Pemimpin HAM PBB Sebut Serangan Israel ke Gaza Bisa Dikategorikan Kejahatan Perang


Naviri Magazine - Pemimpin Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Michelle Bachelet menegaskan serangan Israel ke Gaza bisa dikategorikan kejahatan perang. Hal itu diungkapkan Bachelet saat membuka sesi khusus Dewan HAM PBB.

Serangan Israel ke Gaza selama 11 hari membuat lebih dari 200 warga Palestina terbunuh.

Salah satu serangan mereka menyasar ke sejumlah gedung, dan membuat sekitar ratusan orang meregang nyawa karenanya.

Pihak Israel mengungkapkan, serangan ke gedung-gedung tersebut karena bangunan itu digunakan oleh militer dan intelijen Hamas.

Namun, Bachelet menegaskan dirinya tak menemukan bukti bahwa gedung-gedung tersebut digunakan untuk militer.

“Jika ditemukan tak proporsional, serangan semacam itu bisa dianggap sebagai sebuah kejahatan perangm,” ujar Bachelet dikutip dari Al-Jazeera.

“Meskipun menargetkan anggota kelompok bersenjata dan infrastruktur militer mereka, serangan Israel mengakibatkan kematian dan cederanya warga sipil yang luas, serta kerusakan besar pada benda-benda sipil,” lanjutnya.

Ia pun menunjuk seperti gedung pemerintahan, area perumahan, organisasi kemanusiaan, fasilitas medis dan kantor media terkena serangan serangan tersebut.

“Meski Israel mengklaim bangunan tersebut menjadi tempat dari grup bersenjata dan digunakan untuk kepentingan militer, kami tak melihat adanya bukti dari pengakuan itu,” ujar Bachelet.

“Tak diragukan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan warga dan tempat tinggalnya. Namun, warga Palestina juga memiliki hak yang sama,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Bachelet juga meminta Hamas untuk menghentikan serangan roket ke wilayah Israel.

Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, serangan 11 hari di Israel, yang dimulai Senin (10/5/2021), menyebabkan setidaknya 253 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak.

Serangan tersebut juga melukai lebih dari 1.900 orang. Hamas kemudian membalas dengan menembakkan ratusan roket ke Israel.

Akibat serangan dari faksi berkuasa di Gaza tersebut, setidaknya 12 orang tewas di Tel Aviv, termasuk tiga pekerja asing dan dua anak-anak.

Saat ini gencatan senjata telah dilakukan kedua belah pihak, yang efektif dilakukan sejak Jumat (21/5/2021). 

Related

News 8816009414925064774

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item