Prabowo-Puan Maharani VS Anies Baswedan Diprediksi Bakal Maju di Pilpres 2024


Naviri Magazine - Skenario paslon Prabowo Subianto dan Puan Maharani di Pilpres 2024 dalam peluang koalisi antara Gerindra dan PDIP menguat. Apalagi, hubungan PDIP dan Gerindra kian dekat sejak parpol yang dipimpin Prabowo itu bergabung dengan koalisi Jokowi.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, menilai bahwa hampir pasti skenario koalisi PDIP dan Gerindra terjadi di 2024. Namun, soal komposisi paslon yang diusung di Pilpres 2024 masih bisa terbuka berbagai kemungkinan.

"Jika tak terjadi amandemen (UUD 1945), Prabowo dengan figur dari PDIP. Siapa figur dari PDIP itu menunggu analisa dan keputusan dari Ibu Mega. Salah satu opsinya adalah Puan Maharani," kata Qodari.

"Opsi paling mungkin adalah Puan Maharani tapi belum tahu ya perkembangan politik. Pendaftaran politik masih Juni 2023 jadi dilihat dinamika dua tahun ke depan. Begitu situasi dan kondisinya," lanjut dia.

Qodari memprediksi jika benar Prabowo dan Puan yang diusung, maka keduanya akan melawan paslon Anies Baswedan dengan cawapresnya. Menurut dia, Anies akan menjadi saingan berat dari Prabowo-Puan.

"Prabowo berpasangan dengan katakanlah Mbak Puan, nanti berhadapan dengan calon lain, bisa Anies dengan siapa saja wakilnya," kata dia.

Lebih lanjut Indo Barometer juga menilai bahwa koalisi Gerindra-PDIP sudah pasti terwujud di 2024.

"PDIP ini berkoalisi dengan Gerindra bahkan setidaknya PDIP dan Gerindra ini sudah kawin gantung tinggal menunggu peresmiannya saja di tahun 2024 yang akan datang. Nah, kepastian ini disebabkan oleh 3 hal," kata dia.

Pertama, kedekatan ideologi antar PDIP dan Gerindra yaitu partai nasionalis. Menurut Qodari dengan paham ini, maka PDIP dan Gerindra memiliki sebuah spektrum ideologi nasionalis yang berusaha memproteksi kalangan kelas menengah ke bawah.

"Jauh berbeda dengan nasionalis prokapital atau nasionalis pasar bebas," tuturnya.

Faktor lain yang membuatnya yakin PDIP dan Gerindra pasti berkoalisi di 2024 adalah kedekatan Megawati dan Prabowo.

"Hubungan kesejarahannya panjang. Kepulangan Pak Prabowo ke Indonesia ada peran Bu Mega dan Pak Taufik Kiemas dan menurut saya itu tak mungkin dilupakan," katanya.

Ketiga, kedekatan pribadi antara Prabowo dan Jokowi yang saling membantu.

"Walaupun rival dua kali sesungguhnya, keduanya sangat dekat dan saling membantu satu dengan yang lain ketika dibutuhkan. Nah, ini 3 variabel yang mengakibatkan koalisi PDIP dan Gerindra itu hampir pasti," pungkasnya.

Related

News 6296990976574325150

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item