada yang digosok sedikit keras sudah terasa sakit, namun ada juga yang justru meminta digosok kuat-kuat sampai kulit menjadi sangat merah.

Dengan digosok dalam proses kerokan, maka pembuluh darah yang menyempit akan cepat melebar, sehingga terjadi peredaran darah yang sangat cepat pada bagian yang dikerok tersebut yang kemudian menyebabkan warna merah. Ada reaksi zat-zat tertentu di jaringan di bawah kulit, sehingga menimbulkan semacam perdarahan di bawah kulit.

Mengapa Kerokan Membikin ketagihan?

Banyak orang yang mengatakan kalau kerokan membuat orang jadi ketagihan. Karenanya, banyak pula orang yang kemudian merasa sudah ketagihan dengan kerokan. Benarkah kerokan memang membikin ketagihan, dan mengapa bisa sampai begitu?

Gosokan pada permukaan kulit selama kerokan merangsang hormon yang ada di bagian bawah kulit. Pengeluaran hormon ini akan menimbulkan peningkatan aliran darah pada kulit. 

Jadi, munculnya rasa ketagihan ini sebenarnya berhubungan dengan hormon yang ada di bawah kulit tersebut. Kerokan dengan kekuatan tertentu akan mengenai titik-titik syaraf yang menghubungkan ke otak, sehingga otak mengeluarkan hormon endorfin.

Hormon tersebut akan membuat tubuh terasa enak, karena dapat menghambat ataupun menghilangkan rasa nyeri. Zat endorfin tersebut juga dapat merangsang organ paru-paru dan jantung, sehingga si penderita dapat bernapas secara lebih enak dan lebih lega, serta peredaran darah juga menjadi lebih baik. Karena hal itulah kemudian mengapa orang jadi merasa ketagihan dengan kerokan. 

Related

Health 7492919566192430612

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item